Soal 3 : Jika ‘iedul fitri bertepatan
dengan hari Jum’at, apakah boleh aku menjalankan sholat ‘ied dan
meninggalkan sholat Jum’at atau sebaliknya ?
Jawab : Jika keadaannya demikian, bagi seorang muslim yang telah
menjalankan sholat ‘ied sebagai makmum maka gugur kewajibannya untuk
menjalankan sholat Jum’at dan
sunnah baginya bila ingin menjalankan
sholat jum’at .Jika dia tidak menjalankan sholat Jum’at maka wajib
baginya untuk sholat dzuhur, ini bagi ma’mum. Adapun seorang imam maka
wajib baginya menjalankan sholat Jum’at bersama kaum muslimin setelah
dia manjalankan sholat ‘ied (Syaikh Sholih Fauzan)
Soal 4 : Apakah boleh menampakan kegembiraan dan suka cita di hari
raya ‘iedul fitri, ‘iedul adha, malam 27 Rajab, malam niysfu Sya’ban,
hari Asy syura ?
Jawab : Apabila yang demikian dilakukan pada ‘iedul fitri/ ‘iedul
adha maka boleh selama dalam batasan-batasan syari’at. Seperti bersuka
cita dengan hidangan makan dan minum sebagaimana sabda Nabi (yang
artinya) : “Hari-hari Tasyrik adalah hari hari makan dan minum serta
dzikrulloh.” Yaitu 3 hari setelah ‘iedul adha menikmati nikmat Allah
azza wa jalla. Demikian juga ‘iedul fitri selama dalam batasan batasan
syar’i.
Adapun pada malam 27 Rajab, Malam niysfu Sya’ban, hari Asy syura maka
tidak boleh merayakan/ memperingatinya dengan kegembiraan sebagaimana
sabda Nabi (yang artinya) : “Berhati-hatilah kalian dengan perkara baru
dalam agama, sesunguhnya setiap bid’ah (perkara baru) dalam agama adalah
sesat “.
Kemudian, anggapan malam 27 Rajab adalah malam isra mi’rajnya Nabi
Muhammad adalah tidak benar dalam sejarah Islam. Pun kalau seandainya
itu benar, maka tidak boleh dirayakan sebagaimana ‘ied dan dirayakan
dengan ibadah, karena yang seperti ini tidak pernah ada pada zaman Nabi .
Adapun hari Asy syura’ yang dianjurkan adalah berpuasa pada hari itu.
Puasa pada hari itu dikatakan oleh Nabi : “menghapuskan dosa dosa tahun
sebelumnya”.
Nabi pun memerintahkan agar berpuasa sehari sebelum dan sesudah puasa
Asy syura dalam rangka menyelisihi yahudi yang hanya berpuasa pada hari
Asy syura saja. (Syaikh Utsaimin)
(Diterjemahkan oleh Al Ustadz Abu ‘Isa Nurwahid dari Fataawa Lajnah
ad Da’imah, Syarhul Mumthi’ Ibnu Utsaimin, Fataawa wa Rasaail Ibnu
Utsaimin, dan Majmu’Fataawa Syaikh Shalih Fauzan)
Sumber : Buletin Da’wah Al-Atsary, Semarang. Edisi 18 / 1427 H
Makkah Fajr - 25th November 2024
-
*Makkah Fajr *
(Surah Ale ‘Imraan: Ayaah 98-115) *Sheikh Juhany*
Download 128kbps Audio
4 jam yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar