PENDAHULUAN
Sering kita melihat diantara saudara-saudara kita apabila telah selesai berdo'a, kemudian mereka mengusap muka mereka dengan kedua telapak tangannya. Mereka yang mengerjakan demikian itu, ada yang sudah mengetahui dalilnya, tapi mereka tidak
mengetahui derajat dari dalil tersebut. Apakah sah datang dari Nabi shallallau 'alaihi wa sallam atau tidak .? Ada juga yang mengerjakan karena ikut-ikutan (taklid) saja.
Oleh karena itu jika ada orang bertanya kepada saya (Abdul Hakim bin Amir Abdat) : "Adakah dalilnya tentang mengusap muka dengan kedua telapak tangan sesudah selesai berdo'a, dan bagaimana derajatnya, sah atau tidak dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ..? Maka saya menjawab ; "Bahwa tentang dalilnya ada beberapa riwayat yang sampai kepada kita, tapi tidak satupun yang sah (shahih atau hasan) datangnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam".
Untuk itu ikutilah pembahasan saya di bawah ini, mudah-mudahan banyak membawa manfa'at bagi saudara-saudara.
HADIST PERTAMA
"Artinya : Dari Ibnu
Abbas, ia berkata ; "Telah bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam : Apabila engkau meminta (berdo'a) kepada Allah, maka hendaklah engkau
berdo'a dengan kedua telapak tanganmu, dan janganlah engkau berdo'a dengan
kedua punggungnya. Maka apabila engkau telah selesai berdo'a, maka usaplah
mukamu dengan kedua telapak tanganmu". (Riwayat Ibnu Majah No. 1181 &
3866).
Hadits
ini derajatnya sangatlah LEMAH/DLO'IF. Karena di sanadnya ada orang
(rawi) yang bernama SHALIH BIN HASSAN AN-NADLARY. Para ahli hadits
melemahkannya sebagaimana tersebut di bawah ini :
- Kata Imam Bukhari :
Munkarul Hadits (orang yang diingkari hadits/riwayatnya).
- Kata Imam Abu Hatim :
Munkarul Hadits, Dlo'if.
- Kata Imam Ahmad bin Hambal
: Tidak ada apa-apanya (maksudnya : lemah).
- Kata Imam Nasa'i : Matruk
(orang yang ditinggalkan haditsnya).
- Kata Imam Ibnu Ma'in : Dia
itu Dlo'if.
- Imam Abu Dawud telah pula
melemahkannya.
[Baca
: Al-Mizanul 'Itidal jilid 2 halaman 291, 292).
Imam
Abu Dawud juga meriwayatkan dari jalan Ibnu Abbas, tapi di sanadnya ada seorang
rawi yang tidak disebut namanya (dalam istilah ilmu hadits disebut rawi
MUBHAM). sedang Imam Abu Dawud sendiri telah berkata : "Hadits inipun
telah diriwayatkan selain dari jalan ini, dari Muhammad bin Ka'ab al-Quradziy
(tapi) SEMUANYA LEMAH. Dan ini jalan yang semisalnya, dan ia (hadits Ibnu
Abbas) juga lemah". (Baca : Sunan Abi Dawud No. 1485).
HADITS
KEDUA
Telah diriwayatkan oleh Saa-ib bin Yazid dari bapaknya (Yazid) :
"Artinya : Bahwasanya Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam, apabila beliau berdo'a mengangkat kedua
tangannya, (setelah selesai) beliau mengusap mukanya dengan kedua (telapak)
tangannya". (Riwayat : Imam Abu Dawud No. 1492).
Sanad
hadits inipun sangat lemah, karena di sanadnya ada rawi-rawi :
- IBNU LAHI'AH, seorang rawi
yang lemah.
- HAFSH BIN HASYIM BIN
'UTBAH BIN ABI WAQQASH, rawi yang tidak diketahui/dikenal (majhul).
[Baca
: Mizanul 'Itidal jilid I hal. 569].
HADITS
KETIGA
Telah
diriwayatkan oleh Umar bin Khattab, ia berkata :
"Artinya : Adalah
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, apabila mengangkat kedua tangannya
waktu berdo'a, beliau tidak turunkan kedua (tangannya) itu sehingga beliau
mengusap mukanya lebih dahulu dengan kedua (telapak) tangannya". (Riwayat
: Imam Tirmidzi).
Hadits
ini sangat lemah, karena disanadnya ada seorang rawi bernama HAMMAD BIN ISA
AL-JUHANY.
- Dia ini telah dilemahkan
oleh Imam-imam : Abu Dawud, Abu Hatim dan Daruquthni.
- Imam Al-Hakim dan Nasa'i
telah berkata : Ia telah meriwayatkan dari Ibnu Juraij dan Ja'far
Ash-Shadiq hadits-hadits palsu.
[Baca
: Al-Mizanul 'Itidal jilid I hal. 598 dan Tahdzibut-Tahdzib jilid III hal.
18-19]
Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyah berkata :
"Adapun tentang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat kedua tangannya di waktu berdo'a, maka sesungguhnya telah datang padanya hadits-hadits yang shahih (lagi) banyak (jumlahnya). Sedangkan tentang beliau mengusap mukanya dengan kedua (telapak) tangannya (sesudah berdo'a), maka tidak ada padanya (hadits yang shahih lagi banyak), kecuali satu-dua hadits yang tidak dapat dijadikan hujjah (alasan tentang bolehnya) dengan keduanya".
[Baca : Fatawa Ibnu Taimiyah jilid 22 hal. 519].
Saya (penulis) berkata : Bahwa
perkataan Ibnu Taimiyah tentang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdo'a
dengan mengangkat kedua tangannya telah datang padanya hadits-hadits yang
shahih lagi banyak, ini memang sudah betul dan tepat. Bahkan hadits-haditsnya
dapat mencapai derajat mutawatir karena telah diriwayatkan oleh sejumlah
sahabat. "Adapun tentang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat kedua tangannya di waktu berdo'a, maka sesungguhnya telah datang padanya hadits-hadits yang shahih (lagi) banyak (jumlahnya). Sedangkan tentang beliau mengusap mukanya dengan kedua (telapak) tangannya (sesudah berdo'a), maka tidak ada padanya (hadits yang shahih lagi banyak), kecuali satu-dua hadits yang tidak dapat dijadikan hujjah (alasan tentang bolehnya) dengan keduanya".
[Baca : Fatawa Ibnu Taimiyah jilid 22 hal. 519].
Di bawah ini saya akan sebutkan sahabat yang meriwayatkannya dan Imam yang mengeluarkan haditsnya :
- Oleh Abu Humaid (Riwayat
Bukhari & Muslim).
- Oleh Abdullah bin Amr bin
Ash (Riwayat Bukhari & Muslim).
- Oleh Anas bin Malik
(Riwayat Bukhari) tentang Nabi berdo'a di waktu perang Khaibar dengan
mengangkat kedua tangannya.
- Oleh Abu Musa Al-Asy'ari
(Riwayat Bukhari dan lain-lain).
- Oleh Ibnu Umar (Riwayat
Bukhari).
- Oleh Aisyah (Riwayat
Muslim).
- Oleh Abu Hurairah (Riwayat
Bukhari).
- Oleh Sa'ad bin Abi Waqqash
(Riwayat Abu Dawud).
Dan
lain-lain lagi shahabat yang meriwayatkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam, ada berdo'a dengan mengangkat kedua tangannya di berbagai tempat. Semua
riwayat di atas (yaitu : tentang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdo'a
mengangkat kedua tangannya) adalah merupakan FI'IL (perbuatan)
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Adapun yang merupakan QAUL (perkataan/sabda)
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ada di-riwayatkan oleh Malik bin Yasar
(sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam), ia berkata : Telah bersabda
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam :
"Artinya : Apabila kamu
meminta (berdo'a) kepada Allah, maka mintalah kepada-Nya dengan telapak tangan
kamu, dan janganlah kamu meminta kepada-nya dengan punggung (tangan)".
(Shahih Riwayat : Abu Dawud No. 1486).
(Shahih Riwayat : Abu Dawud No. 1486).
Kata
Ibnu Abbas (sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam) :
"Artinya : Permintaan
(do'a) itu, yaitu : Engkau mengangkat kedua tanganmu setentang dengan kedua
pundakmu".
(Riwayat Abu Dawud No. 1486).
(Riwayat Abu Dawud No. 1486).
Adapun
tentang tambahan "mengusap muka dengan kedua telapak tangan sesudah
selesai berdo'a" telah kita ketahui, semua riwayatnya sangat lemah dan
tidak boleh dijadikan alasan tentang sunatnya sebagaimana dikatakan Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyah. Jadi yang sunahnya itu hanya mengangkat kedua telapak
tangan waktu berdoa.
Adalagi
diriwayatkan tentang mengangkat kedua tangan waktu berdo'a.
"Artinya :Dari Abu
Hurairah, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
: 'Wahai sekalian manusia ! Sesungguhnya Allah itu Baik, dan Ia tidak akan
menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah telah perintahkan mu'minim
sebagaimana Ia telah perintahkan Rasul, Ia berfirman : "Wahai para Rasul
!.. Makanlah dari yang baik-baik, dan kerjakanlah amal shalih, sesungguhnya Aku
dengan apa-apa yang kamu kerjakan maha mengetahui ". (Al-Mu'minun : 51).
Dan Ia telah berfirman (pula) : "Wahai orang-orang yang beriman !.
Makanlah dari yang baik-baik apa-apa yang Kami rizkikan kepada kamu".
(Al-Baqarah : 172). Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyebutkan
tentang seseorang yang mengadakan perjalanan jauh dengan rambut kusut-masai dan
berdebu. (orang tersebut) mengangkat kedua tangannya ke langit (berdo'a) : Ya
Rabbi ! Ya Rabbi ! (Kata Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam selanjutnya) :
"Sedangkan makanannya haram dan minumannya haram dan pakaiannya haram dan
diberi makan dengan yang haram, maka bagaimana dapat dikabulkan (do'a) nya
itu".
(Shahih Riwayat Muslim 3/85).
(Shahih Riwayat Muslim 3/85).
Di
hadits ini ada dalil tentang bolehnya mengangkat kedua tangan waktu berdo'a
(hukumnya sunnah). Ketika Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam, menceritakan tentang seseorang yang berdo'a
sambil mengangkat kedua tangannya ke langit. Orang tersebut tidak dikabulkan
do'anya karena : Makanan, minuman, pakaiannya, dan diberi makan dari barang
yang haram atau hasil yang haram.
- Tidak ada satupun hadits
yang shahih tentang mengusap muka dengan kedua telapak tangan sesudah
berdo'a. Semua hadits-haditsnya sangat dlo'if dan tidak boleh dijadikan
alasan tentang sunatnya.
- Karena tidak ada contohnya
dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka mengamalkannya berarti
BID'AH.
- Berdo'a dengan mengangkat
kedua tangan hukumnya sunat dengan mengambil fi'il dan qaul Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam yang telah sah.
- Ada lagi kebiasaan bid'ah
yang dikerjakan oleh kebanyakan saudara-saudara kita yaitu : Mengusap muka
dengan kedua telapak tangan atau satu telapak tangan sehabis salam dari
shalat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar