Ketika iman bersemi dalam hati sesuai tuntunan syariat, niscaya hati ini rindu terbang ke jannah dan takut siksa neraka

Sabtu, 27 Oktober 2012

Keadaan Para Malaikat Sebagai Makhluk Allah Yang Paling Perkasa, Dan Rasa Takut Mereka Ketika Turun Wahyu Dari Allah 'Azza Wa Jalla*


*Bab ini menjelaskan bukti lain yang menunjukkan kebatilan syirik dan hanya Allah yang berhak dengan segala macam ibadah. Karena apabila para malaikat, sebagai makhluk yang amat perkasa dan paling kuat, bersimpuh sujud di hadirat Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Besar tatkala mendengar firman-Nya, maka tiada yang berhak dengan ibadah, puja
dan puji, sanjungan dan pengagungan kecuali Allah.
Firman Allah Ta'ala (artinya):
"... Sehingga apabila telah dihilangkan rasa takut dari hati para malaikat itu, mereka bertanya: "Apakah yang telah difirmankan oleh Tuhanmu?" Mereka menjawab: "(perkataan) yang benar." Dan Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar." (Saba': 23)

Diriwayatkan dalam Shahih Al-Bukhari, dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila Allah menetapkan perintah di atas langit, para malaikat mengepakkan sayap-sayapnya karena patuh akan firman-Nya, seakan-akan firman (yang didengar) itu seperti gemerincing rantai besi (yang ditarik) di atas batu rata, hal itu memekakkan mereka (sehingga mereka jatuh pingsan karena ketakutan). Maka apabila telah dihilangkan rasa takut dari hati mereka, mereka berkata: "Apakah yang difirmankan oleh Tuhanmu?" Mereka menjawab: "(Perkataan) yang benar. Dan Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha Besar." Ketika itulah, (syaitan-syaitan) penyadap berita (wahyu) mendengarnya. Keadaan penyadap berita itu seperti ini: sebagian mereka di atas sebagian yang lain -digambarkan Sufyan (Sufyan bin 'Uyainah bin Maimun Al Hilali, salah seorang periwayat hadits ini) dengan telapak tangannya, dengan direnggangkan dan dibuka jari-jemarinya- maka ketika penyadap berita (yang di atas) mendengar kalimat (firman) itu, disampaikanlah kepada yang dibawahnya, kemudian disampaikan lagi kepada yang dibawahnya, dan demikian seterusnya hingga disampaikan ke mulut tukang sihir atau tukang ramal. Akan tetapi kadang kala syaitan penyadap berita itu terkena syihab (meteor) sebelum sempat menyampaikan kalimat (firman) tersebut, dan kadang kala sudah sempat menyampaikannya sebelum terkena syihab; lalu dengan satu kalimat yang didengarnya itulah, tukang sihir atau tukang ramal melakukan seratus macam kebohongan. Mereka (yang mendatangi tukang sihir atau tukang ramal) mengatakan: "Bukankah dia telah memberitahu kita bahwa pada hari anu akan terjadi anu (dan itu terjadi benar)", sehingga dipercayalah tukang sihir atau tukang ramal tersebut karena satu kalimat yang telah didengar dari langit."
An-Nawwas bin Sim'an Radhiyallahu 'anhu menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Apabila Allah Ta'ala hendak mewahyukan perintah-Nya, maka Dia firmankan wahyu itu, dan langit-langit bergetar dengan keras karena rasa takut kepada Allah 'Azza wa Jalla. Lalu, apabila para malaikat penghuni langit mendengar firman tersebut, pingsanlah mereka dan bersimpuh sujud kepada Allah. Maka malaikat yang pertama kali mengangkat kepalanya adalah Jibril, dan ketika itu Allah firmankan kepadanya apa yang Dia kehendaki dari wahyu-Nya. Kemudian Jibril melewati para malaikat, setiap dia melalui satu langit ditanyai oleh malaikat penghuninya: "Apakah yang telah difirmankan oleh Tuhan kita, wahai Jibril?" Jibril menjawab: "Dia firmankan yang benar. Dan Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha Besar." Dan seluruh malaikat pun mengucapkan seperti yang diucapkan Jibril itu. Demikianlah sehingga Jibril menyampaikan wahyu tersebut sesuai yang telah diperintahkan Allah 'Azza wa Jalla kepadanya. (HR Ibnu Abi 'Ashim dalam As-Sunnah; dan Al-Baihaqi dalam Al-Asma' wa As-Shifat)

Kandungan tulisan ini:
  1. Tafsiran ayat tersebut di atas. Ayat ini menerangkan keadaan para malaikat, yang mereka itu adalah makhluk Allah yang paling kuat dan amat perkasa yang disembah oleh orang-orang musyrik. Apabila demikian keadaan mereka dan rasa takut mereka kepada Allah tatkala Allah berfirman, lalu bagaimana patut mereka itu dijadikan sesembahan selain Allah; apabila makhluk selain mereka, tentu lebih tidak patut lagi.
  2. Ayat ini mengandung suatu argumentasi yang memperkuat kebatilan syirik, khususnya yang berkaitan dengan orang-orang shaleh. Dan ayat inilah yang dikatakan memutuskan akar-akar pohon syirik dari jantungnya.
  3. Tafsiran firman Allah: "Mereka menjawab: "(perkataan) yang benar. Dan Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha Besar." Firman Allah ini menunjukkan bahwa Kalamullah bukanlah makhluk (ciptaan) karena mereka berkata: "Apakah yang telah difirmankan oleh Tuhanmu?"; menunjukkan pula bahwa Allah Maha Tinggi diatas seluruh makhlukNya dan Maha Besar yang kebesaranNya tidak dapat dijangkau oleh pikiran mereka.
  4. Sebab pertanyaan para malaikat tentang wahyu yang difirmankan Allah.
  5. Jibril kemudian menjawab pertanyaan mereka dengan mengatakan: "Dia firmankan yang benar."
  6. Disebutkan bahwa malaikat yang pertama kali mengangkat kepalanya adalah Jibril.
  7. Jibril memberikan jawaban tersebut kepada seluruh malaikat penghuni langit, karena mereka bertanya kepadanya.
  8. Seluruh malaikat penghuni langit jatuh pingsan tatkala mendengar firman Allah.
  9. Langit pun bergetar keras karena firman Allah itu.
  10. Jibril adalah malaikat yang menyampaikan wahyu itu ke tujuan yang telah diperintahkan Allah kepadanya.
  11. Disebutkan pula dalam hadits bahwa syaitan-syaitan menyadap berita wahyu tersebut.
  12. Cara mereka, sebagian naik di atas sebagian yang lain.
  13. Peluncuran syihab (meteor) untuk menembak jatuh syaitan-syaitan penyadap berita.
  14. Kadangkala syaitan penyadap berita itu terkena syihab sebelum sempat menyampaikan kalimat yang didengarnya, dan kadangkala sudah sempat menyampaikan ke telinga manusia yang menjadi abdinya sebelum terkena syihab.
  15. Ramalan tukang ramal adakalanya benar.
  16. Dengan kalimat yang didengarnya tersebut, ia melakukan seratus macam kebohongan.
  17. Kebohongan tidaklah dipercayai kecuali karena kalimat yang diterimanya dari langit (melalui syaitan penyadap berita).
  18. Manusia mempunyai kecenderungan untuk menerima sesuatu yang bathil; bagaimana mereka bisa bersandar hanya kepada satu kebenaran saja yang diucapkan tukang ramal, tanpa memperhitungkan atau mempertimbangkan seratus kebohongan yang disampaikannya.
  19. Satu kalimat kebenaran tersebut beredar luas dari mulut ke mulut dan diingatnya, lalu dijadikan sebagai bukti bahwa apa yang dikatakan tukang ramal adalah benar.
  20. Menetapkan kebenaran sifat-sifat Allah (sebagaimana yang terkandung dalam ayat dan hadits di atas), berbeda dengan paham Asy'ariyah yang mengingkarinya.
  21. Bergetarnya langit dan pingsannya para malaikat adalah karena rasa takut mereka kepada Allah 'Azza wa Jalla.
  22. Para malaikat pun bersimpuh sujud kepada Allah.
Dikutip dari buku: "Kitab Tauhid" karangan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab.
Penerbit: Kantor Kerjasama Da'wah dan Bimbingan Islam, Riyadh 1418 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar