Jawaban:
Sesungguhnya jalan
keluar bagi dunia Islam dari problem yang ada padanya, dengan berbagai madzhab
dan kemunculan aneka ragam pemahaman aqidah, serta pandangan
politik, sosial dan ekonomi, hanyalah akan didapatkan dengan kemauan mereka untuk berpegang teguh dengan Islam dan semangat mereka untuk menerapkan syariat Islamiyah di segala bidang. Dengan cara demikian itulah mereka akan dapat menyatukan barisan dan menyatukan pula hati mereka. Dan yang demikian inilah obat yang manjur bagi dunia Islam, bahkan bagi segenap dunia dari berbagai kegoncangan politik dan perselisihan, keresahan masyarakat dan berbagai kerusakan lainnya. Allah Ta`ala berfirman:
“Hai orang-orang yang
beriman, bila kalian membela agama Allah, niscaya Allah akan membela kalian dan
akan mengokohkan kedudukan kalian.” ( Muhammad : 7)
Juga firman-Nya:
“Dan sungguh Allah
akan menolong siapa saja dari hamba-hamba-Nya yang membela agama-Nya.
Sesungguhnya Allah itu Maha Perkasa dan Maha Mulia. Yaitu orang-orang yang
apabila Allah beri dia kekuatan di muka bumi, mereka menegakkan shalat dan
menunaikan zakat dan menyeru kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran.
Bagi Allah-lah kembalinya berbagai perkara.” ( Al-Haj : 40 – 41)
Dan firman-Nya pula:
“Allah berjanji kepada
orang-orang yang beriman dari kalian dan beramal shalih, mereka akan dijadikan
sebagai penguasa di bumi sebagaimana Allah menjadikan orang-orang sebelum
mereka sebagai penguasa, dan akan mengokohkan bagi mereka kedudukan agama
mereka yang Allah telah ridlai dan Dia akan gantikan ketakutan mereka dengan
keamanan. Mereka beribadah kepada-Ku dan tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu
pun yang lainnya.” ( An-Nur : 55)
Juga firman-Nya:
“Dan berpegang
teguhlah kalian semua dengan agama Allah dan jangan kalian bercerai-berai.” ( Ali Imran : 103)
Akan tetapi selama
pimpinan negara itu mencari petunjuk dan bimbingan dari selain kitab Allah dan
sunnah Rasul-Nya, dan menerapkan hukum selain hukum syari'at Allah dan
menjadikan hukum buatan musuh-musuh Muslimin sebagai rujukan hukum, kecuali
pimpinan yang dikehendaki kebaikannya oleh Allah, maka rakyat Muslimin tidak
akan mendapatkan jalan keluar dari berbagai problem yang mendera mereka dalam
bentuk perselisihan, percekcokan di antara mereka. Dan akibatnya pula,
musuh-musuh Muslimin menghinakan mereka dan tidak memberikan kepada mereka hak
mereka.
“Dan tidaklah Allah
mendhalimi mereka, akan tetapi mereka mendhalimi diri mereka sendiri.” ( Ali Imran : 117)
Maka kita memohon
kepada Allah untuk menyatukan kaum Muslimin di atas petunjuk-Nya dan
memperbaiki hati dan amalan mereka, dan semoga Dia menganugerahkan kepada
mereka kesempatan untuk menerapkan syariat Allah dan kekokohan pendirian di
atasnya, dan semoga pula Allah menguatkan mereka untuk meninggalkan segenap
perkara yang menyelisihi syariat-Nya. Sesungguhnya Dia pembimbing ke arah
kebaikan itu dan Maha Kuasa atasnya. Shalawat dan salam Allah semoga terus
terlimpah bagi Nabi kita Muhammad dan keluarganya serta para shahabatnya.
PERTANYAAN KEDUA:
Bagaimanakah jalan
pemecahan problem Palestina yang tampaknya semakin hari semakin rumit?
JAWABAN SYAIKH
Sesungguhnya seorang
Muslim akan sangat sakit hati dan sangat sedih melihat problem Palestina yang
kelihatannya semakin terpuruk kondisinya. Bertambah hari problemnya bertambah
rumit sehingga kondisinya sampai pada tingkat semakin sulit di tahun-tahun
terakhir ini. Semua ini terjadi karena perselisihan yang terus-menerus di
antara negara-negara Arab tetangga Palestina dan tidak adanya kesatuan barisan
dalam menghadapi musuh, serta tidak adanya kemauan negara-negara tersebut untuk
menerapkan hukum Islam. Padahal ini merupakan syarat utama bagi datangnya
kemenangan dari Allah, serta datangnya janji Allah untuk kekuasaan dan kekuatan
di muka bumi bagi umat Islam. Lagi pula telah ada peringatan akan datangnya
bahaya besar dan kondisi yang sangat buruk apabila negara-negara Arab tetangga
Palestina tidak segera menyatukan kembali barisannya dan berpegang dengan hukum
Islam dalam menyikapi krisis Palestina ini yang merupakan kepentingan mereka
dan kepentingan dunia Islam secara keseluruhan. Adalah satu perkara yang mesti
ditegaskan di sini ialah bahwa perkara Palestina adalah urusan Islam, dulu
maupun sekarang. Akan tetapi musuh-musuh Islam berupaya sungguh-sungguh dengan
mengerahkan kemampuan yang besar untuk mengembangkan suatu opini di dunia Islam
guna menjauhkan kasus Palestina ini dari garis Islam. Opini yang ditanamkan di
dunia, khususnya dunia Islam non Arab, ialah satu pandangan bahwa kasus
Palestina adalah kasus dan problemnya orang-orang Arab. Dan bagi orang-orang
non Arab tidak ada kepentingannya untuk menengok kasus ini. Dan memang tampak,
untuk sementara mereka sudah mulai berhasil mengembangkan opini yang demikian.
Oleh karena itulah aku
berpandangan bahwa tidak mungkin umat Islam akan bisa sampai kepada jalan
pemecahan problem ini kecuali menamamkan satu opini bahwa kasus Palestina
adalah kasus Islam. Karena itu pula harus ada upaya saling tolong-menolong
dengan sesama Muslimin untuk menyelamatkan Palestina dari berbagai problemnya
dan berjihad melawan Yahudi dengan jihad Islami sehingga bumi Islam kembali
kepada pemiliknya, yaitu kaum Muslimin, dan sehingga orang-orang Yahudi yang
bukan penduduk Palestina, harus dikembalikan kepada negerinya masing-masing.
Adapun orang-orang Yahudi penduduk asli Palestina, mereka tetap tinggal di
negeri Palestina di bawah hukum Islam, dan bukan hukum sosialis atau pun hukum
sekuler. Dengan cara demikian inilah kebenaran akan menang dan kebatilan akan
tunduk terhina dan penduduk bumi Palestina kembali ke tanah airnya di bawah
hukum Islam, tidak atas hukum yang lainnya. Allah-lah yang memberi bimbingan
kepada jalan kebaikan.
PERTANYAAN KETIGA
Apakah jalan yang
paling efektif menurut yang mulia untuk melancarkan upaya dakwah mengajak
manusia kepada agama Allah di masa kini?
JAWABAN SYAIKH
Jalan yang paling
efektif untuk melancarkan dakwah Islamiyah di masa kini ialah dengan
memanfaatkan sarana media masa. Karena media masa adalah senjata yang sangat
tajam dalam membentuk opini. Karena itu apabila sarana ini dimanfaatkan dalam
dakwah kepada agama Allah dan membimbing manusia untuk memahami segenap
ajaran-ajaran Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa sallam , apakah dalam bentuk
siaran radio, koran (dan majalah), televisi, maka yang demikian ini tentu
membawa kemanfaatan yang besar bagi umat Islam di manapun mereka berada. Dan
bahkan Allah akan memberikan manfaat pula melalui sarana ini bagi selain
Muslimin sehingga mereka memahami Islam dan memikirkannya serta mengenal
kebaikannya sehingga diharapkan mereka menyakini bahwa Islam adalah jalan
keselamatan di dunia dan akhirat.
Oleh karena itu adalah
merupakan kewajiban bagi para da'i dan juga pemerintah-pemerintah Muslimin
untuk ikut serta mengupayakan dengan kemampuan yang ada untuk memanfaatkan
sarana siaran radio, koran-koran dan majalah, stasiun-stasiun televisi,
khutbah-khutbah di berbagai acara, atau pun khutbah Jum'at dan khutbah yang
lainnya (seperti khutbah Ied) dan lain-lainnya dari berbagai sarana media masa
untuk menyampaikan kebenaran kepada sekalian manusia dengan berbagai bahasa
yang dipakai oleh bangsa-bangsa di dunia, sehingga dakwah Islamiyah dapat
sampai ke segenap penjuru dunia. Yang demikian ini adalah kewajiban yang
dibebankan kepada mereka yang mempunyai kemampuan dari kalangan para ulama,
pemerintah-pemerintah Muslimin, para juru dakwah ke jalan Allah, sehingga pesan
agama ini dapat sampai ke segenap penjuru dunia dengan bahasa yang dimengerti
oleh penduduk masing-masing negeri. Inilah kewajiban yang Allah tugaskan kepada
Nabi-Nya:
“Wahai Rasul,
sampaikanlah agama yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu.” ( Al-Maidah : 67)
Maka wajib atas Rasul shallallahu `alaihi wa
sallam untuk menyampaikan
agama ini, demikian pula segenap Nabi dan Rasul lainnya mempunyai kewajiban
yang sama salawatullah wa salamu `alaihim . Demikian pula para pengikut Rasul mempunyai
kewajiban yang sama dalam menyampaikan agama ini. Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa
sallam bersabda:
“Sampaikanlah dariku
walaupun hanya satu ayat.” (HR. Bukhari dalam Kitab Shahih nya)
Dan beliau bila telah
selesai berkhutbah di hadapan kaum Muslimin mengatakan:
“Maka hendaklah yang
hadir di sini menyampaikan kepada yang tidak hadir di sini, karena sebagian
orang yang disampaikan padanya ilmu ini lebih paham daripada yang mendengar
langsung.” (HR. Bukhari dalam Shahih nya).
leh karena itu, wajib
atas segenap umat Islam, baik pemerintahnya maupun ulama'nya, atau pedagangnya
dan lain-lainnya untuk menyampaikan agama Allah dan Rasul-Nya ini dan
menjelaskannya kepada sekalian manusia dengan bahasa masing-masing dengan cara
yang sejelas-jelasnya. Dan agar menjelaskan keindahan Islam dan hukum-hukumnya,
berbagai kegunaan serta hakikat kebenaran Islam, sehingga agama ini dimengerti
oleh musuh-musuhnya dan dimengerti pula oleh orang-orang yang tidak mengerti
tentangnya. Juga orang-orang yang senang dengan Islam dapat memahaminya dengan
baik. Dan Allah-lah yang memberi taufiq (bimbingan) kepada kebenaran.
Oleh:
Syaikh Abdul Aziz Bin Baaz Rahimahullah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar