Dari seorang yang selalu membutuhkan
ampunan Tuhannya, Zaid bin Muhammad bin Hadi al-Madkhaly, kepada saudara yang
mulia seiman dan seagama, yang saya maksud para pemilik toko-toko buku atau
penerbitan atau percetakan milik pemerintah dan swasta di negeri kami (dan
selainnya -pent), adalah mereka yang ber-Manhaj Salaf, semoga Allah selalu
memberi taufiq kepada sernuanya untuk selalu mentaati dan ¬berusaha dalam
mencari ridha-Nya.
Assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh...
Selanjutnya: Sesungguhnya aku memuji kepada
Engkau, Allah, Yang tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia. Kemudian
aku ingatkan diriku dan diri kalian -dan peringatan itu akan membawa manfaat
bagi kaum mukminin- dengan apa yang telah diketahui, bahwa wajib bagi individu
(muslim dan muslimah -pent.) untuk menjaga lima perkara berikut ini, yaitu : agama,
akal, kehormatan, darah dan harta. Manusia yang paling utama untuk menjaga
perkara-perkara ini adalah umat Islam pada umumnya dan para penuntut ilmu
khususnya .
Dan jika demikian perkaranya, sesungguhnya
telah didapati, di masa / jaman kita saat ini, buku-buku dan selebaran serta
kaset-kaset di toko-toko buku (penerbitan dll, pent.) yang saya sebutkan :
mayoritasnya buku-buku tersebut dipertokoan
bisnis diperjual¬belikan, seperti: buku- buku karya Sayyid Quthb, Muhammad
al-Ghazali, Yusuf al-Qardhawi, Abul A`la al-Maududi, Hasan al-Bannaa', Muhammad
Surur dan Muhammad Ahmad ar-Raasyid, Said Hawwa', Salman al- 'Audah, Safar
al¬Hawaii, Nashir al- 'Umr, 'Aaidh a1-Qarni, Mahmud Abdul Halim dan Jasim
al-Muhalhal serta murid-murid al-Bannaa',keluarga Quthb dan orang yang seperti
mereka dari setiap pimpinan atau orang-orang yang ber-intimaa’ kepada salah
satu Firqah yang bertabrakan dengan Manhaj Salaf di dalam banvak maupun sedikit
bab-bab keilmuan dan amalan di sepanjang masa ini.[90]
Bahwasanya tulisan-tulisan, kaset dan
selebaran, yang nama-nama mereka tercantum di dalamnya, ada yang dapat diterima
dan ada yang (harus) ditolak. Di dalamnya pula terdapat perkara yang sia-sia
dan juga racun.(91) Jika kamu perhatikan dengan seksama akan kamu dapati, bahwa
penuntut ilmu mayoritasnya terbagi menjadi dua kelompok (bagian), yaitu:
Kelompok (bagian) yang mantap keilmuan
Syari'ahnya dan ilmu bahasa Arabnya, yaitu ketika mereka membaca kitab apapun
mereka dapat memilah antara yang dapat diterima dan ditolak, yang bermanfaat
dan yang membawa mudharat.
Kelompok (bagian) lainnya, adalah para
penuntut ilmu yang kurang mantap keilmuan agama dan bahasanya. Yaitu mereka
mengambil apa yang mereka baca tanpa memilah antara yang shahih dan yang rusak.
Antara yang diterima dan yang ditolak. Bahkan yang didengungkan adalah
mengumpulkan dan sana-sini tanpa memeriksa dan meneliti. Kemudian mereka
mempela¬jari apa-apa yang mendatangkan kemudharatkan dan tidak rnemberi manfaat
kepada mereka sama sekali, dengan perantara kitab-kitab atau selebaran atau
kaset-kaset yang terkumpul di dalamnya, antara yang diterima dan yang ditolak
dan antara yang rusak dan yang shahih.
Apabila demikian adanya, maka nasehatku
-untuk diriku sendiri dan untuk mereka- agar berpaling (meninggalkan) kitab kitab
dan selebaran serta kaset-kaset orang yang telah aku sebutkan nama-namanya
tersebut, dalam rangka menjaga dan melindungi agama kita yang hak dan Aqidah
Salaf yang murni, bersih dari apa yang membawa kepada kerugian dan kejelekan.
Dan dalam rangka menjaga akal hati dan pikiran kita, merupakan hal yang
dimaklumi, bahwasanya tidak ada kepentingan kita sedikitpun darinya,
dikarenakan kitab-kitab ulama salaf yang terdahulu dan yang sekarang ada di
tengah-tengah kita, sedangkan yang ada di dalamnya mencukupi sesuai yang kita
butuhkan dari kitab-kitab yang disebutkan sebelumnya, yang mengandung banyak
kerancuan, yang wajib mengambil tameng sepertinya, secara maknawi untuk
menyelamatkan agama dan aqidah, manhaj, akal serta hati dan menghormati darah
dan harta.
Jadi benarlah, bahwa buku-buku mereka tidak
berhak dan tidak boleh dinamakan sebagai buku-buku Tarbiyah Islamiyyah
(pendidikan Islam) yang sebenarnya, sampai dibersihkan dari apa yang ada di
dalamnya, yakni penyimpangan terhadap Manhaj Tarbiyah Islamiyyah Salafiyyah,
yang menyandarkan kepada nash-nash al-Kitab (al-Qur'an) dan as-Sunnah yang
shahih dengan pemahaman yang benar dan uslub/cara yang bijaksana yang diambil
dari firman Allah yang haq Tabaraka ¬wa Ta'ala:
"Sekiranya kamu bersikap keras lagi
berhati kasar tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. " (QS.
Ali Imran: 159)
Dan berapa banyak perkara-perkara yang
sama, yang disandarkan kepadanya, dalam menyampaikan dakwah kepada Allah dan
telah diterapkannya oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam-- shahabat dan
pengikutnya penerapan secara ilmiah, yang telah membuahkan kebaikan dan
keberuntungan. Dan dengan keutamaan Allah, kemudian dengan keutamaan penerapan
itu secara amaliyah dan dakwah tersebut banyak memberi pengaruh dengan
berpindahnya orang-orang kafir ke agama Islam, yang mana Islam merupakan agama
yang dimuliakan dan millah yang diridhai oleh Allah untuk semua makhluq di alam
semesta ini dari kalangan jin dan manusia.
Dan yang terakhir, bukanlah pernbicaraanku
ini sebuah bisikan, bahkan teriakan di telinga-telinga orang yang mau
mendengarkan ucapan (nasehat) dan mau mengikuti yang baik dari para pemilik
toko-toko buku yang toko-toko mereka diluberi oleh buku-buku para pimpinan
Harakiyin dan murid-muridnya (92)
Kewajiban bagi mereka untuk membersihkan
toko-toko (penerbitan/ percetakan / perpustakaan -pent.) dari buku-buku mereka
dan hendaknya diisi rak-raknya dengan kitab-kitab yang berisikan ilmu al-Kitab
dan as-Sunnah yang berdasarkan Manhaj Salaf, itu lebih selamat dan lebih kekal.
Dan rezeki Allah itu terbatas dan sudah tercatat. Dan rezeki yang paling
baiknya adalah yang datang dari sisi yang halal.
Bahkan rezeki yang didapat dari cara yang
tidak halal, pelakunya tidak akan aman dari pertanyaan Allah di dalamnya. Untuk
itu, bagaimana anggapanmu, saudaraku, dengan penghasilan yang diambil dari
barang yang¬ di dalamnya mengandung penipuan terhadap kaum muslimin muslimat,
seperti menjual belikan buku-buku mereka para penulis yang telah tersusun
nama-nama mereka dalam buku ini sebelumnya, serta telah aku peringatkan dari
mereka. Sebagaimana telah memperingatkan dari mereka dan buku-bukunya para
ulama Rabbaniyun, yang selalu memberi nasehat dan itu dilakukan setelah
menela'ah bahaya yang ada dalam buku-buku mereka.
Kapan pun waktunya, toko-toko yang
disebutkan itu dibersihkan darinya dan diletakkan di tempatnya kitab-kitab para
Ulama Salafiyin sebagai gantinya, alangkah indahnya pengganti yang bersih,
ketika membersihkan tempat yang tercampuri dengan kotoran.
Dan mungkin seseorang akan mengatakan:
Tidaklah muncul (ucapan ini), kecuali dari selain Ulama Salafiyin –sungguh kamu
telah menyerang, ya Syaikh para ahli fikir dan dakwah. di antara mereka
terdapat para syuhadaa dan mujahidun penulis dan kamu telah men-tahdzir buku,
selebaran, kaset-kaset mereka dengan cara membabi huta, kosong dari penegakkan
dalil dan menampakkan hujjah. Sesungguhnya aku memandang, bahwa harus bagiku
untuk menyebut setiap kitab dan penulisnya, atau selebaran atau kaset-kaset
mereka, dua contoh atau satu contoh paling sedikitnya, agar dapat dijadikan
sebagai dalil oleh para pembaca yang cerdas apa yang di dalamnya terdapat
penyimpangan dari jalan-jalan kebenaran.
Dan akan aku tinggalkan komentar bagi para
pembaca dan aku akan tinggalkan pengelompokannya kepada pembaca, adakah
mereka-mereka yang disebutkan tadi akan dikelompokkan bersama ulama
as-Salafiyyin atau bersama Ahli Bid'ah dan sesat, maka marilah kita melangkah
ke contoh-contoh yang ada.
Kita memohon kepada Allah, semoga Allah
mengilhami kita bimbingan dan mengaruniai kita kecintaan kepada kebenaran dan
orang-orangnya serta kebencian kepada Ahli Bathil dan para pengikutnya.
1. Berkata Sayyid Quthb dalam menghukumi
masyarakat penduduk bumi ini, apa yang dia katakan:
(a) Bahwasanya dimuka bumi saat ini tidak
satu negara muslim pun dan tidak pula masyarakat muslim yang menjalankan
syari'at Allah dan Fiqh Islam (93)
(b) Berkata Sayyid(94) tentang Mu'awiyah
dan 'Amru bin al-'Ash -semoga Allah meridhai keduanya- : Bahwa Mu'awiyah dan
'Amr tidak dapat mengalahkan Ali, karena keduanya lebih mengetahui daripada Ali
tentang perkara-perkara yang dapat masuk kedalam jiwa serta lebih berpengalaman
darinya untuk melaksanakan hal-hal yang bermanfaat dan kondisi yang cocok/
tepat. Akan tetapi dikarenakan keduanya bebas dalam meng¬gunakan segala senjata
dan ia terikat dengan akhlaqnya dalam memilih sarana/ cara melakukan
perlawanan, dan ketika mu'awiyah bersama temannya cenderung kepada perbuatan
dusta,menipu, nifaq, suap dan jual beli jaminan, tidaklah ia dapat menguasai
dirinya ketika meluncurkan ke tempat yang paling bawah ini, maka tidak
mengherankan kalau keduanya sukses dan Ali bin Abi Thalib gagal, dan
sesungguhnya itu adalah kegagalan yang lebih mulia dari semua kesuksesan.
2. Berkata Muhammad Quthb: Dan adapun orang
yang bertanya sampai kapan kita membina, tanpa dibarengi amalan, maka kita
tidak akan mampu untuk memberi mereka waktu yang tertentu kita katakan kepada
mereka sepuluh tahun dimulai sekarang atau dua puluh tahun dari sekarang dan
ini merupakan ¬terkaan terhadap barang ghaib yang tidak disandarkan kepada
dalil yang jelas, hanya saja kita dapat mengatakan kepada mereka kita membina
sampai terbentuknya qaedah yang dituntut dengan bentuk/ model yang ma'qul.(95)
3. Berkata Muhammad a1-Ghazali
(a1-Mu'tazili -pent.) dalam rangka istihzaa ' (melecehkan) Ahlil Hadits inilah
apa yang dikatakan:
Ahli hadits menjadikan diyatnya wanita
separuh dari diyatnya laki-laki dan ini merupakan pemikiran dan akhlaq yang
jelek ditolak oleh Fuqahaa' al-Muhaqiqun.(96)
Ia berkata menghina orang-orang yang
menetapkan bagi Allah sifat-sifatnya di atas manhaj Ahli Sunnah wal Jama'ah:
Bahwa salaf umat ini tidak mengetahui sama sekali tentang kaki ini yakni
tentang penetapan kaki dan telapaknya bagi Allah Azza wa Jalla dan tidak
terdengar seorang da'i pun kepada Islam memaksa manusia untuk mengimaninya.
Kemudian ia mentakwil kaki dengan tertawa ketika ia berkata: "Kaum yang
mereka didatangi oleh Allah ke neraka," dan ia mentakwil kaki, bahwasanya
ia adalah hitungan yang banyak dari manuisa kemudian ia menyambung dalam
mengikuti atas kejadian ini, yang telah ditetapkan oleh nash-nash al-Kitab dan
as-Sunnah shahihah dan yang telah dimasukkan atasnya oleh ulama as-Salafiyun
dari umat ini lalu ia (Muhammad al- ghazali): Di mana kaki yang berjalan di
atasnya di dalam susunan
kalimat yang nyata ini, sampai kepada
perkataannya: Bahwa aqidah¬-aqidah ini tidaklah diproduk dan tidak pula dibuat
di atas model yang menggelikan ini yaitu aqidah/ keyakinan tentang, bahwa
Al¬lah memiliki kaki, apa ini ?! (97)
Saya mengatakan (Zaid al-Madkhaly):
Ssesungguhnya ini adalah kesombongan yang sebenarnya seperti yang telah
disabdakan oleh Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam- :
"Sombong itu menolak kebenaran dam
merendahkan manusia
(al-Hadits)
Dan berapa banyak kebinasaan (kerusakan)
yang terdapat dalam buku dan selebaran orang ini (Muhammad al-Ghazali) dan
barang siapa yang ingin berhati-hati serta mewaspadainya hendaklah membaca
kitab-kitab bantahan kepadanya yang paling terkenal adalah kitab karya Syaikh
Rabi' bin Hadi 'Umair al-Madkhaly anggota Hai'ah at-'I'adris di Jami'ah
al-lslamiyah di Madinah an-Nabawiyah yang berjudul: Kasyfu Mauqif al-Ghozali
min as-Sunnah, serta kitab asy Syaikh Shaleh bin Abdul 'Aziz bin Muhammad bin
Ibrahim 'Aalu Syaikh Wakil Kementrian Urusan ke-Islaman di Kerajaan Saudi
Arabia dengan judul al-Mi'yar li ‘Ilmil Ghazali fi Kitabihi as-Sunnah
an-Nabawiyah¬.
4. Dan adapun Yusuf al-Qardhawi telah
mengatakan bolehnya melepaskan diri dari kewajiban dan syiar-syiar agama, halal
dan haram dari hikmah dan sebab-sebab yang ma'qulah (yang masuk akal),
sebagaimana ia telah meneriakkan disyari'atkannya berkasih sayang kepada Yahudi
dan Nasrani, seperti yang telah dikatakan oleh ustadznya Hasan al-Bannaa'.
Puluhan kesalahan yang telah dibantah oleh al-'Allamah asy Syaikh Shaleh bin
Fauzan al-Fauzan dalam sebuah kitab. (98)
5. Berkata Abul A'la al-Maududi:
(a) Revolusi Khumaini merupakan revolusi
Islamiyyah, dan yang menegakkan revolusi tersebut adalah jama'ah Islamiyyah
serta pemuda-pemuda yang ditempa dengan pendidikan Islam dalam harakah-harakah
Islamiyyah, maka bagi kaum muslimin secara umum serta harakah-harakah
Islamiyyah secara khusus hendaklah mendukung revolusi ini dengan dukungan
sepenuhnya dan berkerja sama dalam semua bidang dengan mereka (99)
(b) Dan ia berkata dalam kitabnya
Tafhimaat, hlm. 12 beristimbat dari firman Allah Ta'ala yang mengabarkan
tentang nabi Yusuf ‘alaihis salam:
'Jadikanlah aku bendaharawan (negeri)
Mesir."(QS. Yusuf -55)
Ayat ini bukan hanya permintaan untuk
menjabat sebagai Menteri Keuangan saja, bahkan permintaan untuk kediktatoran
dan hasilnya ialah, apa yang diletakkan (peraturan) oleh Sayyidina Yusuf
'alaihissalam, sangat menyerupai undang-undang Musolini
di Italia. (100)
Dan dengan pengurangan/ perendahan terhadap
Nabi Allah Yusuf, seperti ini 'Aaidh al-Qarni berkata tentangnya (memberikan
pujian dan sanjungan kepada Abul A'la al-Maududi) dalam bait syairnya:
Diriku kupersembahkan untukmu wahai abul
a’la dan adakah yang tertinggal
Jiwaku kupersembahkan dari keluarga dan
teman.
Tidaklah penjara itu menjadikan malu dari
seorang Syaikh dan tempat berpisahnya.
Cahaya untuk selain penuntut ilmu tidak
akan menuah.
6. Berkata Hasan al-Bannaa’ dalam rangka
memberi dukungan kepada Sufiyyah dan Tasawuf:
(a) Aku melihat saudara-saudara dari
Tarekat al-Hashafiyah berdzikir kepada Allah setiap selesai shalat Isya ' di
setiap malam dan aku selalu menghadiri pelajaran Syaikh Zahran --
rahimahullah-¬antara Maghrib dan lsya', dan yang memikatku halaqah dzikir
dengan suaranya yang teratur dan merdu serta kalimat nasyidnya yang indah yang
menyentuh perasaan dan yang mendukung mereka orang-orang yang berdzikir itu
adalah para Syaikh yang mulia dan pemuda-pemuda yang shaleh, serta
ke-tawudhu'-an mereka kepada anak-anak kecil, yang bergabung secara langsung
dimajlis untuk mengikuti mereka berdzikir kepada Allah Tabarak wa Ta'ala dan
tersambung hubungan antara aku dengan mereka saudara-saudara anggota tarekat
al-Hashafiyah tiga di antara mereka yang terutama yaitu: asy-Syaikh Syalabi, asy-Syaikh
Muhammad Abu Syausyah dan Syaikh Sayyid 'Utsman dan beberapa pemuda yang
shaleh. Sampai kepada perkataannya: Aku mulai melakukan kebiasaan az-Zuruqiyah
pagi dan sore dan bertambah keherananku di dalamnya, bahwa al-Walid telah
meletakkan ta'liq yang ringan yang dengan mendatangkan di dalamnya dalil-dalil
hadits yang shahih secara keseluruhannya dan risalah itu ia beri nama
"Tanwirul af'idah az-Zakiyah biadillah Adzkari
az-Zuruqiyah". (101)
(b) Dan la berkata, kaitannya dengan
bolehnva berkasih sayang antara kaum muslimin dengan Yahudi dan Nasrani:
"Dari sisi yang akan aku bicarakan adalah point yang ringan dari sisi
keagamaan dikarenakan point ini tidaklah dipahami di dalam dunia barat oleh
karena itu saya menyukai untuk menjelaskan dengan singkat (ringkas) dan saya
menyatakan, bahwa permusuhan kita kepada orang-orang Yahudi bukanlah permusuhan
karena agama, dikarenakan al-Qur'an telah menganjurkan berteman dengan mereka
dan Islam merupakan syari'at kemanusiaan sebelum menjadi syari'at qaumiyyah, dan
Allah telah memuji mereka dan telah menjadikan antara kita dengan mereka
kesepakatan, yaitu ketika Allah berfirman:
“Janganlah kalian mendebat ahli Kitab,
kecuali dengan cara yang baik "
(QS. Al-Ankabut: 46)
Dan ketika al-Qur’an hendak menyampaikan
masalah Yahudi, diterangkan-Nya dari sisi perekonomian dan perundang-undangan.
Firman Allah Ta'ala¬:
"Maka dengan sebab kedzaliman
orang-orang Yahudi Kami haramkan atas mereka memakan makanan yang baik-baik
yang dahulunya dihalalkan bagi mereka."(QS. An-Nisaa-160) (102)
7. Berkata Umar al-telmasani pimpinan umum
al-Ikhwanul Muslimin sebelum pimpinan yang sekarang ini pengarang kitab syahidu
"al mihrab": dan dengan ini saya memandang
lebih cenderung kepada mengambil pendapat
yang menyatakan, Rasulullah --shallallahu 'alaihi wa sallam-- memintakan
ampunan ¬dalam keadaan hidup dan mati bagi orang yang mendatangi serambi
rumahnya yang mulia.(103)
Dan ia berkata: ... Maka tidak alasan lagi,
kalau begitu bersikap keras dalam mengingkari orang yang keyakinan terhadap
karomah para wali, serta menyandarkan urusan¬ mereka kepada para wali di
kuburan-kuburan mereka yang suci serta berdoa di dalamnya ketika ditimpa
kesulitan. (104)
8. Berkata Hasan at-Turabi dalam salah satu
ceramah yang terekam dalam sebuah kaset: Dan saya sangat berkeinginan untuk
mengatakan, bahwasanya berada dalam lingkup negara dan dalam satu perjanjian,
boleh bagi seorang muslim mengganti agamanya, sebagaimana pula bolehnya seorang
Kristen mengganti agamanya.
Dan ia meneriakkan bolehnya seorang muslimah
dinikahi oleh seorang yang kafir.
9. Berkata Abdurrahman Abdul Khaliq tentang
haknya para ulama as-Salafiyin:
(a) Para Syaikh yang tidak memahami Islam
kecuali kulit /luarnya Islam pada tingkatan masa yang lalu!!.
(b) Dan ia juga berkata tentang hak mereka:
dan mereka adalah batalion dari para ulama yang besar perutnya mereka hidup
dijaman kita dengan jasad-jasadnya akan tetapi mereka hidup dengan akal-akal
dan fatwa-fatwa mereka diselain jaman kami. (105)
10. Berkata Muhammad Surur tentang haknya ulama
ar-Rabbaniyin di Kerajaan Saudi Arabia, dan hak pemerin¬tahannya:
Dan jenis yang lain (maksudnya para ulama')
mereka mengambil tanpa rasa malu mengikatkan sikap-sikap mereka dengan sikap
para pembesar mereka. Maka jika tuan- tuan mereka meminta bantuan kepada
Amerika, para budak itu segera berlomba mengumpulkan dalil-dalil yang
membolehkan melakukan amalan ini dan mengingkari semua orang yang menyelisihi
mereka. Jika tuan-tuan mereka sedang berselisih dengan Iran negara Syi'ah
rafidhah, budak-budak itu menyebutkan kebusukan Rafidhah serta penyimpangan
manhaj dan permusuhan mereka terhadap Ahli Sunnah.
Dan apabila khilaf telah selesai, maka
diamlah para budak itu, mereka bersikap abstain terhadap penyebaran buku yang
diberikan kepada mereka. Jenis manusia ini, yang mendustakan dan berusaha
mencari dan menulis ketentuan dan ketetapan serta melakukan segala sesuatu yang
diminta oleh tuan mereka, sedikit, Alhamdulillah, yang masuk ke dalam kancah
dakwah dan amal Islami. Lembaran-lembaran mereka terungkap walaupun panjang
jenggot dan pendek pakaian mereka ... (106)
, dan contoh ini cukuplah untuk dapat
diperhatikan apa yang ada di dalamnya dari kelaliman kedustaan dan kesombongan.
11. Berkata Muhammad Ahmad ar-Raasyid
pengarang al- Awaaiq wa ar-Raqaa 'iq wal Munthaliq dan selainnya:
Dakwah itu sebuah tempat yang memiliki
bagian dalam/bathin dan luar/ dzahir. Bagian dzahir mencakup seluruh umat
Muhammad -shallallahu 'alaihi wa sallam-- dan bagian dalam/bathin hanyalah
tempat orang-orang yang kuat yang dapat dipercaya yang pandai saja, karena itu
merupakan tempat dibuatnya ketetapan dan keputusan serta dibuatnya
langkah/program-program rahasia (107) sampai kepada pembicaraan yang mengarah
kepada tandzim (struktur jaringan/ sel) rahasia yang menghancurkan.
12. Berkata Said Hawwa' sedang memberi
dukungan kepada tarekat-tarekat sufiyyah:
…Dan telah berbicara kepadaku seorang
Nasrani tentang sebuah kejadian yang menimpanya secara pribadi, yaitu kejadian
yang masyhur, semoga Allah mengumpulkan dengan pelakunya secara pribadi,
setelah sampainya kepadaku kejadian ini dari selainnya. Dan telah berbicara
kepadaku bagaimana dia menghadiri sebuah halaqah dzikir, tiba-tiba salah
seorang anggota dzikir itu memukulnya dengan pedang dan dicabutnya darinya lalu
tidak ada bekas sedikitpun pada dirinya. Sesungguhnya ini sesuatu yang terjadi/
berlaku dalam tingkatan-tingkatan para pengikut Tarekat ar-Rifa'iyyah berulang
kali. Dan ini merupakan keagungan keutamaan Allah yang diberikan kepada umat
ini. (l08)
13. Berkata Salman al-'Audah dengan kaitan
pendirian Lajnah al-Huquq --hakekatnya adalah Lajnah al-`Uquq (kedur¬hakaan)-:
Jum'iyyah ini atau lajnah ini amalannya sangatlah bagus, dan la didirikan
dengan kewajiban yang kifai yang akan mewakili kita semuanya, maka kewajiban kita
adalah memberi dukungan dan bantuannya menyuratinya dan awal permu¬laannya
adalah kita melayangkan lembaran kertas yang berisikan ucapan syukur dan
selamat atas program yang mulia ini yang dimulai di dalamnya.(109)
Hai yang baginya mempunyai pemikiran teroris
yang berbahaya. Alhamdulillah
Hai'ah Kibar Ulama di kerajaan Saudi Arabia
telah menangani secara langsung bantahan terhadap perang urat syaraf ini serta
teror mental dan hati dalam pertemuannya, yang dilakukan di Riyadh, pada
tanggal: 10/ 11/ 1413 H. Dan cukuplah Allah bagi orang-orang mukmin untuk
peperangan ini.
14. Dan berkata Safar all-Hawali dalam
kitabnya, yang ditujukan kepada Haiah Kibar `Ulama di Kerajaan Saudi Arabia
-padahal mereka adalah intisari ulama dunia di jaman kita saat ini-, ia berkata:
Dan setelah ini, yakni setelah kita
dihadapkan oleh problem kejadian (Perang Teluk -pent.) dari awal mulanya dan
segenap permasalahannya, apakah masalah yang dinaungi hanya sekedar masalah
meminta pertolongan sebagaimana yang dipahami oleh masyayikh dan
saudara-saudara yang mulia, orang-orang yang memiliki pendapat pertama.
.._Adapun dari sisi kenyataan yang ada, pola yang ada sangat berbeda sekali,
yakni Hai'ah (Kibar Ulama) mereka mengatakan isti'anah (meminta bantuan) dan
mereka mengatakan adalah penjajahan....
15. Berkata `Aaidh al-Qarni dalam
qasidahnya yang berjudul (Da'il Hawasyi wa Khuruj ) dalam kitabnya yang
berjudul: Lahnul Khulud, hlm. 46-47, dia menujukan pembicaraannya kepada para
ulama yang hidupnya dihabiskan dalam menggali ilmu, menulis dan menyebarkannya,
agar manusia dapat memahami hukum¬-hukum agama mereka:
... Shalat dan puasalah sesuai dengan yang
kamu mau
Agama ini tidak dikenali hanya dengan orang
shalat dan puasa saja
Kamu ibarat salah seorang pendeta dari
kalangan ruhban (Nashoro)
Yang kamu dari pengikut Ahmad cukuplah
sebagai ketercelaan
Kamu tinggalkan medan untuk pergi
rnendatangi antara Kehinaan kedustaan yang akan membengkokkan rumput yang
tinggi
Setiap hari kamu mensyarahkan matan di atas
Madzhab taqlid, sungguh telah menambah debu hitam
Atau seorang da 'I yang fajir terjatuh
Dalam umatku sebagai tertuduh yang menolak
celaan itu
Dan budak-budak hitam telah disibukkan
dengannya
Ketika keringan dari si pencari telah
memutuskan.
Saya (Zaid a1-Madkhaly) berkata: Hai orang
yang memiliki teror pemikiran yang telah merenggut kehormatan ilmu dan Ulama
ar-Rabbaniyin melalui ucapannya, hanya Allah tempat memohon pertolongan.
16. Adapun Nashir a1-'Umr cukup sebagai
contoh dalam teror pemikiran kaset ceramahnya tentang Fiqhul Waqi', yang
disusul dengan tersebarnya sebuah kitab setelah itu dan para Ulama telah
membantahnya, seperti Syaikh al-Albani dan Ali bin Hasan bin Abdul Hamid dan
selain keduanya -Alhamdulillah- atas hilangnya kekasaran.
17. Berkata Mahmud Abdul Halim dan dia merupakan
tokoh utama al-Ikhwan dalam kitabnya (al-Ikhwanul Muslimun Ahdaast Shana’at
at-Tarikh), (110) ia berkata:
Dalam rangka menceritakan tentang dakwah
lkhwan dan uslubnya yang berbeda (dan tidak ada di Mesir suara yang melebihi
suaranya, tidak pula tangan yang lebih kuat dari Saudi Arabia, tidak pula ada
kalimat yang Iebih diterima oleh hati dari kalimatnya. Mereka meyakini, bahwa
setelah melihat penerimaan makin hesar, bahwa penerimaan ini sekupnya hanyalah
Mesir dan tidak akan lebih. Tiba-tiba mereka dikejutkan oleh penerimaan ini
sampai ke negeri Arab yang jauh, sebagai pengganti negara Yaman dan akan
menegakkan negara yang lain dengannya, dan negara yang baru akan terbuka
kepemimpinannya dan akan melemahkan baginya hukum. Dan makna ini, bahwa ini merupakan
pertemuan pertama dari silsilah, yang tak lama kemudian, negara-negara Arab
akan menjadi satu dan akan segera terwujud keinginan berdirinya negara Islam,
demikianlah anggapan mereka.
18. Berkata Jasim al-Muhalhal, salah
seorang pimpinan Hizbul lkhwan, menerangkan tentang peraturan hizbnya (bahkan
dakwah Ikhwan itu menolak siapapun juga yang berada di dalam barisannya yang
membuat orang menjauh dari keterikatannya dengan peraturan dan program mereka,
walaupun ia seorang da'i yang paham tentang Islam dan aqidahnya, serta paling
banyak bacaan kitabnya, dan seorang yang paling tinggi semangatnya dan paling
khusu shalatnya Dinukil dari kitabnya yang berjudul (Li Ad'duaat faqath), hlm.
122
lnilah keterangan yang dapat aku sampaikan
dalam lampiran ini maupun sebelumnya. Dan yang mendorong aku untuk menulis
perkara ini adalah semata-mata keimanan atas wajibnya menasehati kepada setiap
muslim dan muslimah. Kemudian bukanlah tujuanku meringkas dalam menyebut
seseorang dan contoh-contoh untuk membatasi, akan tetapi perumpamaan saja untuk
mengkiaskan yang setara dengan yang setara.
Barangsiapa yang benar kepada Allah, dalam
niatnya untuk mencari kebenaran dan mendatangi dengan sebab-sebahnya,
sesungguhnya Allah akan memberi petunjuk dan akan menyinari hatinya.
Sesungguhnya Maha Kuasa atas segala sesuatu dan Dia senantiasa melihat kepada
setiap hamba-hamba-Nya.
Shalawat dan salam serta keberkahan selalu
tercurah kepada Nabi kita Muhammad, pemberi kabar gembira, peringatan cahaya
dan yang bersinar, juga kepada keluarga, sahabatnya serta orang yang berada di
manhaj yang baik.
Ditulis oleh seorang yang selalu
membutuhkan ampunan kepada Tuhannya dan paling mengharap keridhaan-Nya.
Zaid bin Muhammad bin Hadi al-Madkhali
Catatan kaki :
(90) Aku lupa mencantumkan Abu Ghuddah dan
gurunya Muhammad Zahid Al-Kautsari yang menikam kemuliaan para uIama sunnah dan
untuk mengetahui serta menelaah tentang penyimpangan orang ini dan muridnya
yang hati keduanya telah menyeleweng kepada perkara bid'ah, hendaklah merujuk
kepada kitab Bara’atudz Dzimmah minal Waqii’ati fil Ulama’il Ummah oleh Bakr
Abu Zaid -semoga Allah selalu menjaganya . Dengan Muqaddimah Samahatusy-Syaikh
Abdul Aziz bin Baz rahimahullah- .
(91) Dan apa yang di dalamnya terdapat
kebenaran itu ada pada kitab selainnya dari pada karya Ulama Salaf dan pengikut
mereka dalam ilmu dan amal, dan jika demikian keadaannya maka tidak perlu bagi
penuntut ilmu untuk memanfaatkannya atau mengambil ilmu darinva bahkan lebih
baik melepaskan diri darinya.
(92) Termasuk dalam hal ini para penerbit
dan percetakan yang banyak menerbitkan, mencetak serta menyebarluaskan
buku-buku tersebut tanpa melakukan pemilahan antara yang bermanfaat bagi umat
dan yang tidak. Khususnya di Indonesia banyak penerbitan dan percetakan
Buku-buku Islam (menurut mereka), pada umumnya tidak memperhitungkan sisi
maslahat dan mafsadah bagi Umat. Untuk itu kami nasehatkan sekaligus kami
peringatkan kepada para penerbit buku-buku Islami, hendaklah kalian semua
bertaqwa kepada Allah. Ingatlah, bahwa dunia itu sementara sifatnya sedangkan
akhirat menanti kalian. Janganlah asal menerjemahkan buku dan menerbitkan
tulisan-tulisan orang yang telah diperingatkan oleh para Ulama Ahli Sunnah,
bahwa pada diri para penulis itu terdapat berbagai macam penyimpangan pemahaman
(terdapat kesesatan). Menerjemahkan dan menerbitkan buku-buku yang sarat
kesesatan sama halnya ikut andil menyebarkan kesesatan di tengah-tengah umat.
Demikian nasehat ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua -pent.
(93) Fi Dzilalil Qur'an (4/2122)
(94) didalam Kitab Kutub wa Syakhshiyaat li
Sayyid; hlm. 242
(95) Waqafaat Tarbawiyah; hlm. 162.
(96) as-Sunnah an-Nabawiyah; hlm, 19.
(97) Sirrru Taakhuril Arab wal Muslimin;
hlm. 55¬
(98) Dengan judul: al-I’lam Binaqdi Kitab
al-Halal wal Haram, karya Yusuf al-Qardhawi
(99) Asy-syqiqaan al-Maududi wal Khumaini,
hlm. 3.
(100) Risalah Qul Hadzihi Sabili, hlm. 8.
(101) Mudzakaraat ad-Da'wah wa ad-Da'iyah,
hlm. 22-23.
(102) Lihat Kitab "al-Ikhwanul
Muslimun Ahdaast Shan`at at-Tarikh, hlm.409.
(103) Syahidul Mihrab hlm. 226.
(104) Syahidul Mihrab hlm. 231.
(105) Khuthuth Raisiyyah li Ba'stil Ummah
al-Islamiyyah hlm. 83-84.
(106) As-Sunnah,' edisi Kedua puluh tiga
Dzulhijjah tahun 1412 H
(107) Kitab Shina`atul Hayat, hlm. 113-116.
(108) 'I'arbiyatuhum ar-Ruhiyyah, hlm.
217-218.
(109) Dan orang-orang yang mencari-cari
alasan untuk Salman, mereka mengatakan bahwa sesungguhnya dia mempunyai
pengikut yang bersikap ghuluw di dalam, sehingga melampaui batas aturan adab
sopan santun, yang berkaitan dengan hak-hak orang yang memiliki hak-hak
syar'iyyah. Dan orang-orang, yang mencarikan alasan untuk SaIman, telah
berdalil dengan ucapan sebuah penyair yang memuji dan menyanjung Salman
al-'Audah berikut ini¬
Kami adalah pembelamu hai Salman lakukanlah
dengan kami.
Dari mana engkau maukan sungguh engkau
sebagai suri tauladan
Kami adalah pembelamu betapapun yang
diucapkan oleh orang yang iri denganmu
Kami adalah pembelamu walaupun mereka
mencaci dan memaki
Kami adalah pembelamu walau mereka telah
mengataknn zabaniyahi
Itu yang menyimpang atau itu yang lurus
atau berada ditengah¬-tengah
Itu majlis mereka yang menenggelamkan dan
menutupi semangat mereka
Ini penjara mereka yang telah membutakan
hati mereka
Ini lembaran-lembaran mereka yang dilumuri
lumpur
Ini mimbar-mimbar mereka hendaklah
ditumbangkan.
(110) Sejarah yang putih bersih, yang
cahayanya bersinar di permukaan dunia di abad ini, ialah da'wah asy-Syaikh
Muhammad bin Abdul Wahhab, seorang mujaddid (ref'ormis) ilmu agama dan Da'wah
Salafiyah yangtinggi kedudukannya. Dan orang yang mengikutinya dalam aqidah dan
manhaj, bahkan dalam seluruh bab keilmuan dan amalan di atas manhaj yang lurus
serta jalan yang lurus dan tidaklah melakukan perubahan sedikitpun.
Penulis: Asy Syaikh Zaid bin Muhammad bin Hadi al-Madkhaly
.: :.
(Dikutip dari terjemahan kitab al-Irhab wa
Atsaruhu ‘alal afrad wal Umam, Edisi Indonesia "Terorisme Dalam Pandangan
Islam, Penerbit Maktabah Salafy Press. URL Sumber
http://darussalaf.or.id/modules.php?op=modload&name=News&file=article&sid=269)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar