Krisis
demi krisis, musibah demi musibah datang silih berganti menguji keimanan kaum
muslimin Indonesia Raya. Belum terlupakan krisis ekonomi, datang berikutnya
gelombang Tsunami Aceh, kemudian banjir datang menenggelamkan beberapa daerah.
Kejadian-kejadian dan musibah seperti ini, dan lainnya terkadang membuat kepala
pusing
tujuh keliling dalam mencari solusinya. Solusi yang paling utama
–setelah seluruh lapisan masyarakat koreksi diri, dan bertaubat-, Allah
tawarkan, yaitu ber-infaq dan ber-shadaqah. Oleh karena itu, Allah banyak
menganjurkan shadaqah di dalam Al-Qur’an, karena ia merupakan solusi jitu dalam
mengatasi musibah dan krisis sebagaimana hal ini telah dipraktekkan oleh Nabi
-Shallallahu ‘alaihi wa sallam- , dan para sahabat. Allah -Ta’ala- berfirman
dalam menuntun kaum muslimin untuk mengeluarkan shadaqah,
لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ ءَامَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَءَاتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَءَاتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ أُولَئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan,
akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari
kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang
dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir
(yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan
(memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan
orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang
sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah
orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa”.
(QS. Al-Baqarah: 177)
Allah -Subhanahu wa Ta’ala- berfirman:
وَإِنْ كَانَ ذُو عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ إِلَى مَيْسَرَةٍ وَأَنْ تَصَدَّقُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
“Dan jika (orang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai
dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih
baik bagimu, jika kamu mengetahui.”. (QS. Al-Baqarah: 280)
Karena shadaqah dan infaq merupakan solusi jitu, maka dalam risalah ini perlu
dibawakan beberapa dalil yang menunjukkan keutamaan dan pentingnya shadaqah
agar orang-orang yang memiliki kelebihan harta bisa tergerak hatinya untuk
bersedekah dan berinfaq, entah kepada tetangga, fakir-miskin, masjid, sekolah,
majelis ta’lim, majalah, buletin, dan amalan-amalan kebaikan lainnya. Di antara
keutamaan shadaqah:
Mendapatkan Pahala yang Berlipat Ganda
Yang mana dengan shadaqah tersebut Allah -Subhanahu wa Ta’ala- memuliakan kaum
muslimin, menyucikan harta mereka, serta memberikan ganjaran bagi mereka dengan
ganjaran yang berlipat ganda dan menuliskannya disisi-Nya sebagai kebaikan yang
sempurna. Allah -Subhanahu wa Ta’ala- berfirman:
مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik
(menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan
pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan
melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.”. (QS. Al-Baqarah:
245)
Tanda Ketaqwaan
Shadaqah adalah tanda dan ciri ketaqwaan seorang muslim.Allah -Ta’ala-
berfirman,
ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ (2) الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ
“Kitab (Al Quran) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang
bertaqwa,. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan
shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang kami anugerahkan kepada mereka“.
(QS. Al Baqarah : 2-3)
Shadaqah Bekal Menuju Akhirat
Akan tiba masa yang tidak ada lagi jual beli, dan tidak bermanfaat persahabatan.
Oleh karena itu, sebelum tiba masa itu hendaknya seseorang mempersiapkan
perbekalan yang bisa membantunya yaitu dengan banyak-banyak bershadaqah. Allah
Ta’ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَنْفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لَا بَيْعٌ فِيهِ وَلَا خُلَّةٌ وَلَا شَفَاعَةٌ وَالْكَافِرُونَ هُمُ الظَّالِمُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki
yang Telah kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak
ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa’at. dan orang-orang kafir Itulah
orang-orang yang zalim“. (QS. Al Baqarah : 254)
Al-Allamah Abdur Rahman bin Nashir As-Sa’diy -rahimahullah- berkata, “Ini
merupakan kelembutan Allah terhadap para hamba-Nya, karena Allah memerintahkan
mereka untuk mempersembahkan sesuatu yang Allah berikan kepada mereka, berupa
shadaqah wajib (zakat), dan shadaqah mustahab (tidak wajib) agar hal itu
menjadi tabungan, dan pahala yang banyak bagi mereka pada hari orang-orang yang
beramal butuh kepada setitik kebaikan; tak ada lagi perniagaan di hari itu.
Andai seorang menebus dirinya dengan emas sepenuh bumi dari siksaan pada hari
kiamat, maka tak akan diterima darinya; tak akan bermamfaat baginya seorang
kekasih, dan sahabat, baik itu karena kedudukannya atau safa’atnya. Itulah hari
yang merugi para pelaku kebatilan di dalamnya, dan akan terjadi kehinaan bagi
orang0orang yang zhalim”. [Lihat Taisir Al-Karim Ar-Rahman (hal. 110)]
Shadaqah Adalah Perisai Dari Neraka
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
لِيَتَّقِ أَحَدُكُمْ وَجْهَهُ النَّارَ وَلَوْبِشِقِّ تَمْرَةٍ
“Handaknya salah seorang diantara kalian melindungi wajahnya dari neraka, sekalipun
dengan sebelah biji korma”. [HR. Ahmad. Hadits ini di-shohih-kan oleh
Al-Albaniy dalam Shohih At-Targhib (864)]
Shadaqah Penghapus Kesalahan
Setiap anak cucu adam tidak lepas dari kesalahan, namun Allah yang Maha pemurah
telah memberikan suatu sebab yang dengannya bisa menghapuskan
kesalahan-kesalahan dari anak cucu adam dan sebab tersebut adalah dengan
bershadaqah.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الخَطِيْئَةَ كَمَا يُطْفِئُ المَاءُ النَّارَ
“Shadaqah itu memadamkan (menghapuskan) kesalahan sebagaimana air memadamkan
api” [HR. Ahmad dalam Al-Musnad (3/321), dan Abu Ya’laa. Lihat Shohih
At-Targhib (1/519)]
Shadaqah Pelindung Di Padang Mahsyar
Ketika manusia menanti keputusan di padang mahsyar dan sibuk dengan urusan
masing-masing. Manusia pada saat itu tidak peduli lagi dengan orang-orang yang
ada di sekitar mereka. Matahari didekatkan dengan jarak satu mil, pada saat
itulah seseorang sangat membutuhkan pahala shadaqah yang bisa menaungi mereka.
Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,
كُلُّ امْرِئٍ فِيْ ظِلِّ صَدَقَتِهِ حَتَّى يُقْضَى بَيْنَ النَّاسِ
“Setiap orang berada dalam naungan shadaqahnya hingga diputuskan perkara di
antara manusia“. [HR. Ahmad, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim. Hadits
ini shohih sebagaimana yang dinyatakan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Shohih
At-Targhib wa At-Tarhib (872)]
Shadaqah Pemadam Panas Di Alam Kubur
Tentunya seorang mukmin apabila dia mati maka dia mendambakan kuburnya adalah
termasuk taman di antara taman-taman surga dan jauh dari panasnya api neraka.
Rasulullah yang sangat sayang kepada umatnya telah memberikan tuntunan yang
bisa menyelamatkan umatnya dari panasnya api neraka yaitu bershadaqah. Beliau
bersabda :
إِنَّ الصَّدَقَةَ لَتُطْفِئُ عَنْ أَهْلِهَا حَرَّ القُبُوْرِ
“Sesungguhnya shadaqah akan memadamkan panasnya kubur bagi pemilik shadaqah”.
[HR. Ath-Thobroniy dalam Al-Kabir, dan Al-Baihaqiy. Syaikh Al-Albaniy
meng-hasan-kan hadits ini dalam Ash-Shohihah (3484)]
Shadaqah Adalah Sebab Malaikat Mendo’akan Seseorang
Sungguh suatu kemuliaan tersendiri bila seseorang dido’akan oleh makhluk yang
dekat dengan Allah yaitu para malaikat, tentu do’a tersebut adalah do’a yang
mustajab. Maka dengan bershadaqahlah bisa menjadi sebab seseorang dido’akan
oleh para malaikat. Rasululullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda :
مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ العَبْدُ فِيْهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلَانِ فَيَقُوْلُ أَحَدُهُمَا: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا وَ يَقُوْلُ الآخَرُ: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
“Tak ada suatu hari pun seorang hamba berada di dalamnya, kecuali ada dua orang
malaikat akan turun; seorang diantaranya berdo’a, “Ya Allah berikanlah ganti
bagi orang yang berinfaq”. Yang lainnya berdo’a, “Ya Allah, berikanlah
kehancuran bagi orang yang menahan infaq”.”. [HR. Al-Bukhoriy dan Muslim ]
Tujuh Golongan yang Dinaungi
Padang Mahsyar merupakan tempat pengadilan. Allah akan mengadili dan memutuskan
segala urusan dan perkara setiap hamba-hamba-Nya, baik itu berkaitan dengan hak
Rabb-nya, orang lain, ataupun dirinya sendiri. Hari itu merupakan hari yang
amat mengerikan dan menakutkan sehingga semua makhluk tunduk dan pasrah kepada
Sang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, Allah Rabb alam semesta.
يَوْمَ يَقُومُ الرُّوحُ وَالْمَلَائِكَةُ صَفًّا لَا يَتَكَلَّمُونَ إِلَّا مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمَنُ وَقَالَ صَوَابًا يَوْمَ يَقُومُ الرُّوحُ وَالْمَلَائِكَةُ صَفًّا لَا يَتَكَلَّمُونَ إِلَّا مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمَنُ وَقَالَ صَوَابًا
“Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf, mereka tidak
berkata-kata kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang
Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang benar”.(QS.An-Naba’: 38)
وَتَرَى كُلَّ أُمَّةٍ جَاثِيَةً كُلُّ أُمَّةٍ تُدْعَى إِلَى كِتَابِهَا الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat
dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi
balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan”. (QS. Al-Jatsiyah: 28)
Belum lagi matahari didekatkan dengan sedekat-dekatnya. Nabi -Shollallahu
‘alaihi wasallam- bersabda, Ketika itulah para hamba menunggu dan mengharapkan
perlindungan dan naungan dari Rabb-nya. Diantara golongan yang mendapatkan
naungan saat itu, orang yang ikhlas bershodaqoh. Nabi -Shollallahu ‘alaihi
wasallam- bersabda,
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: الإِمَامُ العَادِلُ وَشَابٌّ نَشَأَ بِِعِبَادَةِ اللهِ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِيْ المَسَاجِدِ وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِيْ اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمُ يَمِيْنُهُ مَا تُنْفِقُ شِمَالُهُ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
“Tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah pada hari kiamat yang mana tidak
ada naungan selain naungan Allah….seseorang yang bershadaqoh dengan suatu
shadaqoh yang ia rahasiakan sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa-apa
yang telah dishadaqohkan oleh tangan kanannya”. [HR. Al-Bukhariy dalam
Shohih-nya (629), Muslim dalam Shohih-nya (1032)]
Sungguh agung dan besar keutamaan berhadaqah, akan tetapi suatu amalan tidak
akan menjadi agung, tanpa disertai dengan niat yang ikhlas dan sesuai dengan
tuntunan Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-. Semoga Allah memudahkan
kita untuk bershadaqah baik shadaqah berupa materi, tenaga, pikiran maupun
berupa ucapan. Amin…
Sumber : Buletin Jum’at Al-Atsariyyah edisi 15 Tahun I.
http://almakassari.com/?p=114
Makkah Fajr - 18th January 2025
-
*Makkah Fajr *
(Surah Ahqaaf) *Sheikh Baleelah*
Download 128kbps Audio
1 hari yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar