Ketika iman bersemi dalam hati sesuai tuntunan syariat, niscaya hati ini rindu terbang ke jannah dan takut siksa neraka

Rabu, 08 Agustus 2012

Hampir-Hampir Kefakiran Mendekati Kekufuran


Banyak di antara kaum muslimin pada hari ini yang jauh dari agamanya, tidak mau menghadiri majelis ilmu, karena sibuk dengan pekerjaannya. Bahkan terkadang ia tertinggal shalat jama’ah. Mereka amat cinta kepada dunianya, namun lupa bekal akhiratnya.

Lalainya dengan kehidupan dunia sampai lupa akhiratnya, karena ada beberapa faktor

diantaranya karena pernah mendengar hadits:
كاد الفقر أن يكون كفرا
Hampir-hampir kefakiran itu mendekati kekafiran.”[HR.Al-’Uqoiliy dalam Adh-Dhu’afa’ (419), dan Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah (3/53) dari jalur Sufyan, dari Al-Hajaj dari Yazid Ar-Roqosyiy dari Anas secara marfu’.]

Padahal hadits ini adalah hadits dho’if (lemah), tidak boleh diamalkan, diyakini, dan dikategorikan sebagai sabda Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam-. Hadits ini lemah karena Yazid Ar-Ruqosyiy dan Hajjaj, keduanya lemah. Oleh karena itu, Syaikh Al-Albany men-dho’if-kannya dalam Takhrij Musykilah Al-Faqr (hal. 9).
Dari segi redaksi hadits ini aneh !!! karena berapa banyak orang miskin dan fakir tidak mendekati kekafiran, apalagi jadi kafir. Lihatlah realita kebanyakan sahabat; mereka fakir, tapi tidak kafir. Yang benar, jika ilmu dan iman seseorang kurang, maka di sinilah seseorang terkadang mendekati kekufuran, bahkan kafir, Na’udzu billahi min dzalik.
Sumber : Rubrik Ensiklopedia Hadits Lemah Buletin Jum’at Al-Atsariyyah edisi 15 Tahun I. Penerbit : Pustaka Ibnu Abbas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar