Ketika iman bersemi dalam hati sesuai tuntunan syariat, niscaya hati ini rindu terbang ke jannah dan takut siksa neraka

Rabu, 10 Oktober 2012

Kejayaan Tercapai karena Menegakkan Syariat Allah


FATWA AS-SYAIKH ABDUL AZIZ BIN ABDULLAH BIN BAZ Rahimahullahu Ta’ala

Pertanyaan pertama:
Apakah obat yang mujarab bagi dunia Islam untuk dapat keluar dari problem yang ada padanya?

Jawaban:
Sesungguhnya jalan keluar bagi dunia Islam dari problem yang ada padanya, dengan
berbagai madzhab dan kemunculan aneka ragam pemahaman aqidah, serta pandangan politik, sosial dan ekonomi, hanyalah akan didapatkan dengan kemauan mereka untuk berpegang teguh dengan Islam dan semangat mereka untuk menerapkan syariat Islamiyah di segala bidang. Dengan cara demikian itulah mereka akan dapat menyatukan barisan dan menyatukan pula hati mereka. Dan yang demikian inilah obat yang manjur bagi dunia Islam, bahkan bagi segenap dunia dari berbagai kegoncangan politik dan perselisihan, keresahan masyarakat dan berbagai kerusakan lainnya. Allah Ta`ala berfirman:
(ayat)
“Hai orang-orang yang beriman, bila kalian membela agama Allah, niscaya Allah akan membela kalian dan akan mengokohkan kedudukan kalian.” (Muhammad: 7)

Juga firman-Nya:
(ayat)
“Dan sungguh Allah akan menolong siapa saja dari hamba-hamba-Nya yang membela agama-Nya. Sesungguhnya Allah itu Maha Perkasa dan Maha Mulia. Yaitu orang-orang yang apabila Allah beri dia kekuatan di muka bumi, mereka menegakkan shalat dan menunaikan zakat dan menyeru kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran. Bagi Allah-lah kembalinya berbagai perkara.” (Al-Haj: 40 – 41)

Dan firman-Nya pula:
(ayat)
“Allah berjanji kepada orang-orang yang beriman dari kalian dan beramal shalih, mereka akan dijadikan sebagai penguasa di bumi sebagaimana Allah menjadikan orang-orang sebelum mereka sebagai penguasa, dan akan mengokohkan bagi mereka kedudukan agama mereka yang Allah telah ridlai dan Dia akan gantikan ketakutan mereka dengan keamanan. Mereka beribadah kepada-Ku dan tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu pun yang lainnya.” (An-Nur: 55)

Juga firman-Nya:
(ayat)
“Dan berpegang teguhlah kalian semua dengan agama Allah dan jangan kalian bercerai-berai.” (Ali Imran: 103)

Akan tetapi selama pimpinan negara itu mencari petunjuk dan bimbingan dari selain kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya, dan menerapkan hukum selain hukum syari’at Allah dan menjadikan hukum buatan musuh-musuh Muslimin sebagai rujukan hukum, kecuali pimpinan yang dikehendaki kebaikannya oleh Allah, maka rakyat Muslimin tidak akan mendapatkan jalan keluar dari berbagai problem yang mendera mereka dalam bentuk perselisihan, percekcokan di antara mereka. Dan akibatnya pula, musuh-musuh Muslimin menghinakan mereka dan tidak memberikan kepada mereka hak mereka.
(ayat)
“Dan tidaklah Allah mendhalimi mereka, akan tetapi mereka mendhalimi diri mereka sendiri.” (Ali Imran: 117)

Maka kita memohon kepada Allah untuk menyatukan kaum Muslimin di atas petunjuk-Nya dan memperbaiki hati dan amalan mereka, dan semoga Dia menganugerahkan kepada mereka kesempatan untuk menerapkan syariat Allah dan kekokohan pendirian di atasnya, dan semoga pula Allah menguatkan mereka untuk meninggalkan segenap perkara yang menyelisihi syariat-Nya. Sesungguhnya Dia pembimbing ke arah kebaikan itu dan Maha Kuasa atasnya. Shalawat dan salam Allah semoga terus terlimpah bagi Nabi kita Muhammad dan keluarganya serta para shahabatnya.

PERTANYAAN KEDUA:
Bagaimanakah jalan pemecahan problem Palestina yang tampaknya semakin hari semakin rumit?

JAWABAN SYAIKH

Sesungguhnya seorang Muslim akan sangat sakit hati dan sangat sedih melihat problem Palestina yang kelihatannya semakin terpuruk kondisinya. Bertambah hari problemnya bertambah rumit sehingga kondisinya sampai pada tingkat semakin sulit di tahun-tahun terakhir ini. Semua ini terjadi karena perselisihan yang terus-menerus di antara negara-negara Arab tetangga Palestina dan tidak adanya kesatuan barisan dalam menghadapi musuh, serta tidak adanya kemauan negara-negara tersebut untuk menerapkan hukum Islam. Padahal ini merupakan syarat utama bagi datangnya kemenangan dari Allah, serta datangnya janji Allah untuk kekuasaan dan kekuatan di muka bumi bagi umat Islam. Lagi pula telah ada peringatan akan datangnya bahaya besar dan kondisi yang sangat buruk apabila negara-negara Arab tetangga Palestina tidak segera menyatukan kembali barisannya dan berpegang dengan hukum Islam dalam menyikapi krisis Palestina ini yang merupakan kepentingan mereka dan kepentingan dunia Islam secara keseluruhan. Adalah satu perkara yang mesti ditegaskan di sini ialah bahwa perkara Palestina adalah urusan Islam, dulu maupun sekarang. Akan tetapi musuh-musuh Islam berupaya sungguh-sungguh dengan mengerahkan kemampuan yang besar untuk mengembangkan suatu opini di dunia Islam guna menjauhkan kasus Palestina ini dari garis Islam. Opini yang ditanamkan di dunia, khususnya dunia Islam non Arab, ialah satu pandangan bahwa kasus Palestina adalah kasus dan problemnya orang-orang Arab. Dan bagi orang-orang non Arab tidak ada kepentingannya untuk menengok kasus ini. Dan memang tampak, untuk sementara mereka sudah mulai berhasil mengembangkan opini yang demikian.
Oleh karena itulah aku berpandangan bahwa tidak mungkin umat Islam akan bisa sampai kepada jalan pemecahan problem ini kecuali menamamkan satu opini bahwa kasus Palestina adalah kasus Islam. Karena itu pula harus ada upaya saling tolong-menolong dengan sesama Muslimin untuk menyelamatkan Palestina dari berbagai problemnya dan berjihad melawan Yahudi dengan jihad Islami sehingga bumi Islam kembali kepada pemiliknya, yaitu kaum Muslimin, dan sehingga orang-orang Yahudi yang bukan penduduk Palestina, harus dikembalikan kepada negerinya masing-masing. Adapun orang-orang Yahudi penduduk asli Palestina, mereka tetap tinggal di negeri Palestina di bawah hukum Islam, dan bukan hukum sosialis atau pun hukum sekuler. Dengan cara demikian inilah kebenaran akan menang dan kebatilan akan tunduk terhina dan penduduk bumi Palestina kembali ke tanah airnya di bawah hukum Islam, tidak atas hukum yang lainnya. Allah-lah yang memberi bimbingan kepada jalan kebaikan.

PERTANYAAN KETIGA

Apakah jalan yang paling efektif menurut yang mulia untuk melancarkan upaya dakwah mengajak manusia kepada agama Allah di masa kini?

JAWABAN SYAIKH

Jalan yang paling efektif untuk melancarkan dakwah Islamiyah di masa kini ialah dengan memanfaatkan sarana media masa. Karena media masa adalah senjata yang sangat tajam dalam membentuk opini. Karena itu apabila sarana ini dimanfaatkan dalam dakwah kepada agama Allah dan membimbing manusia untuk memahami segenap ajaran-ajaran Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa sallam, apakah dalam bentuk siaran radio, koran (dan majalah), televisi, maka yang demikian ini tentu membawa kemanfaatan yang besar bagi umat Islam di manapun mereka berada. Dan bahkan Allah akan memberikan manfaat pula melalui sarana ini bagi selain Muslimin sehingga mereka memahami Islam dan memikirkannya serta mengenal kebaikannya sehingga diharapkan mereka menyakini bahwa Islam adalah jalan keselamatan di dunia dan akhirat.
Oleh karena itu adalah merupakan kewajiban bagi para da’i dan juga pemerintah-pemerintah Muslimin untuk ikut serta mengupayakan dengan kemampuan yang ada untuk memanfaatkan sarana siaran radio, koran-koran dan majalah, stasiun-stasiun televisi, khutbah-khutbah di berbagai acara, atau pun khutbah Jum’at dan khutbah yang lainnya (seperti khutbah Ied) dan lain-lainnya dari berbagai sarana media masa untuk menyampaikan kebenaran kepada sekalian manusia dengan berbagai bahasa yang dipakai oleh bangsa-bangsa di dunia, sehingga dakwah Islamiyah dapat sampai ke segenap penjuru dunia. Yang demikian ini adalah kewajiban yang dibebankan kepada mereka yang mempunyai kemampuan dari kalangan para ulama, pemerintah-pemerintah Muslimin, para juru dakwah ke jalan Allah, sehingga pesan agama ini dapat sampai ke segenap penjuru dunia dengan bahasa yang dimengerti oleh penduduk masing-masing negeri. Inilah kewajiban yang Allah tugaskan kepada Nabi-Nya:
(ayat)
“Wahai Rasul, sampaikanlah agama yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu.” (Al-Maidah: 67)

Maka wajib atas Rasul shallallahu `alaihi wa sallam untuk menyampaikan agama ini, demikian pula segenap Nabi dan Rasul lainnya mempunyai kewajiban yang sama salawatullah wa salamu `alaihim. Demikian pula para pengikut Rasul mempunyai kewajiban yang sama dalam menyampaikan agama ini. Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa sallam bersabda:
(hadits 1)
“Sampaikanlah dariku walaupun hanya satu ayat.” (HR. Bukhari dalam Kitab Shahihnya)

Dan beliau bila telah selesai berkhutbah di hadapan kaum Muslimin mengatakan:
(hadits 2)
“Maka hendaklah yang hadir di sini menyampaikan kepada yang tidak hadir di sini, karena sebagian orang yang disampaikan padanya ilmu ini lebih paham daripada yang mendengar langsung.” (HR. Bukhari dalam Shahihnya).

Oleh karena itu, wajib atas segenap umat Islam, baik pemerintahnya maupun ulama’nya, atau pedagangnya dan lain-lainnya untuk menyampaikan agama Allah dan Rasul-Nya ini dan menjelaskannya kepada sekalian manusia dengan bahasa masing-masing dengan cara yang sejelas-jelasnya. Dan agar menjelaskan keindahan Islam dan hukum-hukumnya, berbagai kegunaan serta hakikat kebenaran Islam, sehingga agama ini dimengerti oleh musuh-musuhnya dan dimengerti pula oleh orang-orang yang tidak mengerti tentangnya. Juga orang-orang yang senang dengan Islam dapat memahaminya dengan baik. Dan Allah-lah yang memberi taufiq (bimbingan) kepada kebenaran.
&&&&

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar