Soal 6 : Sebagian pemuda yang
mudah-mudahan mereka diberi petunjuk oleh Alloh, mereka malas
menjalankan sholat pada bulan Romadlon dan amalan lainnya. Akan tetapi
mereka memelihara dan menjalankan puasa Romadlon meskipun mereka menahan
lapar dan dahaga. Apa nasehat Syaikh kepada mereka dan bagaimana hukum
puasa yang mereka jalankan ?
Jawab : Aku nasehatkan kepada mereka untuk memikirkan keadaannya dan
memperhatikan bahwa sesungguhnya sholat termasuk rukun Islam yang paling
tinggi kedudukannya setelah syahadatain. Apabila mereka meninggalkan
sholat karena meremehkan dan malas menjalankannya, maka pendapat yang
kuat dan rajih berdasarkan dalil-dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah dari
perbedaan para ulama’ , mereka dihukumi telah keluar dari agama Islam
(kafir) dan telah murtad. Meninggalkan sholat bukan suatu perkara yang
remeh, orang yang telah kafir dan murtad tidak akan diterima puasa,
shodaqoh dan amalan-amalan yang lainnya.
Dalilnya adalah firman Alloh (yang artinya) : “Dan tidak ada yang
menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan
karena mereka kafir kepada Alloh dan Rosul-Nya dan mereka tidak
mengerjakan sholat, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan
(harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan” (Q.S. At-Taubah : 54).
Dalam ayat ini Alloh menerangkan bahwa nafkah-nafkah mereka yang
memberikan manfa’at kepada sesama tertolak dan tidak diterima karena
disebabkan kekafiran mereka.
Mereka yang menjalankan puasa tetapi tidak melaksanakan sholat, maka
puasanya tertolak dan tidak diterima selama kita mengikuti pendapat yang
kuat berdasarkan dalil-dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang
menghukumi mereka telah kafir dan murtad. Saya nasehatkan kepada mereka
agar bertaqwa kepada Alloh dan memelihara sholat tepat pada waktunya
dengan berjama’ah bersama kaum muslimin.
Saya memberi jaminan kepada mereka dengan kekuatan dari Alloh, apabila
mereka menjalankan yang demikian, pasti mereka akan mendapatkan dirinya
dalam keadaan kuat azamnya untuk beramal dibulan Romadlon dan diluar
bulan Romadlon, demikian juga dalam memelihara sholat tepat pada
waktunya dengan berjama’ah bersama kaum muslimin. Karena sesungguhnya
orang yang kembali kepada Alloh dengan taubat Nashuha (taubat yang benar
dengan menjalankan syarat-syaratnya), dia akan mendapatkan dirinya
lebih baik dari keadaan sebelumnya. Hal ini sebagaimana yang disebutkan
oleh Alloh di dalam Al-Qur’an tentang keadaan Nabi Adam setelah
melanggar perintah Alloh untuk tidak memakan salah satu tanaman di
surga. Alloh berfirman (yang artinya) :”Kemudian Robbnya memilihnya
(mensucikannya untuk kenabian dan dekat dekat dengan-Nya), maka Dia
menerima taubatnya dan memberinya petunjuk” (Q.S. Thoha : 122). (Syaikh
Ibnu Utsaimin)
(Di terjemahkan oleh Al Ustadz Abu ‘Isa Nurwahid dari Kitab Fatawa As
Shiyam Syaikh bin Baz dan Syaikh Utasimin, Syarhul Mumthi’ Ibnu
Utsaimin, Ijabatus Sail Syaikh Muqbil bin Hadi )
Sumber : Buletin Da’wah Al-Atsary, Semarang. Edisi 17 / 1427 H
Makkah Fajr - 25th November 2024
-
*Makkah Fajr *
(Surah Ale ‘Imraan: Ayaah 98-115) *Sheikh Juhany*
Download 128kbps Audio
3 jam yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar