2. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : muslim ( orang Islam ) adalah
saudara
bagi orang Islam lainnya, dia tidak menganiayanya dan tidak pula menyerahkannya
kepada musuhnya ( tidak juga meninggalkannya tanpa pertolongan ), barangsiapa
menolong saudaranya untuk memenuhi hajatnya, maka Allah bersamanya dalam
memenuhi hajatnya, dan barangsiapa melapangkan suatu kesusahan dari seorang
muslim, maka Allah akan melapangkan baginya suatu kesusuhan dari kesusahan di hari
qiamat, dan barangsiapa menutupi (aib) seorang muslim, maka Allah menutupi
aibnya di hari qiamat. HR. Muslim.
3. 3.
Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhu ia berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam naik ke atas mimbar, lalu memanggil dengan suara yang tinggi : wahai
orang-orang yang beriman dengan lisannya dan iman itu belum sampai ke hati
mereka, janganlah menyakiti orang-orang yang beriman, janganlah mencela mereka,
dan janganlah mencari-cari aurat ( aib ) mereka, karena barangsiapa
mencari-cari aib saudaranya yang muslim, maka Allah membuka aibnya dan
memalukannya walaupun dia berada di dalam rumahnya. HR. Tirmidzi.
Keterangan Allah 'Azza wa Jalla cinta untuk menutupi aib makhluk-Nya, dan memerintahkannya ( menutupi aib orang lain ), oleh karena itu Allah mengharamkan tindakan mata-mata dan melarangnya, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah memberitahukan bahwa siapa saja yang menutupi aib seseorang, maka Allah menutupi aibnya di hari kiamat, dan melarang mencari-cari aib kaum muslimin dan tindakan memata-matai mereka tentang pekerjaan yang mereka sembunyikan.
Kandungan hadits-hadits di atas :
1. Keutamaan
menutupi aib kaum muslimin, dan hal itu adalah salah satu sebab agar Allah
menutupi kekurangannya di hari kiamat.
2. Larangan
untuk mencari-cari aib kaum muslimin dan memata-matai mereka.
3. Sangsi
bagi mereka yang melakukan hal tersebut ( mencari-cari aib orang lain ), bahwa
Alllalh akan memalukannya dan menampakkan bagi manusia aibnya yang dia
tutup-tutupi.
( diterjemahkan dari buku Durus Yaumiyyah, Rasyid bin Husain
al-Abd Al-Karim, hlm. 351-352)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar