Ketika iman bersemi dalam hati sesuai tuntunan syariat, niscaya hati ini rindu terbang ke jannah dan takut siksa neraka

Selasa, 28 Agustus 2012

The Bilalians


Adalah sebuah gerakan atau organisasi keagamaan di AS yang berasal dari akidah atau agama kepercayaan berkembang menuju kepada akidah Islam. Dalam perkembangannya gerakan atau organisasi ini menuju kapada yang benar, sedikit-demi sedikit; maka lebih tepatnya sebagai suatu gerakan keagamaan yang sedang mencari bentuk menuju suatu yang hak menuju Islam yang benar. Oleh karena itu, lebih tepat dikelompokan kedalam
organisasi keagamaan Islam.
Umat Islam adalah sebutan terhadap gerakan yang muncul di tengah-tengah masyarakat muslim kulit hitam di Amerika. Mereka mengadopsi Islam dengan pemahaman-pemahaman tersendiri yang didominasi semangat rasialisme. Gerakan ini kemudian dikenal dengan nama 'Bilalians', setelah sebagian doktrin-doktrinnya diperbaiki.

SEJARAH BERDIRI DAN TOKOH-TOKOHNYA

Gerakan ini pertama kali didirikan oleh Wallace D. Fard, seorang kulit hitam yang tidak jelas keturunannya. Secara tiba-tiba ia muncul di Detroit tahun 1930, menyeru orang-orang kulit hitam mengikuti mazhabnya. Juni 1934 ia menghilang secara mistrius.

Setelaah Elijah Pool atau Elijah Muhammad (1898--1975) masuk ke pergerakan ini, kegiatannya semakin meningkat, berkembang pesat dan popular. Sehingga ia menduduki beberapa posisi penting, malah menggantikan kedudukan Wallace, sebagai ketua pergerakan. Tahun 1959 ia mengunjungi Saudi Arabia. Kemudian mengelilingi Turki, Ethiopia, Sudan dan Pakistan. Dalam kunjungannya itu ia didampingi putranya, Wallace Muhammad yang sekaligus menjadi penerjemahannya.

Malcolm X (Malik Syabbaz), salah seorang tokoh Bilalians yang pernah menjabat menteri (istilah yang digunakan untuk seorang imam di tempat peribadatannya) untuk kuil no. 7 di New York. Ia dikenal sebagai seorang orator dan pemikir. Pernah melakukan tour ke negara-negara Timur Tengah dan beribadah haji tahun 1963. Setelah kembali, ia tidak mengakui prinsip-prinsip gerakan rasialisme dan menyatakan keluar dari gerakan. Kemudian ia membentuk sebuah kelompok yang disebut 'Jamakah Ahli Sunnah'. Tetapi akhirnya dia sendiri diculik dan dibunuh pada tanggal 21 Februari 1965.

Tokoh lain yang cukup terkenal ialah Louis Farrakhan. Ia masuk Islam pada tahun 1950. kemudian ia menggantikan Malcolm X sebagai 'Menteri' untuk kuil no. 7 di New York. Dia juga termasuk seorang orator, penulis dan penceramah. Tokoh ini dinilai sangat erat dengan Kolonel Muammar Qaddafi. Ia menyerukan berdirinya sebuah negara merdeka bagi orang-orang kulit hitam di Amerika, selama mereka tidak mendapat hak-hak social dan politiknya secara utuh.

Wallace W. Muhammad, dilahirkan di Detroit 30 Oktober 19933, menamakan dirinya Waraatsuddin Muhammad. Tahun 1958-1960 ia menjabat 'Menteri' pada kuil di Philadelpia. Tahun 1967 iamenunaikan haji. Setelah itu ia berulang kali mengunjungi Saudi Arabia.

Tahun 1964 ia memisahkan diri dari pergerakan dan membuang habis prinsip-prinsip yang dianut ayahnya. Tetapi ia kembali lagi bergabung ke dalam pergerakan lima bulan sebelum ayahny meninggal dunia dengan harapan ia dapat memasukkan ide-ide perbaikan dari dalam terhadap pergerakan. Desember 1975 ia mengunjungi Islamic Centre di Washington. Tahun 1977 M ia menghadiri muktamar yang diselenggarakan Rabithah Alam Islami di New York di daerah New Jersey.

Tahun 1977 juga ia menghadiri Konferensi Islam, sebagai ketua delegasi, yang dilaksanakan di Kanada. Setiap kali menghadiri konferensi ia selalu menyatakan ketulusannya dalam berupaya memahami Islam secara benar dan mengubah jamakahnya dari pemahaman-pemahaman keliru.

Tahun 1976 ia mengunjungi Saudi Arabia, Turki dan sejumlah negara Timur serta menghadap tokoh-tokoh Islam negara yang dikunjunginya.

Tahun 1975 ia mengumumkan tokoh-tokoh pendamping selama ia memimpin jamakah. Mereka adalah:

Karim Abdulaziz dan Dr. Na'Imam muslim Akbar: asisten khusus.
Abdulhalim Farrakhan: juru bicara organisasi.
Dr. Abdulalim Syabbaz, Dr Fathimah Ali dan Fahmiyyah Sulthan: dewan penasihat bid. Kebudayaan.
John Abdulhaq: sekretris jenderal.
Elijah Muhammad II: komandan militer.
Reymond Syarif: ketua departemen kehakiman setelah menjadi komandan tertinggi pengawal pergerakan yang disebut Fruit of Islam disingkat FOI, didirikan tahun 1937.
Aminah Rasul: ketua departemen kewanitaan yang disebut MGT.
Dr. Michael Ramadan: delegasi dari seluruh dewan masjid dan komisi pengarahan.
Thiroon Mahdi (bergabung ke dalam organisasi tahun 1967), menjabat sebagi kepala tim pembedah kerusakan dan penyakit social di kalangan anggota pergerakan yang dibentuk tahun 1976 dengan nama Blight Arrest Pioneer Patrol, disingkat BAPP, badan ini sebagai pengganti FOI.
Ibrahim Kamaluddin: pengawas New Eart Team (NET), semacam proyek perumahan bagi kepentingan angota organisasi di selatan Chicago.
Sultan Muhammad, cucu Elijah Muhammad, dipandang sebagai tokoh organisasi yang pemahaman keislamannya baik. Ia adalah imam untuk memimpin peribadatan di Washington.
Muhammad Ali Cly, petinju dunia termasyur ini pernah mengatakan bahwa Malcolm X yang menyebabkan ia tertarik dan bergabung ke dalam pergerakan ini. Ia termasuk salah satu anggota dewan yang dibentuk Wallace Muhammad setelah ia menjadi pemimpin pergerakan. Dewan termaksud bertujuan untuk menyusun perencanaan jamakah yang matang.

PEMIKIRAN DAN DOKTRIN-DOKTRINNYA

Perlu dicatat, pemikiran pergerakan ini berkembang secara bertahap sesuai dengan kepribadian pemimpin yang mempengaruhinya. Karena itu kita mungkin dapat membaginya tiga fase.

Pertama: Fase Wallace D. Fard

Pertama kali berdiri organisasi ini dikenal dengan sebutan 'Umat Islam' (Nation of Islam). Sering pula disebut sebagai 'Kembalinya Umat Islam yang Hilang'. Dalam fase ini ide yang sangat menonjol ialah menekankan kepada seruan kebebasan, persamaan, keadilan dan berjuang meningkatkan nasib anggota. Arah semuanya terfokus kepada ketinggian ras kulit hitam dan keasliannya, menekankan kepada keterkaitan mereka dengan kemurnian bangsa Afrika dan menyerang orang-orang kulit putih sebagai setan-setan.

Untuk mencapai sasaran tersebut mereka bekerja keras mengubah pedoman hidup para pengikutnya dari Bibel kepada Alquran. Karena itu dibentuklah dua buah organisasi, muslim Girls Training (MGT), organisasi khusus wanita, dan Fruit of Islam (FOI), sebuah organisasi khusus kaum pria yang arahnya lebih menjurus kepada sebuah pasukan kuat yang dapat melindungi pergerakan dan mengamankan pusat social dan politiknya.

Kedua: Fase Elijah Muhammad

Elijah Muhammad mengumumkan bahwa Tuhan bukan sesuatu yang gaib, tetapi harus terjelma pada diri seseorang. Seseorang termaksud adalah Fard, manusia yang telah ditempati unsure-unsur ketuhanan. Dialah yang layak dimintai doa dan diibadahi. Dengan demikian ia telah menyuntikkan paham-aham kebatinan kepada jamakahnya. Sedangkan dia sendiri menempati posisi nabi, sehingga ia digelari 'Massager of Allah', 'Utusan Allah'.

Pengikutnya dilarang memakai kutek, meminum khamar, merokok berlebihan dalam makan, berzina, bercampur baur antara pria dan wanita. Mereka dianjurkan menikah antara sesama anggota. Selanjutnya para pengikutnya dilarang pula bersantai-santai (mengunjungi) tempat-tempat hiburan dan warung kopi.

Organisasi ini berusaha keras mengangkat ras kulit hitam. Bahkan dianggap sebagai sumber segala makna kebaikan. Berbarengan dengan itu mereka tidak henti-hentinya menghina bangsa-bangsa kulit putih, sebagai orang-orang hina dan rendah. Tidak syak lagi bahwa pergerakanny hanya terbatas pada orang-orang kulit hitam. Keterbatasan ini sangat jelas tampak dalam doktrin-doktrinnya.

Elijah hanya mempercayai sesuatu yang dapat diraba. Karena itu, ia tidak mempercayai adanya Malaikat dan Hari Kebangkitan. Sebab, menurutnya, yang dimaksud dengan kebangkitan itu ialah kebangkitan berpikir orang-orang kulit hitam di Amerika.

Ia juga menolak bahwa Nabi Muhammad sebagai Nabi teraklhir. Malah dia memproklamasikan dirinya sebagai rasul teraklhir dengan alas an tidak ada seorang rasulpun yang dating dengan bahasa kaumnya kecuali dia. Maka dialah, Elijah Muhammad telah dating sebagai nabi yang membawa wahyu dari Fard dengan bahasa kaumya, yaitu bahasa orang-orang kulit hitam.

Dia selain percaya kepada kitab-kitab samawi, juga mempercayai satu kitab khusus yang akan turun kepada kaumnya, orang-orang kulit hitam. Kitab ini merupakan kitab samawi terakhir yang turun untuk umat manusia.

Pada masa Elijah Muhammad, salat lebih bersifat pembacaan surat Al-Fatihah, doa-doa ma'tsur disertai dengan menghadap qiblat dan menghadirkan gambar Fard dalam pikiran. Salat semacam ini itu dilakukan lima kali dalam satu malam.

Setiap tahun mereka berpuasa pada bulan Desember, sebagai pengganti puasa Ramadan. Selain itu anggotanya diwajibkan membayar iuran sebesar sepersepuluh dari penghasilannya untuk kepentingan organisasi.

Dia menyusun beberapa buku yang menggambarkan ide dan pikirannya. Antara lain, Massage to the Blackman, Our Saviour has Arrived, Supreme Wisdom, The Fall of Amerika dan How to Eat to Life? Untuk melengkapi pblikasinya mereka menerbitkan sebuah buletin, 'Muhammad Speaks', dalam bahasa mereka.

Ketiga: Fase Waritsuddin Muhammad

Tgl 24 November 1975, nama organisasi diubah menjadi 'Bilalians', dinisbatkan kepada Bilal al-Hansyi, mu'adzin Rasulullah saw.

Tanggal 19 Juni 1975 Waritsuddin menghapus peraturan yang melarang kulit putih bergabung ke dalam organisasi. Dampaknya, 25 Februari 1975, dalam sebuah pertemuan terbuka, tampak sejumlah orang-orang kulit putih bergabung bersama mereka duduk berdampingan. Bendera Amerika diletakkan berdampingan dengan bendera organisasi. Sebelumnya bendera Amerika dipandang sebagai lambang kulit putih, bermata biru, syaitan dan dedemit.

Tanggal 29 Agustus 1975 dikeluarkan sebuah keputusan perlunya penyelenggaraan puasa Ramadan dan upacara 'Idulfitri.

Tanggal 14 November 1975, buletin Muhammad Speaks diubah menjadi 'Bilalians News'. Kemudian menyusul pengumuman bahwa imam organisasi disebut Imam Akbar, pengganti perdana menteri. Kata-kata 'menteri kuil' diubah menjadi imam, yang tugas utamanya mengurusi social-sosial keagamaan. Sedangkan urusan lainya diserahkan kepada pengurus pimpinan pusat organisasi. Seterusnya kuil-kuil mereka direnovasi supaya sesuai dengan kepentingan penyelenggaraan salat.

Tanggal 3 Oktober 1975 dikelurakan sebuah intruksi agar salat dilakukan dengan benar, seperti yang dilakukan umat Islam, lima kali dalam satu hari satu malam. Lalu memperkokoh akhlak Islam dalam tata krama, perasaan, bersikap dan berhijab bagi wanita.

Para da'i organisasi melakukan kunjungan ke penjara-penjara, menyiarkan dakwah kepada penghuninya. Sehubungan dengan program ini, para penjaga keamanan penjara telah mencatat beberapa kemajuan bahwa pesakitan orang kulit hitam, yang terkenal dengan kenakalan dan pembangkangannya, setelah masuk Islam, mereka menjadi orang yang berdisiplin tinggi dan patuh. Dengan demikian bagian keamanan penjara merasa sangat berterima kasih dengan adanya kegiatan para da'i di penjara.

Dalam rangka perbaikan organisasi, pimpinan terus-menerus melakukan perbaikan terhadap pemahaman keislaman anggotanya. Hal tersebut tidak berarti bahwa organisasi ini telah berorientasi pada Islam yang benar 100 %. Tetapi, jika dibandingkan dengan keadaan sebelumnya, periode ini telah menampakkan arah perbaikan yang nyata menuju kepada yang lebih benar dalam beberapa segi, baik mengenai pemikiran maupun akidahnya. Karena itu, organisasi ini masih sangat memerlukan perbaikan-perbaikan di bidang akidah dan penerapannya sehingga benar-benar menjadi akidah dan penerapan Islam yang murni.

Sering terjadi keguncangan di kalangan pemimpin organisasi ini. Salah satu akibatnya, tgl 15 Mei 1985, Waritsuddin mengumumkan pemecahan organisasi dan membiarkan setiap Biro organisasi bekerrja sendiri-sendiri. Setiap hari ada saja sesuatu yang baru mengenai nasib organisasi ini.

Ada pula upaya-upaya yang dilakukan Mu'amar Qaddafi dan Iran untuk menyetir dan mengarahkan supaya mengikuti kepentingan mereka. Di dalam organisasi ini sering muncul tokoh-tokoh baru, selain tokoh-tokoh lama yang tenggelam entah kemana. Kadang-kadang muncul pula perpecahan yang mengancam keutuhan organisasi secara keselurohan.

AKAR PEMIKIRAN DAN SIFAT IDIOLOGINYA

Gerakan ini muncul dibayang-bayangi oleh dua kekuatan besar yang tampil di tengah-tengah orang kulit hitam. Dua kekuatan itu ialah:

Gerakan Moorisme yang diserukan oleh Negro Amerika yang bernama Timothi Drew Ali (1886-1929). Gerakan yang didirikan tahun 1913 ini adalah sebuah gerakan dakwah yang ajarannya merupakan campuran antara prinsip-prinsip social dan akidah keagamaan yang ada di Asia. Mereka menggangap dirinya sebagai kaum muslimin. Namun gerakan ini praktis lumpuh setelah kematian pimppinannya.
Organisasi Marcus Garvey (1887-1940). Tahun 1916 Marcus mendirikan sebuah organisasi politik untuk orang-orang kulit hitam dengan nama Universal Negro Improvement Association. Organisasi ini dinyatakan sebagai gerakan Kristen dengan keyakinan bahwa Al-Masih dan ibunya sebagai orang Negro. Kemudian tahun 1925 pemimpin organisasi ini dibuang dari Amerika. Peristiwa inilah yang mengakibatkan kemunduran organisasi.
Karena The Bilalians dapat dikatakan sebagai gerakan yang memandang Islam sebagai warisan rohani yang mempu menyelamatkan orang-orang Negro dari dominasi kulit putih dan mendorong mereka membentuk satu bangsa yang tersendiri, yang memiliki hak, kepentingan dan kedudukannya.

PENYEBARAN DAN KAWASAN PENGARUHNYA

Jumlah orang Negro di Amerika lebih dari 35 juta jiwa. Sekitar satu juta dari mereka adalah muslim. Masjid mereka disebut Temples (kuil). The Bilalians memiliki sekitar 80 cabang yang tersebar di berbagai kota di Amerika dan memiliki lebih dari 60 lembaga pendidikan. Jam pertama dari jadwal pelajaran setiap harinya dikhususkan untuk pelajaran agama Islam.

Umat Negro berpusat di Detroit, Chicago dan Washington. Mereka memimpikan berdirinya sebuah negara merdeka. Di antara mereka terjalin persaudaraan yang erat, seperti tampak pada cara penyelesaian persoalan-persoalan umum organisasi dan masyarakat Negro muslim.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar