Ketika iman bersemi dalam hati sesuai tuntunan syariat, niscaya hati ini rindu terbang ke jannah dan takut siksa neraka

Sabtu, 18 Agustus 2012

Adab mengucapkan salam



Ø  “Jika kamu dihormati denagn suatu penghormatan, maka balaslah dengan penghormatan yang lebih baik, atau balaslah dengan penghormatan serupa”
(An-Nisa’ 4:86)

Ø  “Manusia yang paling dekat kepada Allah adalah yang mendahului mengucapkan salam” (HR. Abu Daud dan Ahmad, sanadnya sahih)


Ø  Abdullah bin Amr meriwayatkan bahwa ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasalam tentang Islam, bagaimana yang terbaik. Beliau bersabda : “Kamu memberi makan dan mengucapkan salam kepada orang yang telah kamu kenal maupun yang belum kamu kenal” (Mutafaq ‘alaih)

Ø  “Demi dzat yang diriku ada di tangan-Nya, kalian tidak akan masuk surga kecuali kalian beriman, kalian tidak akan beriman kecuali kalian saling mencintai. Maukah kutunjukkan kepada kalian sesuatu yang bila kalian kerjakan saling mencintai? Sebarkan salam di antara kalian”. (HR.Muslim).

Ø  “Orang berkendaraan mengucapkan salam kepada orang yan berjalan, yang berjalan mengucapkan salam kepada yang duduk dan yang sedikit mengucapkan salam kepada yang banyak.” (Mutafaq ‘alaih)

Ø  Anas berkata: “sungguh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasalam pernah melewati serombongan anak-anak dan mengucapkan salam kepada mereka.” (Mutafaq ‘alaih)

Ø  “Jika Ahli Kitab mengucapakan salam kepada kalian, hendaklah kalian menjawab dengan: Wa’alaikum (demikian pula kalian). (Mutafaq ‘alaih)

Ø  Imran bin Husain meriwayatkan bahwa ada seseorang datang kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wasalam, ia berkata, “Assalamu ‘alaikum”. Beliau menjawab salam tersebut, dan orang itu duduk. Nabi Shallallahu 'alaihi wasalam  bersabda, “Sepuluh”. Datanglah kemudian orang lain dan mengucapkan salam: “Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah”. Beliau menjawab salam dan orang itu pun duduk. Maka beliau bersabda, “Dua puluh”. Datanglah kemudian orang yang lain lagi mengucapkan, “Assalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh”. Nabi menjawab salamnya dan orang itupun juga duduk. Maka beliau bersabda,”Tiga puluh”.(HR. At-Tirmidzi dan Abu Daud, dihasankan oleh Al-Albani dan lainnya). Yang dimaksud sepuluh, duapuluh dan tiga puluh adalah nilai kebaikannya.

Ø  Nabi Shallallahu 'alaihi wasalam bersabda: “Jika kalian akan masuk rumah, ucapkanlah salam kepada penghuninya. Dan bila kalian hendak kembali tinggalkan penghuninya dengan ucapan salam pula.” (HR. Baihaqi, dihasankan Al-Albani dalam Al-Misykat)

Ø  Nabi Shallallahu 'alaihi wasalam juga bersabda: “Hai anakku, bila kamu masuk rumah keluargamu, ucapkan salam. Itu akan menjadi beerkaha darimu dan keluargamu.” (HR. At-Tirmidzi. Al-Albani berkata dalam Al-Misykat, hasan berdasarkan banyaknya jalan periwayatannya)
Ø  “Barangsiapa memulai pembicaraan sebelum salam, jangan ditanggapi pembicaraan itu.” (Diriwayatkan dalam Al-Hilyah, dihasankan Al-Albani dalm As-Silsilah)

Ø  “Bila salah seorang diantara kamu berjumpa dengan saudaranya hendaklah mengucapkan salam, bila terhalang di antara keduanya oleh pohon, tembok atau batu lalu berjumpa hendaknya juga mengucapkan salam kepadanya.” (HR. Abu Daud, berkata Al-Albani: sanadnya sahih)

Ø  “Apabila sekelompok orang berlalu, cukuplah bila salah seorang diantaranya mengucapkan salam, sebaliknya cukuplah bagi orang-orang yang duduk apabila salah seorang dari mereka menjawab salam.” (HR. Abu Daud, Al-Albani bekata: sanadnya hasan).

Ø  Jabir berkata: “Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasalam menyuruhku untuk suatu keperluan. Saat selanjutnya aku berjumpa dengan beliau dalam perjalanannya (Qutaibah berkata: Sedangkan beliau dalm keadaan shalat). Aku mengucapkan salam kepada beliau. Beliau memberi isyarat kepadaku. Selesai shalat beliau memanggilku, ‘Ketika kamu mengucapkan salam tadi, aku sedang shalat. ‘Beliau ketika itu menghadap arah timur (Maksudnya, kendaraan beliau menghadap kea rah timur).” (HR. Muslim)

Ø  Ibnu Umar berkata, “Aku bertanya pada Bilal,’bagaimana kamu melihat Nabi Shallallahu 'alaihi wasalam membalas salam, ketika para sahabat mengucapkan salam padahal beliau sedang shalat?’ Bilal menjawab, ‘Begini (ia membuka telapak tangannya)’.”(HR. Abu Daud dan dan At-Tirmidzi dan disahihkannya).           
                  Hadits ini merupakan dalil bahwa bila ada yang mengucapkan salam kepada orang yang sedang shalat, ia bisa menjawabnya dengan isyarat tanpa harus berbicara, yaitu dengan membuka dan mengangkat lurus telapak tangannya. Mengucapkan salam kepada orang sedang membaca Al-Qur’an, berdzikir, mengajar dan ketiak masuk masjid merupakan hal yang diperbolehkan, bahkan utama.

Ø  Salam merupakan penghormatan ahli surga: “Salam penghormatan kepada mereka (orang-orang mukmin itu) pada hari mereka menemui-Nya ialah: ‘Salam’.” (Al-Ahzab [33]: 44)

Ø  As-Salam adalah salah satu Asmaul Husna

Ø  As-Salam bemakna rasa aman yang sempurna dari kecurangan, penghianatan dan penipuan.

Ø  Mengucapkan salam adalah kecintaan, kecintaan adalah jalan menuju iman, sedang iman adalah jalan menuju surga.


Wallahu a’lam bissowab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar