Segala puji
bagi Allah yang di tangan-Nya seluruh kekuasaan, bila Dia berkehendak tiada
seorang pun dari makhluk yang bisa menolaknya. Sholawat dan salam kepada nabi
kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam, yang telah menyuruh kita untuk
bersabar tatkala ditimpa musibah, berkata Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu,
“tiada musibah yang lebih besar dari kematian Nabi shalallahu ‘alaihi wa
sallam. Kemudian besar kecilnya suatu musibah
yang menimpa umat diukur dengan
besar kecilnya perjuangan yang dilakukan seseorang tersebut untuk agama dan
umatnya.” Disebutkan dalam sebuah peribahasa: “Harimau mati meninggalkan
belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan jasa”.
Pada hari
senin tanggal 1 Agustus 2005 umat Islam telah kehilangan seorang yang menjadi
kebanggaan mereka, yang telah berjasa dalam memperjuangkan agama dengan segala
usaha dan upaya, satunya-satunya penguasa di dunia saat ini yang menjadikan Al
Quran dan Sunnah sebagai dasar dan pandangan hidup bernegaranya serta
menjadikan tujuan kekuasaannya untuk tegaknya bendera tauhid di seluruh pelosok
penjuru dunia. Semoga Allah menempatkan arwah beliau di tempat yang layak di
sisi-Nya. Amiin…
Tulisan ini
tidak bertujuan untuk meratapi kepergian sang Raja yang mulia, akan tetapi
untuk mengingatkan orang-orang yang melupakan jasa-jasa beliau atau pura-pura
lupa akan kebaikan beliau serta sebagai sugesti dan motivasi bagi para penguasa
dan pemimpin yang ingin mencapai kesuksesan dalam kekuasaannya. Apa yang harus
mereka jadikan pedoman dan landasan dalam membangun masyarakat yang madani dan
beriman untuk mencapai sebuah kemakmuran dan kesentosaan serta keadilan?
Jawabannya hanya satu yaitu menjadikan Al Quran dan Sunnah sebagai landasan
kehidupan bernegara dan bermasyarakat sebagaimana telah dibuktikan sendiri oleh
sang Raja yang mulia dalam kekuasaannya. Di saat orang berbondong-bondong
mengusung slogan-slogan yang datang dari barat, beliau dengan teguh
mempertahankan kekuasaan beliau di atas Al Quran dan Sunnah, sekalipun ancaman
datang dari luar dan dalam. Semoga Allah menjaga kekuasaan yang beliau bangun
dari berbagai ancaman dan bencana serta pengkhianatan. Berikut ini kita ingin
menyimak sekilas tentang kehidupan dan perjuangan beliau.
Biografi penjaga dua kota suci
Nama: Fahd bin Abdul Aziz bin Abdurrahman bin Faishal bin Turky bin Abdullah bin Muhammad bin Saud, dari suku Bani Hanifah. lahir di kota Riyadh tahun 1922 M (1338 H).
Nama: Fahd bin Abdul Aziz bin Abdurrahman bin Faishal bin Turky bin Abdullah bin Muhammad bin Saud, dari suku Bani Hanifah. lahir di kota Riyadh tahun 1922 M (1338 H).
Pendidikan:
sejak kecil beliau menerima pendidikan langsung dari orang tua beliau, ikut
dalam berbagai peristiwa penting yang dialami orang tua beliau dalam
mempersatukan jazirah arab di bawah kekuasaannya, sehingga kepribadian orang
tua beliau sangat menonjol dalam diri beliau mulai dari sifat pemurah, tawadhu
dan pemberani serta ketangkasan dalam mengatur kekuasaan.
Di samping
itu beliau juga menerima pendidikan dari jalur resmi, pendidikan dasar di
Sekolah Kerajaan yang bertempat di Riyadh kemudian melanjutkan ke Ma’had Ilmy
(Lembaga Ilmu Islam) di Makkah Al Mukarramah. Kemudian beliau memperdalam ilmu
dengan banyak membaca buku-buku ulama salaf ataupun buku-buku yang berbicara
tentang tokoh-tokoh pemimpin dunia di samping ikut menghadiri berbagai
pertemuan penting yang dilakukan orang tua beliau, Raja Abdul Aziz, begitu pula
dalam kepemimpinan kakak-kakak beliau. Banyak sekali jabatan penting yang
pernah beliau pangku sebelum dinobatkan menjadi Raja, di antaranya:
- Pada
tahun (1373 H) diangkat sebagai Menteri Pendidikan di masa kekuasaan kakak
beliau Saud bin Abdul Aziz. Dalam masa ini beliau melakukan berbagai
pembaharuan dalam bidang pendidikan.
- Pada
tahun (1382 H) diangkat sebagai Menteri Dalam Negeri. Dalam masa ini
beliau melakukan berbagai pembaharuan pula dalam bidang pemerintahan dan
keamanan.
- Ketika
dinobatkannya kakak beliau Faisal sebagai Raja. Ia diangkat menjadi
penasihat beliau.
- Kemudian
pada tahun (1387H) diangkat sebagai wakil perdana menteri di samping
menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri.
- Pada
masa kekuasaan kakak beliau Raja Khalid tepatnya tahun (1395 H) beliau
dinobatkan sebagai Putra Mahkota.
- Kemudian
pada tanggal 21 Sya’ban tahun (1402 H) seluruh anggota keluarga kerajaan
dan rakyat membaiat dan menobatkan beliau sebagai Raja. Selama beliau
menjadi raja banyak sekali yang beliau lakukan bukan hanya untuk rakyat
Saudi semata tetapi untuk kaum muslim di berbagai pelosok penjuru dunia.
Dalam
tulisan yang singkat ini kita mencoba mengupas sekilas tentang perjuangan
beliau untuk kaum muslimin dalam berbagai bidang di berbagai pelosok penjuru
dunia terlebih khusus buat saudara-saudara beliau yang seiman di nusantara.
Adapun mengenai perjuangan beliau untuk rakyat beliau yang berada di bawah
kekuasaan beliau langsung, tidak kita kupas karena itu sudah jelas sebagai
kewajiban beliau dan suatu keharusan yang pasti beliau lakukan dengan penuh
tanggung jawab, bila perhatian beliau terhadap saudara-saudara beliau yang di
luar kekuasaan beliau sangat begitu besar apa lagi untuk rakyat beliau sendiri
yang menjadi tanggung jawab beliau.
Kalau kita
ambil saja sebagai contoh dalam bidang dakwah dan pendidikan tidak ada
bandingnya dengan negara manapun. Pendidikan dan dakwah dari hal yang
sekecil-sekecilnya sampai kepada hal yang sebesar-besarnya menjadi perhatian
dan tanggung jawab pemerintah sepenuhnya. Contoh dalam bidang pendidikan mulai
dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi gratis termasuk buku-buku panduan
dibagikan secara gratis dan yang lebih istimewa lagi seluruh mahasiswa
perguruan tinggi negeri diberi beasiswa paling sedikit 850 riyal setiap bulan.
Untuk kegiatan dakwah yang formal seluruhnya ditanggung pemerintah mulai dari
fasilitas dan dana. Sebagai contoh seluruh mesjid operasionalnya atas
tanggungan pemerintah mulai dari gaji imam, muazin, kebutuhan listrik dan air.
Begitu pula ulama dan para da’i sangat mendapat perhatian khusus dari penguasa
dalam hal kesejahteraan mereka. Di antara nikmat yang amat besar bagi rakyatnya
adalah bersihnya kehidupan mereka dari segala bentuk praktek kesyirikan,
takhayul, khurafat dan bid’ah. Begitu pula badan-badan sosial yang berkecimpung
dalam kegiatan dakwah dan kemasyarakatan selalu mendapat sumbangan dan suntikan
dana dari pemerintah. Apa yang kita sebutkan belum secuil dari apa yang beliau
lakukan untuk rakyat beliau.
Yang ingin
kita bicarakan dalam tulisan singkat ini adalah sekilas tentang perjuangan dan
usaha-usaha beliau dalam menegakkan agama yang benar serta keaktifan beliau
dalam memperhatikan nasib saudara-saudara beliau yang seiman di berbagai
pelosok belahan dunia terlebih khusus di negeri kita yang tercinta.
Kita ambil
sebagai contoh dalam hal ini beberapa bidang terpenting saja:
- Bidang sosial dan dakwah:
- Mendirikan
dan membantu pembangunan mesjid dan musholla serta bantuan fasilitas
penunjang seperti karpet dan sajadah di berbagai negara dan kota internasional
terutama di negara-negara yang minoritas muslim. Jumlah mesjid yang
dibangun di berbagai belahan benua menurut salah satu sumber lebih dari
1500 mesjid. Setiap mesjid dilengkapi fasilitas penunjang seperti: tempat
wudhu, ruang belajar, pustaka, ruang pertemuan, ruang perkantoran dan
lain-lain. Diantara mesjid tersebut adalah:
- Mesjid raya Raja Abdul Aziz di Tunisia
- Mesjid raya Raja Faishal di Tasyat
- Mesjid raya Bamako Mali
- Mesjid raya Raja Faishal di Ginia Konakre
- Mesjid raya Yawandy di Kamerun
- Mesjid raya kota Sukudy, Togo
- Mesjid raya Cina di Tibet
- Mesjid raya Raja Fahd di kota Yanovic Rusia
- Mesjid raya Utawa di Kanada
- Mesjid raya Umar bin Khatab di Los Angles - Mendirikan
dan membantu pembangunan madrasah dan pesantren di berbagai negara yang
terdapat di pelosok dunia.
- Pengiriman
da’i-da’i ke berbagai negara Islam terutama negara yang berpenduduk
minoritas muslim. menurut data Kementrian Urusan Agama Arab Saudi jumlah
Mereka mencapai 5000 orang.
- Memberi
tunjangan kepada da’i-da’i yang tersebar di berbagai negara-negara Islam
yang sedang berkembang atau di bawah garis kemiskinan.
- Mencetak
kitab-kitab ulama kemudian membagikannya kepada para ulama dan da’i serta
pencinta ilmu di dalam dan luar Arab Saudi.
Sepeti kitab Majmu’ Fatawa, Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah yang jumlahnya 37 jilid, kitab Al Mughny karangan Ibnu Qudamah yang jumlah 15 jilid dan banyak lagi yang lainnya. - Mendirikan
Pusat Kajian Islam (Maktab Jaaliyyat) di berbagai kota dan pelosok Saudi
untuk para pendatang dari berbagai negara yang bekerja di Arab Saudi.
Terutama di kota-kota industri dan perdagangan seperti Jeddah, Riyadh,
Madinah, Jizan, Hail, Yanbuk, Qasim dan lain-lain.
- Memberi
bantuan kepada negara-negara Islam yang sedang ditimpa bencana alam dan
peperangan seperti yang baru-baru ini bencana gempa yang menimpa Turki,
Iran dan bencana Tsunami di Aceh. Begitu pula bantuan bagi rakyat
Afghanistan dan Irak pasca gempuran Amerika.
- Pengiriman
daging kurban pada setiap musim haji ke negara-negara Islam yang berada di
bawah garis kemiskinan.
- Pengiriman
bantuan ifthor (buka puasa) di bulan Ramadhan ke berbagai negara Islam
serta negara yang minoritas muslim. Begitu pula di sekitar dua mesjid kota
suci disediakan pula perbukaan bagi para penziarah (umrah). Namun pada akhir-akhir
ini pembagian makanan tersebut berlanjut sampai pada hari-hari biasa
sekalipun, di sekitar mesjid Nabawy sering penulis saksikan antrian
panjang para buruh bangunan menunggu bagian Mereka masing-masing. Semua
operasionalnya dari dana pribadi sang Raja yang telah berpulang itu.
- Bidang pendidikan:
- Mendirikan
sekolah-sekolah tinggi di berbagai negara Islam dan kota internasional
terutama negara yang minoritas muslim, di antaranya:
a. Kuliyyah Syari’ah dan Bahasa Arab di Emirat Arab
b. Lembaga Pengetahuan Islam Dan Arab di Mauritania
c. Lembaga Pengetahuan Islam Dan Arab di Jakarta
d. Lembaga Islam Dan Arab di Jepang
e. Lembaga Islam Dan Arab di Jibuti
f. Lembaga Pengetahuan Islam Dan Arab di Washington
g. Akademi Islam di Washington berdiri pada tahun 1984
h. Akademi Raja Fahd di London berdiri pada tahun 1985
i. Akademi Raja Fahd di Moskow
j. Akademi Raja Fahd di Bond berdiri pada tahun 1995
k. Akademi Islam Behach
l. Ma’had Islami di Senegal
b. Lembaga Pengetahuan Islam Dan Arab di Mauritania
c. Lembaga Pengetahuan Islam Dan Arab di Jakarta
d. Lembaga Islam Dan Arab di Jepang
e. Lembaga Islam Dan Arab di Jibuti
f. Lembaga Pengetahuan Islam Dan Arab di Washington
g. Akademi Islam di Washington berdiri pada tahun 1984
h. Akademi Raja Fahd di London berdiri pada tahun 1985
i. Akademi Raja Fahd di Moskow
j. Akademi Raja Fahd di Bond berdiri pada tahun 1995
k. Akademi Islam Behach
l. Ma’had Islami di Senegal
- Memberikan
beasiswa bagi anak-anak muslim dari berbagai negara Islam dan negara yang
minoritas muslim untuk belajar di berbagai perguruan tinggi di Arab Saudi.
Jumlah Universitas Saudi yang menampung siswa asing sekitar enam
Universitas. Kita ambil sebagai contoh Universitas Islam Madinah yang
merupakan universitas yang jumlah mahasiswa asingnya paling dominan
dibanding universitas-universitas lainnya. Persentasenya mencapai 65% dari
140 negara. Mahasiswa Indonesia menempati urutan kedua setelah Nigeria.
Jumlah mahasiswa Indonesia yang belajar di berbagai Universitas Saudi
lebih kurang sekitar 200 orang. Seluruh mahasiswa asing yang belajar di
Saudi setiap libur musim panas diberi tiket gratis untuk pulang ke negara
Mereka masing-masing. Silakan pembaca menghitung berapa besar biaya yang
disumbangkan untuk mereka.
- Pengiriman
dosen-dosen untuk perguruan tinggi di berbagai negara Islam dan negara
yang minoritas muslim. menurut data Kementrian Pendidikan jumlah mereka
mencapai 2372 orang.
- Mendirikan
Pusat Kajian Islam (Islamic Centre) di berbagai negara dan kota besar
dunia, terutama negara yang minoritas muslim. jumlahnya mencapai sekitar
210 buah, diantaranya:
a. Islamic Centre Abuja di Nigeria
b. Islamic Centre Raja Fadh di kepulauan Mali Maldef
c. Islamic Centre Tokyo Jepang
d. Islamic Centre Seoul, Korea
e. Islamic Centre Raja Syahi Bangladesh
f. Islamic Centre Delfid Belanda
g. Islamic Centre Munich, Jerman
h. Islamic Centre Efre Prancis
i. Islamic Centre Jenef Swiss
j. Islamic Centre Madrid Spanyol
k. Islamic Centre Roma Italia
l. Islamic Centre Washington
m. Islamic Centre New York
n. Pusat Kebudayaan Islam Chicago
o. Islamic Centre Los Angles
p. Islamic Centre Ottawa Kanada
q. Islamic Centre Brasil
r. Islamic Centre Victoria Australia
s. Islamic Centre New Zeeland Australia
b. Islamic Centre Raja Fadh di kepulauan Mali Maldef
c. Islamic Centre Tokyo Jepang
d. Islamic Centre Seoul, Korea
e. Islamic Centre Raja Syahi Bangladesh
f. Islamic Centre Delfid Belanda
g. Islamic Centre Munich, Jerman
h. Islamic Centre Efre Prancis
i. Islamic Centre Jenef Swiss
j. Islamic Centre Madrid Spanyol
k. Islamic Centre Roma Italia
l. Islamic Centre Washington
m. Islamic Centre New York
n. Pusat Kebudayaan Islam Chicago
o. Islamic Centre Los Angles
p. Islamic Centre Ottawa Kanada
q. Islamic Centre Brasil
r. Islamic Centre Victoria Australia
s. Islamic Centre New Zeeland Australia
- Mengirim
dosen-dosen universitas ke berbagai negara Islam dan negara yang minoritas
muslim, untuk mengadakan daurah-daurah ilmiah (Kajian Islam Intensif).
Menurut data yang di sebutkan oleh salah satu sumber untuk Universitas
Islam Madinah saja telah melakukan Daurah ilmiah semenjak tahun 1419 H
sampai tahun 1422 H di 29 negara. Di Indonesia diadakan sebanyak 16 kali.
Belum terhitung dauroh yang dilakukan oleh universitas-universitas Saudi
lainnya di berbagai negara.
- Berpartisipasi aktif dalam segala persoalan yang menimpa kaum muslimin di seluruh belahan pelosok dunia:
- Perhatian
khusus untuk perjuangan rakyat Palestina, tidak terhitung pengorbanan yang
beliau lakukan, baik yang bersifat moril maupun materil, tidak ada
penguasa yang paling banyak berkorban untuk memperjuangkan kemerdekaan
Palestina seperti yang beliau lakukan. Tidak salah kita katakan bahwa
beliau menduduki peringkat pertama dalam hal ini di atas petinggi-petinngi
arab lainnya.
- Membantu
perjuangan rakyat Afghanistan dalam melawan penjajahan komunis, dalam hal
ini tidak hanya sebatas bantuan moril dan materil tetapi termasuk bantuan
mujahidin, Raja yang bijaksana ini membuka kesempatan kepada anak muda
negerinya untuk membantu saudara-saudaranya yang sedang berjuang melawan
komunis, namun setelah komunis terkalahkan perjuangan berakhir dengan
pertikaian antar kelompok yang berjuang yang akhirnya Raja yang bijak ini
memanggil kepala setiap kelompok pejuang ke Makkah Al Mukarramah dan
mengambil sumpah mereka dalam ka’bah agar Mereka menghentikan pertikaian
antara mereka.
- Fasilitator
perdamaian Irak-Kuwait, ketika Saddam mencaplok Kuwait, saat itu pula Raja
yang bijak ini memperlihatkan kepiawaiannya dalam mengatasi kondisi yang
mencekam waktu itu. Yang mana Saddam akan melanjutkan agresinya untuk
merebut kekuasaan Al Saud. Di samping beliau sibuk menampung pengungsi
dari Kuwait beliau dihadapkan pula pada persoalan yang lebih penting yaitu
menghadapi agresi Saddam. Seketika itu beliau meminta fatwa ulama dalam
hal meminta bantuan kepada non muslim dalam hal mempertahankan negeri dari
kezholiman saudara yang seagama. Setelah melalui pertimbangan yang begitu
matang baik dari segi syar’i maupun siyasah (politik) para ulama
mengeluarkan fatwa tentang dibolehkannya meminta bantuan kepada non muslim
dalam hal menghentikan kezholiman yang dilakukan oleh saudara yang
seagama. Apalagi negara tetangga Saudi Arabia waktu itu tidak satu pun
yang mendukung kekuasan Al Saud, bahkan mereka memberi bantuan moril
kepada presiden Irak yang nyata-nyata melakukan kezholiman saat itu. Namun
sekelompok kecil dari generasi muda menentang kebijakan yang dilakukan
Sang Raja berdasarkan fatwa para ulama itu. Ketika itu persoalan bertambah
rumit lagi. Saat itu para generasi muda menyebarkan berbagai fitnah
terhadap penguasa dan ulama. Namun raja yang bijak ini menghadapinya
dengan pandangan yang jernih tidak membuatnya untuk berbuat sesuatu yang
di luar aturan agama. Setelah Saddam kembali meninggalkan Kuwait.
Suara-suara sumbang masih terdengar dari sekelompok generasi muda, beliau
dituduh meminta bantuan orang kafir untuk membunuh saudara-saudara seiman.
Padahal yang terjadi adalah sebaliknya beliau meminta bantuan orang kafir
untuk menghentikan pembunuhan sesama muslim serta untuk melindungi
kekuasaan beliau, satu-satunya negara yang berdasarkan Al Quran dan Sunnah
sebagai simbol Islam yang tegak di muka bumi ini. Kenyataan yang amat
mengejutkan adalah justru dibalik itu semua terdapat hikmah yang amat
besar di antaranya adalah begitu banyaknya tentara Amerika yang masuk
Islam. Pengakuan salah seorang komandan angkatan perang Arab Saudi bahwa
mereka lebih sibuk menghadapi orang-orang Amerika yang ingin masuk Islam
dari pada menghadapi kemungkinan serangan Saddam. Kalau saja Saddam
berhasil menguasai Arab Saudi pada saat itu tentu akan lenyap satu-satunya
kekuasaan yang berlandaskan Islam di muka bumi ini.
- Membantu
perjuangan rakyat Bosnia dari kekejaman Serbia. Saat dunia diguncang oleh
pekikkan wanita dan bayi-bayi Bosnia yang disembelih oleh Serbia dengan
spontan raja yang mulia ini bersama rakyatnya mengumpulkan dan mengirimkan
segala bentuk bantuan, baik berupa uang tunai, bantuan pangan dan pakaian
serta tenaga medis dan obat-obatan. Sebagaimana yang dilakukan oleh
negara-negara Islam lainnya. Tetapi apa yang diberikan oleh sang Raja
beserta rakyatnya tiada bandingannya dalam kualitas dan kuantitas.
- Membantu
pengungsi muslim Kasmir yang diusir pasukan India. Mulai dari bantuan
pangan, pakaian serta obat-obatan dan lain-lain.
- Pelayanan kenyamanan bagi pengunjung dua kota suci:
- Perluasan
mesjid dua kota suci serta mesjid-mesjid lain yang dikunjungi kaum
muslimin saat musim haji dan umrah seperti mesjid Quba, mesjid Qiblatain,
mesjid Miqat Bir Ali, mesjid Namirah, mesjid Masy’aril Haram, mesjid
Khaif. disamping bangunan yang begitu megah segala fasilitas pun tersedia.
Saat kita berada di dua kota suci ini betapa kenyamanan amat kita rasakan
sekali bahkan hal yang sekecil-kecilnya menjadi perhatian pemerintah.
Khusus untuk Masjid Nabawi, air zam-zam diangkut dengan armada dari kota
Makkah, tidak hanya untuk keperluan mesjid semata tapi masyarakat umum
kota Madinah pun bisa mengambilnya untuk minuman mereka sehari-hari.
- Pelayanan
kenyamanan dalam berbagai tempat yang ditempuh dalam rute pelaksanaan haji
atau tempat ziarah seperti pembangunan jalan, penerangan jalan, pemancar
air di Arafah ketika musim panas, tersedianya WC dan tempat berwudhu
sepanjang perjalanan dari Arafah sampai ke Mina. Pembangunan tenda-tenda
haji yang anti api di Mina dan lain-lain.
- Khusus
pada musim haji segala kekuatan dan kemampuan dikerahkan untuk melayani
tamu-tamu Allah mulai dari tim keamanan, kesehatan dan panduan haji. Di
samping itu tersedia pula tim khusus untuk mengantarkan jamaah yang
tersesat, pulang ke tempat pemondokan mereka. Ditambah lagi pembagian
buku-buku agama secara cuma-cuma kepada seluruh tamu-tamu Allah yang
diterjemahkan dalam berbagai bahasa. Tidak hanya sampai di situ, pembagian
makanan pun dilakukan bagi tamu-tamu Allah langsung dibagikan ke
pemondokan jamaah. Begitu pula di sepanjang rute perjalanan haji mulai
dari pagi hari tangal 9 Dzulhijjah sampai tanggal 10 Dzulhijjah berjejer
troli-troli membagikan berbagai bentuk minuman dan makanan sebagai
sumbangan dari uang pribadi beliau sendiri.
- Pendirian percetakan Al Qur’an di kota Madinah
Pada tahun 1405 H selesai pembangunan kompleks percetakan Al Qur’an di kota Madinah yang dilengkapi dengan segala fasilitas yang mutakhir. Seluruh biaya mulai dari pembangunannya sampai segala bentuk operasional sehari-hari atas dana beliau pribadi. Pada tahun 1420 H jumlah eksemplar Al Qur’an yang dicetak sekitar 153 juta eksemplar dan telah dibagikan secara cuma-cuma kepada kaum muslimin di berbagai pelosok dunia sekitar 121 juta eksemplar. Kemudian Terjemahan Al Qur’an dalam berbagai bahasa dan dialek, pada tahun 1420 H telah diterjemahkan dalam 30 bahasa dan dialek. Jumlah Al Qur’an Terjemahan yang telah dibagikan kepada kaum muslimin di berbagai negara secara cuma-cuma sekitar 16 juta eksemplar. Percetakan Al Qur’an tidak hanya bergerak dalam bidang mencetak Al Qur’an dan terjemahannya semata tetapi juga bergerak dalam bidang mencetak kitab-kitab ulama dan bidang terjemahan buku-buku agama yang selanjutnya dibagikan kepada pencinta ilmu baik yang berada dalam Arab Saudi maupun di luar Arab Saudi.
Pada tahun 1405 H selesai pembangunan kompleks percetakan Al Qur’an di kota Madinah yang dilengkapi dengan segala fasilitas yang mutakhir. Seluruh biaya mulai dari pembangunannya sampai segala bentuk operasional sehari-hari atas dana beliau pribadi. Pada tahun 1420 H jumlah eksemplar Al Qur’an yang dicetak sekitar 153 juta eksemplar dan telah dibagikan secara cuma-cuma kepada kaum muslimin di berbagai pelosok dunia sekitar 121 juta eksemplar. Kemudian Terjemahan Al Qur’an dalam berbagai bahasa dan dialek, pada tahun 1420 H telah diterjemahkan dalam 30 bahasa dan dialek. Jumlah Al Qur’an Terjemahan yang telah dibagikan kepada kaum muslimin di berbagai negara secara cuma-cuma sekitar 16 juta eksemplar. Percetakan Al Qur’an tidak hanya bergerak dalam bidang mencetak Al Qur’an dan terjemahannya semata tetapi juga bergerak dalam bidang mencetak kitab-kitab ulama dan bidang terjemahan buku-buku agama yang selanjutnya dibagikan kepada pencinta ilmu baik yang berada dalam Arab Saudi maupun di luar Arab Saudi.
Cuplikan Pidato Raja Yang Mulia
Melalui cuplikan pidato Raja, kita akan melihat secara dekat dan nyata bagaimana kepribadiannya yang sesungguhnya tentang kepahaman beliau tentang agama dan aqidah yang benar. Mari kita simak ketika beliau mengukuhkan undang-undang majelis syura tanggal 27/8/1412 H beliau menyatakan bahwa kerajaan yang beliau pimpin tegak di atas jalan yang jelas yaitu Islam, sebagaimana ungkapan beliau: “Sesungguhnya negara ini berdiri di atas jalan yang jelas dalam politik, hukum dan dakwah serta ikatan persatuan yaitu Islam baik aqidah maupun syari’ah”.
Melalui cuplikan pidato Raja, kita akan melihat secara dekat dan nyata bagaimana kepribadiannya yang sesungguhnya tentang kepahaman beliau tentang agama dan aqidah yang benar. Mari kita simak ketika beliau mengukuhkan undang-undang majelis syura tanggal 27/8/1412 H beliau menyatakan bahwa kerajaan yang beliau pimpin tegak di atas jalan yang jelas yaitu Islam, sebagaimana ungkapan beliau: “Sesungguhnya negara ini berdiri di atas jalan yang jelas dalam politik, hukum dan dakwah serta ikatan persatuan yaitu Islam baik aqidah maupun syari’ah”.
Ungkapan
beliau lagi pada pembukaan tahun kerja kedua majelis syura tanggal 5/3/1419H: “Sesungguhnya
negara anda yang telah berdiri lebih dari 250 tahun dan bersatu lebih dari 70
tahun telah menjadikan kitabullah (Al Qur’an) dan Sunnah Rasulullah sebagai
undang-undang dasar dan garis besar haluan negara, hal ini mewarnai pergaulan
dan hubungan kita dengan negara-negara lain. Dan kita akan tetap (dengan izin
Allah) berpegang teguh dengan aqidah Islam. Karena kita tahu bahwa dengan
demikian kita akan tetap dalam kemuliaan dan kejayaan serta selalu mendapat
pertolongan Allah, Maha Benar Allah ketika berfirman: “Sesungguhnya Allah
akan menolong orang-orang yang selalu menolong-Nya”.
Beliau ungkapkan pula dihadapan para utusan yang memberikan ucapan selamat atas pembebasan Kuwait tanggal 19/8/1411 H: “Semua kita tahu bagaimana umat Islam terjajah pada masa lampau baik di semenanjung Arab atau Afrika, ataupun Asia dan tempat-tempat lainnya, sebabnya adalah karena kecintaan pada kehidupan dan kesenangan duniawi telah mengalahkan diri kita dari berpegang kepada aqidah”. Beliau tambahkan: “Aku berjanji pada Allah untuk menjadikan Aqidah Islam sebagai asas dan fondasi serta tempat bertolak, dan apa yang bertentangan dengannya tidak akan kita perhatikan dan tidak pula akan kita ikuti”. Pada kesempatan yang sama beliau nyatakan dihadapan para tamu dan masyarakat beliau: “Kita saksikan di berbagai pelosok dunia dan di setiap tempat telah berdiri mesjid dan perpustakaan Islam serta tersebarnya dakwah Islam. Fenomena ini menurut keyakinan saya sebagai bukti bahwa dunia telah mencoba segala bentuk pemikiran dan undang-undang untuk mengatur kehidupan manusia baik secara umum maupun khusus. Dari sini orang-orang mengetahui bahwa aqidah Islam adalah sebaik-baik jalan. Karena di dalamnya terkumpul segala bentuk fasilitas kebaikan dunia dan akhirat. Barang siapa yang menginginkan kebaikan di dunia dan di akhirat kelak maka berpegang teguhlah dengan kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya”. Demikianlah sekelumit cuplikan kalimat-kalimat beliau yang penuh makna.
Beliau ungkapkan pula dihadapan para utusan yang memberikan ucapan selamat atas pembebasan Kuwait tanggal 19/8/1411 H: “Semua kita tahu bagaimana umat Islam terjajah pada masa lampau baik di semenanjung Arab atau Afrika, ataupun Asia dan tempat-tempat lainnya, sebabnya adalah karena kecintaan pada kehidupan dan kesenangan duniawi telah mengalahkan diri kita dari berpegang kepada aqidah”. Beliau tambahkan: “Aku berjanji pada Allah untuk menjadikan Aqidah Islam sebagai asas dan fondasi serta tempat bertolak, dan apa yang bertentangan dengannya tidak akan kita perhatikan dan tidak pula akan kita ikuti”. Pada kesempatan yang sama beliau nyatakan dihadapan para tamu dan masyarakat beliau: “Kita saksikan di berbagai pelosok dunia dan di setiap tempat telah berdiri mesjid dan perpustakaan Islam serta tersebarnya dakwah Islam. Fenomena ini menurut keyakinan saya sebagai bukti bahwa dunia telah mencoba segala bentuk pemikiran dan undang-undang untuk mengatur kehidupan manusia baik secara umum maupun khusus. Dari sini orang-orang mengetahui bahwa aqidah Islam adalah sebaik-baik jalan. Karena di dalamnya terkumpul segala bentuk fasilitas kebaikan dunia dan akhirat. Barang siapa yang menginginkan kebaikan di dunia dan di akhirat kelak maka berpegang teguhlah dengan kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya”. Demikianlah sekelumit cuplikan kalimat-kalimat beliau yang penuh makna.
Kesan Dan Pesan Dari Penulis
Selama penulis menumpang hidup di salah satu sudut kekuasaan Sang Raja Yang Bijak ini, tepatnya di kota Madinah Al Munawwarah banyak sekali kesan indah dan kenangan manis yang penulis rasakan sendiri maupun yang penulis saksikan. Betapa tidak, karena barokah yang selalu diberikan Allah bagi umat yang berpegang teguh dengan agamanya. Sudah lebih dari sepuluh tahun lamanya penulis menikmati kemakmuran di negeri orang. Mulai dari semenjak program S-1 sampai sekarang pada tingkat penyelesaian S-3 di Universitas Islam Madinah. Mulai dari awal dari keberangkatan diberi tiket gratis sampai kedatangan semuanya telah tersedia di kamar yang akan ditempati oleh mahasiswa baru mulai dari kasur yang berseprai lengkap dengan selimut ditambah lagi meja belajar dengan ruangan yang ber-AC. Setiap bulan kami menerima bea siswa sebanyak 850 rial. Setiap hari kami diantar jemput untuk ke masjid Nabawi oleh bus kampus. Setiap sekali setahun diberi uang pustaka yaitu berupa dana untuk membeli buku-buku kuliah sebanyak 800 rial. Kemudian setiap libur tahunan musim panas kami di beri tiket untuk berlibur ke negara masing-masing.
Selama penulis menumpang hidup di salah satu sudut kekuasaan Sang Raja Yang Bijak ini, tepatnya di kota Madinah Al Munawwarah banyak sekali kesan indah dan kenangan manis yang penulis rasakan sendiri maupun yang penulis saksikan. Betapa tidak, karena barokah yang selalu diberikan Allah bagi umat yang berpegang teguh dengan agamanya. Sudah lebih dari sepuluh tahun lamanya penulis menikmati kemakmuran di negeri orang. Mulai dari semenjak program S-1 sampai sekarang pada tingkat penyelesaian S-3 di Universitas Islam Madinah. Mulai dari awal dari keberangkatan diberi tiket gratis sampai kedatangan semuanya telah tersedia di kamar yang akan ditempati oleh mahasiswa baru mulai dari kasur yang berseprai lengkap dengan selimut ditambah lagi meja belajar dengan ruangan yang ber-AC. Setiap bulan kami menerima bea siswa sebanyak 850 rial. Setiap hari kami diantar jemput untuk ke masjid Nabawi oleh bus kampus. Setiap sekali setahun diberi uang pustaka yaitu berupa dana untuk membeli buku-buku kuliah sebanyak 800 rial. Kemudian setiap libur tahunan musim panas kami di beri tiket untuk berlibur ke negara masing-masing.
Jumlah
Mahasiswa asing di Universitas Madinah sekitar 4000 orang ditambah Mahasiswa
Saudi sekitar 2500 orang. Ini baru untuk satu universitas belum terhitung yang
terdapat di universitas-universitas lain serta cabang-cabangnya baik di dalam
Saudi maupun di luar negeri. Menurut hemat penulis di negara manapun tidak akan
kita dapatkan perhatian seperti ini, apa lagi di negara kita sendiri.
Dalam
kehidupan sehari-hari tidak kita temukan praktek kesyirikan dan bid’ah maupun
maksiat secara terang-terangan. Karena bila diketahui akan menerima hukuman
yang sepantasnya. Bila berobat, ke rumah sakit gratis. Di sana-sini sering kita
mendapatkan bantuan buku-buku. Khusus di bulan Ramadhan suasana lebih istimewa
lagi, kita akan ditarik-tarik para penyaji buka puasa di masjid Nabawi supaya
menyantap perbukaan mereka, anak-anak kecil merayu kita untuk mendatangi
hidangan perbukaan mereka. Tepat di sebelah kiri mesjid Nabawi arah timur kota
Madinah di sana terbentang hidangan perbukaan atas dana pribadi sang raja yang
telah berpulang.
Kalau kita
jalan-jalan kepasar kita akan lumrah melihat terong sebesar kepala anak kecil,
anggur yang sebesar ibu jari, cabe yang panjangnya 20 cm. Begitu pula ikan yang
sebesar anak berumur 5 tahun, harga untuk satu ikat ikan atau satu ekornya
kadangkala mencapai 500 rial atau lebih, bila dirupiahkan sekitar satu juta
lebih. Sering penulis bertanya pada diri sendiri kenapa negeriku yang subur
tidak pernah bertemu hal seperti ini…!?. Ini adalah bukti nyata dari firman
Allah: “Jikalau penduduk suatu negeri mau beriman dan bertaqwa, Sungguh Kami
akan bukakan pintu rezki bagi Mereka dari langit dan bumi”. (Q.S Al A’raaf;
96).
Saat
maraknya isu teroris Sang Raja tidak gegabah dalam mengambil kebijaksanaan.
Tidak pernah ada pelarangan terhadap para da’i dan ulama dalam berdakwah bahkan
sebaliknya justru mesjid-mesjid diramaikan dengan kajian-kajian tentang aqidah,
seminar-seminar digalakkan di kampus-kampus Universitas. Karena Sang Raja
memiliki ilmu agama yang cukup dalam mengkaji masalah tersebut. Bahkan beliau
telah mengantisipasi akan hal tersebut, dengan mencabut kewarganegaraan Usamah
bin Laden sekalipun Amerika mengkritik keras kebijakan Sang Raja pada saat itu.
Dan pada akhirnya Amerika menuai benih yang Mereka tabur sendiri, terlepas dari
benar atau tidaknya tentang opini yang diciptakan Amerika tentang Bin Laden.
Lain halnya di berbagai belahan dunia para da’i dan pemuda muslim sering
menjadi korban penculikan tanpa perlu ada bukti yang otentik.
Kesan yang
tatkala pentingnya adalah terbuktinya kebohongan dan propaganda yang dibikin
oleh musuh Islam dan kelompok-kelompok yang berseberangan dengan paham
Ahlussunnah wal Jam’ah seperti tuduhan orang yang suka dusta dan memfitnah
bahwa teroris diciptakan oleh negara Saudi sendiri. Begitu pula tuduhan tentang
bahwa Saudi berpaham Wahhaby. Sudah sepersepuluh abad lebih penulis
berada di Arab Saudi tidak pernah menemukan indikasi ke arah seperti yang
dituduhkan tersebut. Bahkan seluruh buku-buku aqidah tidak pernah luput dari
membongkar kesesatan teroris (Khawarij dan Mu’tazilah). Begitu pula tuduhan
tentang faham Wahhaby bahwa mereka tidak menghormati para wali Allah atau
dianggap membuat mazhab yang kelima. Pada kenyataannya semua buku-buku yang
dipelajari dalam seluruh jenjang pendidikan adalah buku-buku para wali Allah
dari berbagai mazhab.
Penulis sebutkan di sini buku-buku yang menjadi panduan di Universitas
Islam Madinah.
- Untuk mata kuliah Aqidah:
- kitab
Syarah Aqidah Thawiyah karangan Ibnu Abdil ‘Iz Al Hanafi,
- Fathul
Majiid karangan Abdurahman bin Hasan Alu Syeikh.
- Ditambah
sebagai penunjang Al Ibaanah karangan Imam Abu Hasan Al Asy’ari,
- Al
Hujjah karangan Al Ashfahany Asy Syafi’i,
- Asy
Syari’ah karangan Al Ajurry,
- Kitab
At Tauhid karangan Ibnu Khuzaimah,
- Kitab
At Tauhid karangan Ibnu Mandah dan lain-lain.
- Untuk mata kuliah Tafsir:
- Tafsir
Ibnu Katsir Asy Syafi’i,
- Tafsir
Asy Syaukany,
- Ditambah
sebagai penunjang Tafsir At Thobary,
- Tafsir
Al Qurthuby Al Maliky,
- Tafsir
Al Baghawy As Syafi’i dan lain-lain.
- Untuk mata kuliah Hadits:
- Kutub
As Sittah beserta Syarahnya
- Fathul
Baari karangan Ibnu Hajar Asy Syafi’i,
- Syarah
Shahih Muslim karangan Imam An Nawawy Asy Syafi”i, dan lain-lain
- Untuk mata kuliah Fikih:
- Bidayatul
Mujtahid karangan Ibnu Rusy Al Maliky,
- Subulussalam
karangan Ash Shan’any,
- Ditambah
sebagai penunjang: Al Majmu’ karangan Imam An Nawawy Asy Syafi”i,
- kitab
Al Mughny karangan Ibnu Qudamah Al Hambaly dan lain-lain.
Kalau ingin
untuk melihat lebih dekat lagi tentang kitab-kitab yang menjadi panduan
mahasiawa di Arab Saudi silakan berkunjung ke perpustakaan Universitas Islam
Madinah atau perpustakaan masjid Nabawi, di sana akan terbukti segala
kebohongan dan propaganda yang dibikin oleh musuh Islam dan kelompok-kelompok
yang berseberangan dengan paham Ahlussunnah wal Jama’ah seperti tuduhan teroris
dan wahhaby.
Melalui
tulisan singkat ini penulis ingin berpesan kepada saudara-saudaraku yang seiman
baik sebagai penguasa maupun sebagai rakyat biasa, marilah kita bina kehidupan
kita sehari-hari mulai dari urusan pribadi sampai kepada urusan negara sesuai
dengan ajaran agama kita, sejauh mana kita melalaikan ajaran agama kita sejauh
itu pula impian kebahagiaan akan jauh dari kita.
Selanjutnya
sebagai tanda syukur kita kepada Allah, kita berkewajiban untuk mendo’akan
Sanga Raja yang telah berpulang. Sebagaimana diperintahkan Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wasallam, “Barangsiapa yang melakukan suatau kebaikan
padamu, hendaklah kamu membalasnya, jika kamu tidak memiliki sesuatu untuk
membalasnya maka do’akanlah orang tersebut, sampai kamu merasa sudah terbalas”.
(HR. Abu Daud no: 1672). Dalam sabda yang lain beliau katakan: “Barangsiapa
yang tidak berterima kasih kepada manusia, maka ia tidak bersyukur kepada
Allah”. (HR. Tirmidzy no: 1954).
Wallahu
A’lam, sholawat dan salam untuk Nabi kita Muhammad shollallahu’alaihiwasallam,
penutup segala nabi, serta untuk para sahabat dan keluarganya.
Judul Asli: Berpulangnya Penjaga Dua Kota Suci Yang Dipertuan Agung Raja Fahd bin Abdul Aziz Al Saud*
Penulis: Ustadz Ali Musri Semjan Putra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar