Ketika iman bersemi dalam hati sesuai tuntunan syariat, niscaya hati ini rindu terbang ke jannah dan takut siksa neraka

Minggu, 29 Juli 2012

Metode Menghapal Al-Qur’an dan Hadits


Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah pernah ditanya (Tuhfatul Mujib, soal nomor 131), “Bagaimanakah metode yang tepat untuk menghapalkan Al-Qur’an dan Hadits?”
Beliau menjawab:
Adapun dalam menghapalkan Al-Qur’an, maka manusia saling berbeda kemampuannya. Ada yang mampu menghapal satu halaman (mungkin yang diinginkan oleh Syaikh adalah dalam satu hari-pent), ada yang mampu satu lembar, dan ada yang mampu hanya setengah
halaman atau kurang. Maka ini tergantung pada kemampuannya.
More…Dan termasuk perkara yang membantu dalam menghapalkan Al-Qur’an adalah dengan mengulang-ngulang serta meneliti hapalannya itu. Begitu juga dengan cara shalat malam dengan membaca hapalannya tadi jika dia mampu untuk bangun malam. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
{ إِنَّ نَاشِئَةَ اللَّيْلِ هِيَ أَشَدُّ وَطْئًا وَأَقْوَمُ قِيلاً}
“Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.” (Al-Muzammil: 6)
{ وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ }
“Dan pada sebahagian malam hari shalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu.” (Al-Isra: 79)
Cara lainnya adalah engkau mengambil bacaanmu dari para masyaikh (guru-pent) dan menghapalkan di hadapan mereka. Apabila engkau tidak menemuinya, maka aku nasehatkan kepadamu untuk mencocokkan bacaanmu dengan kaset-kaset para qari’ (pembaca Al-Qur’an) yang ahli dan membaca Al-Quran dengan metode yang benar. Tidak dengan qari’ yang berlebih-lebihan dalam membaca seperti Abdul Basith. Bahkan hendaknya engkau mencontoh bacaan qari yang mu’tadil dan mutawasith (yang membaca dengan baik, tidak berlebih-lebihan-pent). Bukan bacaan qari yang tidak disukai oleh para salaf.
Adapun hadits, menghapalkannya akan lebih mudah apabila dilakukan tanpa sanad. Maka mungkin saja engkau menghapalkan satu hadits dalam satu, dua atau tiga hari, kemudian mengamalkan hadits tersebut. Ini akan membantu sehingga hapalan hadits tersebut kokoh. Kemudian bermudzakarah (setor hapalan) kepada saudaramu serta banyak mengulang.
Nash asli dari Tuhfatul Mujib
ما هي الطريقة الصحيحة لحفظ القرآن والأحاديث؟
الجواب: أما حفظ القرآن فالناس يتفاوتون، فمن الناس من يستطيع أن يحفظ صفحة، ومنهم من يستطيع أن يحفظ ورقة، ومنهم من لا يستطيع أن يحفظ إلا نصف صفحة أو أقل، فكل على حسب قدرته، ومن الأمور التي تساعد على حفظ القرآن، التكرار والمراجعة، وقيام الليل به إن استطعت أن تقوم الليل، فإن الله سبحانه وتعالى يقول{ إِنَّ نَاشِئَةَ اللَّيْلِ هِيَ أَشَدُّ وَطْئًا وَأَقْوَمُ قِيلًا}،
ويقول: { وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ }.
وكذلك الأخذ من المشايخ والحفظ على أيديهم، فإن لم تجد فأنصح باقتناء أشرطة القرّاء المتقنين الذين يقرءون قراءةً سليمة، ولا يمطّطون كما يصنع عبدالباسط، بل من القراء المعتدلين المتوسطين، وليست من تلك التي كرهها بعض السلف.
وأما حفظ الأحاديث فهي أسهل قليلاً، إذا كانت بدون أسانيد، فيمكن أن تحفظ في اليوم أو اليومين أو الثلاثة الأيام، حديثًا واحدًا، ثم تعمل بهذا الحديث، فإن هذا يساعد على رسوخ الحديث، ثم مذاكرة الإخوان وكثرة التكرار والترداد.
English Tanslation
Question:
What is the correct way of memorising the Qur’aan and the Hadeeths?
Answer:
As for memorising the Qur’aan, then the people differ, from the people there are those that are able to memorise a page, and from them there are those that can memorise both sides of a page; and from them there are those that are not able to memorise except half a page or less (than that), so everyone according to their ability.
From the affairs that which aid in memorising the Qur’aan are repetition, revision and standing in the night prayer with it (i.e. that which you have memorised) if you are able to perform the night prayer. For indeed Allaah, the One free from all imperfections and the Most High says:
Verily, the rising by night (for Tahajjud prayer) is very hard and most potent and good for governing (the soul), and most suitable for (understanding) the Word (of Allâh). [Soorah Al-Muzzammil 73:6]
And in some parts of the night (also) offer the Salât (prayer) with it (i.e. recite the Qur’an in the prayer), as an additional prayer (Tahajjud optional prayer Nawâfil) for you (O Muhammad sallAllaahu ‘alayhi wa sallam). [Soorah Al-Isra 17:79]
Likewise taking from the Mashaykh and memorising at their hands. If you do not find them, then I advise you to stick to the cassettes of the proficient reciters, those whom recite with a sound recitation, and not those who exaggerate as ‘Abdul Baasit does; rather, the recitation of just balanced sound reciters and not those that (recite in a manner) that was disliked by some of the Salaf.
As for the memorisation of Hadeeth, then they are little easier if it is done without the Asaaneed (chains of narration), so it is possible that you memorise a Hadeeth in a day or two days or three days then act upon this hadeeth, for indeed this aids in making the Hadeeth firmly grounded, then studying with the brothers and lots of repetition.(*)
 (taken from www.fatwaislam.com )
 Penulis: Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar