Dalam suatu
ayat, Alloh subhanahu wa ta’ala bercerita tentang keadaan hari kiamat:
هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ الْغَاشِيَةِ {1}
وُجُوهُُيَوْمَئِذٍ خَاشِعَةٌ {2} عَامِلَةٌ
نَّاصِبَةٌ {3} تَصْلَى نَارًاحَامِيَةً {4} تُسْقَى مِنْ عَيْنٍءَانِيَةٍ {5}
لَيْسَ لَهُمْ طَعَامٌ إِلاَّ مِن ضَرِيعٍ {6} لاَيُسْمِنُ وَلاَيُغْنِي مِن جُوع
“Sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan?. Banyak muka
pada hari itu tunduk terhina, bekerja keras lagi kepayahan, memasuki api yang
sangat panas (neraka), diberi minum (dengan air) dari sumber yang sangat panas.
Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, yang tidak
menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar” (QS Al Ghasyiyah: 1-7)