Pertanyaan
Pertanyaan yang selalu berkumandang di pikiran saya ketika saya meninggal nanti, apakah di akhirat nanti kita diwajibkan berkomunikasi dengan bahasa Arab? dan apa benar bahasa Arab hanya bisa dipakai oleh manusia yang masuk surga?Jawaban
Sungguh pertanyaan yang sangat menarik, Dulu waktu kecil, Guru Agama Islam SD saya pernah mengatakan "Nak, pelajari bahasa Arab, kalau gak bisa bahasa Arab, nanti di akhirat mau ngomong apa?"Sebelum lanjut ke pembahasan, Kamu perlu mengetahui tentang riwayat yang dikeluarkan Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu secara marfu’, yang menyatakan “Cintailah arab karena 3 hal, (1) karena saya orang arab, (2) karena al-Quran berbahasa arab, dan (3) bahasa penduduk surga adalah bahasa arab.”
Hadis ini diriwayatkan at-Thabrani dalam al-Ausath, al-Hakim dalam al-Mustadrak dan Baihaqi dalam Syuabul Iman. Dalam sanadnya terdapat perawi bernama al-Alla bin Amr, yang oleh ad-Dzahabi dinilai matruk. Dan beliau menyebut hadis ini sebagai hadis palsu. Kemudian Abu Hatim menilainya pendusta. Hingga Imam al-Albani mennyebutkan bahwa ulama sepakat hadis ini palsu. (Silsilah al-Ahadits ad-Dhaifah, 1/293).
Apa Bahasa Para Penduduk Surga Kelak?
Syaikhul Islam pernah ditanya, _"__Apa bahasa yang digunakan pada hari kiamat? Apakah Allah mengajak bicara makhluknya dengan bahasa arab? Apakah benar, bahasa penduduk neraka adalah bahasa persi, sementara bahasa penduduk surga adalah bahasa arab?"_Apa yang dijawab Syaikhul Islam? Beliau menjawab:
Kita tidak tahu, bahasa apa yang Allah gunakan untuk berkomuniasi pada hari kiamat. Kita juga tidak tahu, bahasa apa yang didengar oleh para makhluk ketika mereka berkomunikasi dengan Tuhannya. Karena Allah tidak menceritakan hal itu sama sekali, demikian pula Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan tidak ada riwayat yang shahih bahwa bahasa persi adalah bahasa penduduk neraka.
Demikian pula, tidak ada riwayat shahih bahwa bahasa arab adalah bahasa penduduk surga. Dan kita juga tidak tahu adanya diskusi para sahabat Radhiyallahu ‘anhum tentang masalah ini. Bahkan mereka semua tidak memberikan komentar tentng bahasa kelak di akhirat. Karena membahas masalah ini termasuk pembahasan sia-sia.
Nasehat yang sangat indah dari Syaikhul Islam, masalah bahasa di akhirat, sebaiknya tidak perlu banyak dipertanyakan. Kita pasrahkan kepada Allah. Dia paling tahu mana yang terbaik. Akan lebih bermanfaat, jika umat lebih menyibukkan diri untuk beramal demi kebaikannya di akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar