FATWA
AS-SYAIKH ABDUL AZIZ BIN ABDULLAH BIN BAZ Rahimahullahu
Ta’ala
Pertanyaan
pertama:
Apakah
obat yang mujarab bagi dunia Islam untuk dapat keluar dari problem yang ada
padanya?
Jawaban:
Sesungguhnya
jalan keluar bagi dunia Islam dari problem yang ada padanya, dengan
berbagai
madzhab dan kemunculan aneka ragam pemahaman aqidah, serta pandangan politik,
sosial dan ekonomi, hanyalah akan didapatkan dengan kemauan mereka untuk
berpegang teguh dengan Islam dan semangat mereka untuk menerapkan syariat
Islamiyah di segala bidang. Dengan cara demikian itulah mereka akan dapat
menyatukan barisan dan menyatukan pula hati mereka. Dan yang demikian inilah
obat yang manjur bagi dunia Islam, bahkan bagi segenap dunia dari berbagai
kegoncangan politik dan perselisihan, keresahan masyarakat dan berbagai
kerusakan lainnya. Allah Ta`ala berfirman:
(ayat)
“Hai
orang-orang yang beriman, bila kalian membela agama Allah, niscaya Allah akan
membela kalian dan akan mengokohkan kedudukan kalian.” (Muhammad: 7)
Juga
firman-Nya:
(ayat)
“Dan
sungguh Allah akan menolong siapa saja dari hamba-hamba-Nya yang membela
agama-Nya. Sesungguhnya Allah itu Maha Perkasa dan Maha Mulia. Yaitu
orang-orang yang apabila Allah beri dia kekuatan di muka bumi, mereka
menegakkan shalat dan menunaikan zakat dan menyeru kepada kebaikan dan mencegah
dari kemungkaran. Bagi Allah-lah kembalinya berbagai perkara.” (Al-Haj:
40 – 41)
Dan
firman-Nya pula:
(ayat)
“Allah
berjanji kepada orang-orang yang beriman dari kalian dan beramal shalih, mereka
akan dijadikan sebagai penguasa di bumi sebagaimana Allah menjadikan
orang-orang sebelum mereka sebagai penguasa, dan akan mengokohkan bagi mereka
kedudukan agama mereka yang Allah telah ridlai dan Dia akan gantikan ketakutan
mereka dengan keamanan. Mereka beribadah kepada-Ku dan tidak menyekutukan-Ku
dengan sesuatu pun yang lainnya.” (An-Nur: 55)
Juga
firman-Nya:
(ayat)
“Dan
berpegang teguhlah kalian semua dengan agama Allah dan jangan kalian
bercerai-berai.” (Ali Imran: 103)
Akan
tetapi selama pimpinan negara itu mencari petunjuk dan bimbingan dari selain
kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya, dan menerapkan hukum selain hukum syari’at
Allah dan menjadikan hukum buatan musuh-musuh Muslimin sebagai rujukan hukum,
kecuali pimpinan yang dikehendaki kebaikannya oleh Allah, maka rakyat Muslimin
tidak akan mendapatkan jalan keluar dari berbagai problem yang mendera mereka
dalam bentuk perselisihan, percekcokan di antara mereka. Dan akibatnya pula,
musuh-musuh Muslimin menghinakan mereka dan tidak memberikan kepada mereka hak
mereka.
(ayat)
“Dan
tidaklah Allah mendhalimi mereka, akan tetapi mereka mendhalimi diri mereka
sendiri.” (Ali Imran: 117)
Maka
kita memohon kepada Allah untuk menyatukan kaum Muslimin di atas petunjuk-Nya
dan memperbaiki hati dan amalan mereka, dan semoga Dia menganugerahkan kepada
mereka kesempatan untuk menerapkan syariat Allah dan kekokohan pendirian di
atasnya, dan semoga pula Allah menguatkan mereka untuk meninggalkan segenap
perkara yang menyelisihi syariat-Nya. Sesungguhnya Dia pembimbing ke arah
kebaikan itu dan Maha Kuasa atasnya. Shalawat dan salam Allah semoga terus
terlimpah bagi Nabi kita Muhammad dan keluarganya serta para shahabatnya.
PERTANYAAN
KEDUA:
Bagaimanakah
jalan pemecahan problem Palestina yang tampaknya semakin hari semakin rumit?
JAWABAN
SYAIKH
Sesungguhnya
seorang Muslim akan sangat sakit hati dan sangat sedih melihat problem
Palestina yang kelihatannya semakin terpuruk kondisinya. Bertambah hari
problemnya bertambah rumit sehingga kondisinya sampai pada tingkat semakin
sulit di tahun-tahun terakhir ini. Semua ini terjadi karena perselisihan yang
terus-menerus di antara negara-negara Arab tetangga Palestina dan tidak adanya
kesatuan barisan dalam menghadapi musuh, serta tidak adanya kemauan
negara-negara tersebut untuk menerapkan hukum Islam. Padahal ini merupakan
syarat utama bagi datangnya kemenangan dari Allah, serta datangnya janji Allah
untuk kekuasaan dan kekuatan di muka bumi bagi umat Islam. Lagi pula telah ada
peringatan akan datangnya bahaya besar dan kondisi yang sangat buruk apabila
negara-negara Arab tetangga Palestina tidak segera menyatukan kembali
barisannya dan berpegang dengan hukum Islam dalam menyikapi krisis Palestina
ini yang merupakan kepentingan mereka dan kepentingan dunia Islam secara
keseluruhan. Adalah satu perkara yang mesti ditegaskan di sini ialah bahwa
perkara Palestina adalah urusan Islam, dulu maupun sekarang. Akan tetapi
musuh-musuh Islam berupaya sungguh-sungguh dengan mengerahkan kemampuan yang
besar untuk mengembangkan suatu opini di dunia Islam guna menjauhkan kasus
Palestina ini dari garis Islam. Opini yang ditanamkan di dunia, khususnya dunia
Islam non Arab, ialah satu pandangan bahwa kasus Palestina adalah kasus dan
problemnya orang-orang Arab. Dan bagi orang-orang non Arab tidak ada
kepentingannya untuk menengok kasus ini. Dan memang tampak, untuk sementara
mereka sudah mulai berhasil mengembangkan opini yang demikian.
Oleh
karena itulah aku berpandangan bahwa tidak mungkin umat Islam akan bisa sampai
kepada jalan pemecahan problem ini kecuali menamamkan satu opini bahwa kasus
Palestina adalah kasus Islam. Karena itu pula harus ada upaya saling
tolong-menolong dengan sesama Muslimin untuk menyelamatkan Palestina dari
berbagai problemnya dan berjihad melawan Yahudi dengan jihad Islami sehingga
bumi Islam kembali kepada pemiliknya, yaitu kaum Muslimin, dan sehingga
orang-orang Yahudi yang bukan penduduk Palestina, harus dikembalikan kepada
negerinya masing-masing. Adapun orang-orang Yahudi penduduk asli Palestina,
mereka tetap tinggal di negeri Palestina di bawah hukum Islam, dan bukan hukum
sosialis atau pun hukum sekuler. Dengan cara demikian inilah kebenaran akan
menang dan kebatilan akan tunduk terhina dan penduduk bumi Palestina kembali ke
tanah airnya di bawah hukum Islam, tidak atas hukum yang lainnya. Allah-lah
yang memberi bimbingan kepada jalan kebaikan.
PERTANYAAN
KETIGA
Apakah
jalan yang paling efektif menurut yang mulia untuk melancarkan upaya dakwah
mengajak manusia kepada agama Allah di masa kini?
JAWABAN
SYAIKH
Jalan
yang paling efektif untuk melancarkan dakwah Islamiyah di masa kini ialah
dengan memanfaatkan sarana media masa. Karena media masa adalah senjata yang
sangat tajam dalam membentuk opini. Karena itu apabila sarana ini dimanfaatkan
dalam dakwah kepada agama Allah dan membimbing manusia untuk memahami segenap
ajaran-ajaran Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa sallam, apakah dalam
bentuk siaran radio, koran (dan majalah), televisi, maka yang demikian ini
tentu membawa kemanfaatan yang besar bagi umat Islam di manapun mereka berada.
Dan bahkan Allah akan memberikan manfaat pula melalui sarana ini bagi selain
Muslimin sehingga mereka memahami Islam dan memikirkannya serta mengenal
kebaikannya sehingga diharapkan mereka menyakini bahwa Islam adalah jalan
keselamatan di dunia dan akhirat.
Oleh
karena itu adalah merupakan kewajiban bagi para da’i dan juga
pemerintah-pemerintah Muslimin untuk ikut serta mengupayakan dengan kemampuan
yang ada untuk memanfaatkan sarana siaran radio, koran-koran dan majalah,
stasiun-stasiun televisi, khutbah-khutbah di berbagai acara, atau pun khutbah
Jum’at dan khutbah yang lainnya (seperti khutbah Ied) dan lain-lainnya dari
berbagai sarana media masa untuk menyampaikan kebenaran kepada sekalian manusia
dengan berbagai bahasa yang dipakai oleh bangsa-bangsa di dunia, sehingga
dakwah Islamiyah dapat sampai ke segenap penjuru dunia. Yang demikian ini
adalah kewajiban yang dibebankan kepada mereka yang mempunyai kemampuan dari
kalangan para ulama, pemerintah-pemerintah Muslimin, para juru dakwah ke jalan
Allah, sehingga pesan agama ini dapat sampai ke segenap penjuru dunia dengan
bahasa yang dimengerti oleh penduduk masing-masing negeri. Inilah kewajiban
yang Allah tugaskan kepada Nabi-Nya:
(ayat)
“Wahai
Rasul, sampaikanlah agama yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu.” (Al-Maidah:
67)
Maka
wajib atas Rasul shallallahu `alaihi wa sallam untuk menyampaikan agama
ini, demikian pula segenap Nabi dan Rasul lainnya mempunyai kewajiban yang sama
salawatullah wa salamu `alaihim. Demikian pula para pengikut Rasul
mempunyai kewajiban yang sama dalam menyampaikan agama ini. Nabi Muhammad shallallahu
`alaihi wa sallam bersabda:
(hadits 1)
“Sampaikanlah
dariku walaupun hanya satu ayat.” (HR. Bukhari dalam Kitab Shahihnya)
Dan
beliau bila telah selesai berkhutbah di hadapan kaum Muslimin mengatakan:
(hadits 2)
“Maka
hendaklah yang hadir di sini menyampaikan kepada yang tidak hadir di sini,
karena sebagian orang yang disampaikan padanya ilmu ini lebih paham daripada
yang mendengar langsung.” (HR. Bukhari dalam Shahihnya).
Oleh
karena itu, wajib atas segenap umat Islam, baik pemerintahnya maupun ulama’nya,
atau pedagangnya dan lain-lainnya untuk menyampaikan agama Allah dan Rasul-Nya
ini dan menjelaskannya kepada sekalian manusia dengan bahasa masing-masing
dengan cara yang sejelas-jelasnya. Dan agar menjelaskan keindahan Islam dan
hukum-hukumnya, berbagai kegunaan serta hakikat kebenaran Islam, sehingga agama
ini dimengerti oleh musuh-musuhnya dan dimengerti pula oleh orang-orang yang
tidak mengerti tentangnya. Juga orang-orang yang senang dengan Islam dapat
memahaminya dengan baik. Dan Allah-lah yang memberi taufiq (bimbingan) kepada
kebenaran.
&&&&
Tidak ada komentar:
Posting Komentar