Allah telah mengingatkan kepada kita agar senantiasa
waspada terhadap suatu berita. Bagi ada yang ingin mengetahui buku putih
tentang NII (DI/TII) sebaiknya membaca Fakta dan Data
Sejarah DI/TII karangan AlChaidar. Buku tersebut banyak dijual di
toko-toko buku.
Sesungguhnyalah adanya faksi-faksi bukan berarti NII
terpecah. Faksi-faksi itu sesungguhnya
mempunyai satu Imam Negara. Namun,
dengan adanya lebih dari satu fraksi, ternyata ada celah yang bisa dimanfaat
oleh musuh Islam untuk menghancurkan NII dari dalam. Namun kami yakin terhadap
janji Allah SWT bahwa Kebathilan pasti akan dikalahkan oleh yang Haq. Untuk
itu, tujuan kami mengetengahkan berita ini hanyalah dalam rangka saling
menasehati dalam yang haq. Untuk itu, kami mengingatkan kita terhadap
kelompok-kelompok yang mengaku akan mendirikan Negara Islam Indonesia bahkan
kelompok itu dengan tanpa rasa bersalah menyebut kelompok mereka dengan Negara
Islam Indonesia. Mungkin kelompok ini lah yang disebut
Al-Chaidar sebagai Waratsatul Mafaasid.
Berikut ciri-ciri kelompok yang mengatasnamakan Negara
Islam Indonesia :
- Dalam
menda'wahi calonnya, mata sang calon ditutup rapat. Dan penutup itu baru
akan dibuka ketika mereka sampai ke tempat tujuan.
- Para
calon yang akan mereka da'wahi rata-rata memiliki ilmu keagamaan yang
relatif rendah bahkan boleh dibilang tidak memiliki ilmu agama. Sehingga
para calon dengan mudah dijejali omongan-omongan yang menurut mereka
adalah omongan tentang dinul Islam. Padahal kebanyakan akal merekalah yang
berbicara dan bukan diinul Islam yang mereka ungkapkan. Silahkan dialog dengan mereka.
- Calon
utama mereka adalah mereka-mereka yang memiliki harta yang berlebihan,
atau yang orang tuanya berharta lebih, anak-anak orang kaya yang jauh dari
keagamaan, sehingga yang terjadi adalah penyedotan uang para calon dengan
dalih islam. Islam hanya sebagai alat penyedot
uang.
- Pola
Da'wah yang relatif singkat, hanya kurang lebih 3 kali pertemuan, sang
calon dimasukkan kedalam anggota mereka. Sehingga yang terkesan adalah
pemaksaan ideologi, bukan lagi keikhlasan. Dan rata-rata, para calon
memiliki kadar keagamaan yang sangat rendah sekali. Selama hari terakhir
penda'wahan, sang calon dipaksa dengan dijejali ayat-ayat yang mereka
terjemahkan seenak lidah mereka hingga sang calon mengatakan siap di
bai'at..
- Ketika
sang calon akan dibai'at, dia harus menyerahkan uang yang mereka namakan
dengan uang penyucian jiwa. Besar uang yang harus diberikankan mulai Rp.
250.000 ke atas. Jika sang calon tidak mampu saat itu, maka infaq itu
menjadi hutang sang calon yang wajib dibayar.
- Tidak
mewajibkan menutup aurat bagi anggota wanitanya. Dengan alasan Kahfi.
- Tidak
mewajibkan sholat 5 waktu bagi para anggotanya dengan alasan belum futuh.
Padahal, mereka mengaku telah berada dalam madinah. Seandainya mereka tahu
bahwa selama di madinah lah justru Rasul benar-benar menerapkan syri'at
Islam. Dan justru Rasul wafat beberapa waktu setelah futuh mekkah.
- Sholat
5 waktu mereka ibaratkan dengan do'a dan da'wah. Sehingga jika mereka
sedang berda'wah maka saat itu mereka sedang sholat.
- Sholat
Jum'at diibaratkan dengan rapat / syuro. Sehingga pada saat mereka rapat,
maka saat itu pula mereka namakan sholat jum'at.
- Atau
untuk pemula, mereka dibolehkan sholat yang dilaksanakan dalam satu waktu
untuk 5 waktu sholat.
- Infaq
yang dipaksakan perperiode ( per bulan), sehingga menjadi hutang yang
wajib dibayar bagi yang tidak mampu berinfaq.
- Adanya
Qiradh (uang yang dikeluarkan untuk dijadikan modal usaha) yang diwajibkan
walaupun tak punya uang, bila perlu berhutang kepada kelompoknya.
Pembagian bagi hasil dari Qiradh yang mereka janjikan tak akan pernah
kunjung datang. Jika diminta tentang pembagian hasil bagi itu, mereka
menjawabnya dengan ayat Qur'an sedemikian rupa sehingga upaya meminta
hasil bagi itu menjadi hilang. Apalagi saat ini,
mereka menjadikan pesantren Az-Zaitun yang diresmikan oleh Akbar Tanjung
itu sebagai alat untuk mengambil uang para pengikutnya.
- Zakat
yang tidak sesuai dengan syari'at Islam. Takaran yang terlalu melebihi
dari yang semestinya. Mereka mensejajarkan sang calon dengan sahabat Abu
Bakar dengan menafi'kan syari'at yang sesungguhnya.
- Tidak
adanya mustahik di kalangan mereka, sehingga bagi mereka yang tak mampu
makan sekalipun, wajib membayar zakat/infaq yang besarnya sebetulnya
sebanding dengan dana untuk makan sebulan. Bahkan mereka masih saja
memaksa pengikutnya untuk mengeluarkan 'infaq' padahal pengikutnya itu
dalam keadaan kelaparan (saking kelaparannya, dia melakukan shaum Daud.
Bukan karena sunnah tapi memang enggak ada barang yang mesti dimakan)
- Belum
berlakunya syari'at Islam dikalangan mereka sehingga perbuatan apapun
tidak mendapatkan hukuman apapun.
- Mengkafirkan
orang yang diluar kelompoknya bahkan menganggap halal berzina dengan orang
diluar kelompoknya.
- Dihalalkannya
mencuri / mengambil barang milikorang lain (mencuri).
- Menghalalkan
segala cara demi tercapai tujuan spt menipu / berbohong meskipun kepada
orang tuanya sendiri.
Na'udzubilaahi min dzaalik. Jadi, bisa kita lihat dan
kita nilai, sejauh mana omongan mereka dan gerak mereka yang katanya ingin
berdinul Islam itu, tapi akhlaq dan perbuatannya jauh sekali dari diinul Islam.
Berhati-hatilah saudaraku dalam mengambil yang haq. Data tersebut adalah hasil
yang kami peroleh dari orang-orang yang pernah mengalaminya yang mereka itu
sekarang ini telah bergabung dengan kami dalam wadah Negara Islam Indonesia
yang sesungguhnya. Kami mohon maaf jika memang berita ini dianggap menyinggung
perasaan pihak-pihak tertentu.
Mudah-mudahan informasi ini akan sangat bermanfaat bagi
mereka yang ingin mencari NII yang sebenarnya. Dan mudah-mudahan mereka yang
mengalaminya segera menyadari kesalahannya dan segera bertobat kepada Allah
SWT. Yakinlah bahwa yang haq hanya akan tegak dengan cara yang haq pula.
Dan bagi rekan-rekan yang memiliki pengalaman yang serupa
atau memiliki pengalaman yang lainnya atau ingin berdiskusi lebih jauh tentang
NII, kami harap dengan sangat untuk menginformasikannya kepada kami melalui syuro_n11@yahoo.com. Atau melalui buku
tamu kami. Segala informasi yang diberikan Insya Allah bermanfaat bagi kami
dan akan kami informasikan kepada ikhwan yang lain melalu homepage ini. Dan
homepage ini akan senantiasa di-update setiap saat. Dan mudah-mudahan
mendapatkan balasan pahala dari Allah SWT. Amiin.
Wallahu a'lamu bishawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar