Assalamualaikum.
Ustadz, apakah ada doa menghadapi musibah banjir?
Wa alaikumus salam
Ustadz, apakah ada doa menghadapi musibah banjir?
Wa alaikumus salam
Dari: Roy
Jawaban:
Ada satu hadis yang mungkin bisa
menjawab pertanyaan anda;
Dari sahabat Anas bin Malik
radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan, bahwa pernah terjadi musim kering
selama setahun di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. sampai
akhirnya datang suatu hari jumat, ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
dan para sahabat jumatan. Anas mengatakan,
أَنَّ رَجُلًا دَخَلَ يَوْمَ الجُمُعَةِ مِنْ بَابٍ كَانَ وِجَاهَ المِنْبَرِ، وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمٌ يَخْطُبُ، فَاسْتَقْبَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمًا، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ: هَلَكَتِ المَوَاشِي، وَانْقَطَعَتِ السُّبُلُ، فَادْعُ اللَّهَ يُغِيثُنَا، قَالَ: فَرَفَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَيْهِ، فَقَالَ: «اللَّهُمَّ اسْقِنَا، اللَّهُمَّ اسْقِنَا، اللَّهُمَّ اسْقِنَا» قَالَ أَنَسُ: وَلاَ وَاللَّهِ مَا نَرَى فِي السَّمَاءِ مِنْ سَحَابٍ، وَلاَ قَزَعَةً وَلاَ شَيْئًا وَمَا بَيْنَنَا وَبَيْنَ سَلْعٍ مِنْ بَيْتٍ، وَلاَ دَارٍ قَالَ: فَطَلَعَتْ مِنْ وَرَائِهِ سَحَابَةٌ مِثْلُ التُّرْسِ، فَلَمَّا تَوَسَّطَتِ السَّمَاءَ، انْتَشَرَتْ ثُمَّ أَمْطَرَتْ، قَالَ: وَاللَّهِ مَا رَأَيْنَا الشَّمْسَ سِتًّا، ثُمَّ دَخَلَ رَجُلٌ مِنْ ذَلِكَ البَابِ فِي الجُمُعَةِ المُقْبِلَةِ، وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمٌ يَخْطُبُ، فَاسْتَقْبَلَهُ قَائِمًا، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ: هَلَكَتِ الأَمْوَالُ وَانْقَطَعَتِ السُّبُلُ، فَادْعُ اللَّهَ يُمْسِكْهَا، قَالَ: فَرَفَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَيْهِ، ثُمَّ قَالَ: «اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا، وَلاَ عَلَيْنَا، اللَّهُمَّ عَلَى الآكَامِ وَالجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَالأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ» قَالَ: فَانْقَطَعَتْ، وَخَرَجْنَا نَمْشِي فِي الشَّمْسِ.
Ada seseorang yang masuk masjid
dari pintu tepat depan mimbar pada hari jum’at. Sementara Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam ketika itu sedang berdiri berkhutbah. Kemudian dia
menghadap ke arah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan berdiri dan
mengatakan, ‘Ya Rasulullah, ternak pada mati, tanah becah tidak bisa dilewati,
karena itu berdoalah kepada Allah agar Dia menurukan hujan untuk kami.’ Spontan
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengangkat tangan beliau, dan membaca
doa:
اللَّهُمَّ اسْقِنَا، اللَّهُمَّ اسْقِنَا، اللَّهُمَّ اسْقِنَا
“Ya Allah, berilah kami hujan…,
Ya Allah, berilah kami hujan.., Ya Allah, berilah kami hujan.”
Anas melanjutkan kisahnya,
Demi Allah, sebelumnya kami tidak
melihat ada mendung di atas, tidak pula awan tipis, langit sangat cerah. Tidak
ada penghalang antara kami dengan bukit Sal’. Namun tiba-tiba muncul dari
belakangnya awan mendung seperti perisai. Ketika mendung sudah persis di atas
kita, turun hujan.
Anas menegaskan, “Demi Allah,
kami tidak melihat matahari selama 6 hari.” Kemudian pada hari jumatnya, datang
seseorang dari pintu yang sama, ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam berdiri menyampaikan khutbah. Dia menghadap Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam sambil berdiri. Dia mengatakan, ‘Ya Rasulullah, banyak ternak yang
mati, dan jalan terputus. Karena itu, berdoalah kepada Allah agar Dia menahan
hujan.’ Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengangkat kedua tangannya,
dan berdoa,
اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا، وَلاَ عَلَيْنَا، اللَّهُمَّ عَلَى الآكَامِ وَالجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
ALLAHUMMA HAWAALAINA WA LAA
’ALAINA. ALLAHUMMA ’ALAL AAKAMI WAL JIBAALI, WAZH ZHIROOBI, WA BUTHUNIL
AWDIYATI, WA MANAABITISY SYAJARI
“Ya Allah, turunkanlah hujan di
sekitar kami dan tidak di atas kami. Ya Allah turunkan hujan di bukit-bukit,
pegunungan, dataran tinggi, perut lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan.”
Tiba-tiba hujan langsung berhenti. Kami keluar masjid
di bawah terik matahari. (HR. Bukhari – Muslim).
Dari hadis di atas, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam melantunkan doa ketika terjadi banjir, akibat terlalu
sering hujan. Doa ini bisa anda baca dalam kondisi banjir seperti yang terjadi
di ibu kota. Dengan harapan, semoga Allah tidak menimpakan hujan itu sebagai
adzab, namun menjadi rahmat. Hujan itu turun di tempat yang subur dan
bermanfaat bagi tanaman.
Ibnu Daqiqil Id ketika
menjelaskan hadis ini mengatakan,
وَفِيهِ دَلِيلٌ عَلَى الدُّعَاءِ لِإِمْسَاكِ ضَرَرِ الْمَطَرِ. كَمَا اُسْتُحِبَّ الدُّعَاءُ لِنُزُولِهِ عِنْدَ انْقِطَاعِهِ. فَإِنَّ الْكُلَّ مُضِرٌّ
Hadis ini merupakan dalil
bolehnya berdoa memohon dihentikan dampak buruk hujan, sebagaimana dianjurkan
untuk berdoa agar turun hujan, ketika lama tidak turun. Karena semuanya
membahayakan. (Ihkam Al-Ahkam, 1/357)
Jika doa di atas terlalu panjang,
anda bisa membaca bagian depan:
اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا، وَلاَ عَلَيْنَا
“Ya Allah, turunkanlah hujan di
sekitar kami dan tidak di atas kami.”
Anda baca doa ini berulang-ulang.
Juga dianjurkan bagi khatib untuk membaca doa
ini ketika jumatan, sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam di atas.
Allahu a’lam
Dijawab oleh ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina www.KonsultasiSyariah.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar