TAQDIM
Akhir-akhir ini, kita sering mendengar ada beberapa khatib dan penulis yang membawakan hadits tentang tujuh puluh dua golongan umat Islam masuk neraka dan satu golongan umat Islam masuk surga adalah hadits lemah, dan yang benar kata mereka adalah tujuh puluh dua
golongan masuk surga dan satu golongan saja yang masuk neraka, yaitu golongan zindiq. Mereka melemahkan hadist tersebut karena tiga hal :
- Karena sanad-sanadnya ada
kelemahan.
- Karena jumlah bilangan
golongan yang celaka itu berbeda-beda, misalnya : satu hadits mengatakan
72 golongan masuk neraka, di hadits lain disebutkan 71 golongan dan di
lain hadits disebutkan 70 golongan lebih tanpa menentukan batasnya.
- Karena makna (isi) hadits
tersebut tidak cocok dengan akal, semestinya kata mereka ; umat Islam ini
menempati surga atau minimal menjadi separoh penghuni ahli surga.
Dalam
tulisan ini Insya Allah saya akan menjelaskan kedudukan sebenarnya hadits ini
serta penjelasan dari para Ulama Ahli Hadits, sehingga dengan demikian akan
hilang kemusykilan yang ada, baik dari segi sanadnya maupun dari segi maknanya.
JUMLAH
HADITS TENTANG TERPECAHNYA UMAT Kalau kita kumpulkan hadits-hadits tentang terpecahnya umat menjadi 73 golongan dan satu golongan yang masuk surga, lebih kurang ada lima belas hadits yang diriwayatkan oleh lebih dari sepuluh ahli hadits dari 14 (empat belas) shahabat Rasulullah SAW, yaitu ; Abu Hurairah, Mu'awiyah, Abdullah bin 'Amr bin Al-'Ash, Auf bin Malik, Abu Umamah, Ibnu Mas'ud, Jabir bin Abdillah, Sa'ad bin Abi Waqqash, Abu Darda', Watsilah bin Al-Asqa', Amr bin 'Auf Al-Muzani, Ali bin Abi Thalib, Abu Musa Al-Asy'ariy, dan Anas bin Malik.
Sebagian dari hadit-hadits tersebut ialah :
Artinya :
"Dari Abu Hurairah ia berkata : "Telah bersabda Rasulullah SAW. Kaum Yahudi telah terpecah menjadi 71 (tujuh puluh satu) golongan atau 72 (tujuh puluh dua) golongan dan Kaum Nashrani telah terpecah menjadi 71 (tujuh puluh satu) golongan atau 72 (tujuh puluh dua) golongan dan ummatku akan terpecah menjadi 73 (tujuh puluh tiga) golongan".
Keterangan :
Hadits ini diriwayatkan oleh :
- Abu Dawud : Kitabus
Sunnah, 1 bab Syarhus Sunnah 4 : 197-198 nomor hadits 4596. Dan hadits di
atas adalah lafadz Abu Dawud.
- Tirmidzi : Kitabul Iman,
18 bab Maa ja'a fi 'Iftiraaqi Hadzihil Ummah, nomor 2778 dan ia berkata :
Hadits ini HASAN SHAHIH. (lihat Tuhfatul-Ahwadzi VII : 397-398).
- Ibnu Majah : 36 Kitabul
Fitan, 17 bab Iftiraaqil Umam, nomor 3991.
- Imam Ahmad dalam Musnadnya
2 : 332 tanpa menyebutkan kata Nashara.
- Hakim dalam kitabnya :
Al-Mustadrak : Kitabul Iman 1 : 6 dan ia berkata : Hadits ini banyak
sanadnya dan berbicara masalah pokok-pokok agama.
- Ibnu hibban dalam kitab
Mawaariduzh-Zhan'aam: 31 Kitabul Fitan, 4 bab Iftiraaqil Umam, halaman 454
nomor 1834.
- Abu Ya'la Al-Mushiliy
dalam kitabnya Al-Musnad : Musnad Abu Hurairah.
- Ibnu Abi 'Ashim dalam
kitab "As-Sunnah", bab 19-bab Fima Akhbara Bihin Nabi Anna
Ummatahu Sataf Tariqu juz I hal. 33 nomor 66.
- Ibnu Baththah Fil Ibanatil
Kubra : bab Dzikri Iftiraaqil Umma Fiidiiniha, Wa'alakam Tartaraqul Ummah
?. juz I hal. 228 nomor 252.
- .Al-Aajurriy dalam
kitabnya "Asy-Syari'ah" bab Dzikri Iftiraaqil Umam halaman 15.
Semua
ahli hadits tersebut di atas meriwayatkan dari jalan Muhammad bin 'Amr dari Abu
Salamah dari Abu Hurarirah dari Nabi SAW.
RAWI
HADITS
- Muhammad bin 'Amr bin
Alqamah bin Waqqash Al-Alilitsiy.
- Imam Abu Hatim berkata :
Ia baik haditsnya, ditulis haditsnya dan dia adalah seorang Syaikh
(guru).
- Imam Nasa'i berkata : Ia
tidak apa-apa (yakni boleh dipakai), dan pernah ia berkata bahwa Muhammad
bin 'Amr adalah orang yang tsiqah.
- Imam Dzahabi berkata : Ia
seorang Syaikh yang terkenal dan haditsnya hasan.
- Al-Hafizh Ibnu Hajar
Al-Asqalani berkata : Ia orang yang benar, hanya ada beberapa kesalahan.
(Lihat
: Al-Jarhu wat Ta'dil 8 : 30-31, Mizanul I'tidal III : 367, Tahdzibut Tahdzib
IX : 333-334, Taqribut Tahdzib II : 196).
- Abu Salamah itu
Abdur-Rahman bin Auf. Beliau adalah rawi Tsiqah, Abu Zur'ah berkata : Ia seorang
rawi Tsiqah.
(Lihat : Tahdzibut Tahdzib XII : 127. Taqribut Tahdzib II : 430).
DERAJAT
HADITS
Hadits ini
derajatnya : HASAN, karena ada Muhammad bin 'Amr, tetapi hadits ini menjadi
SHAHIH karena banyak SYAWAHIDNYA. Tirmidzi berkata : Hadits ini HASAN SHAHIH.
Hakim berkata : Hadits ini SHAHIH menurut syarat Muslim dan keduanya (yaitu : Bukhari, Muslim) tidak mengeluarkannya, dan Imam Dzahabi menyetujuinya. (Mustadrak Hakim : Kitabul 'Ilmi juz I hal. 128).
Ibnu Hibban dan Asy-Syathibi dalam Al-'Itisham 2 : 189 menshahihkan hadits ini. Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani menshahihkan hadits ini dalam kitab Silsilah Hadits Shahih No. 203 dan Shahih Tirmidzi No. 2128.
Artinya :
"Dari Abu Amir Abdullah bin Luhai, dari Mu'awiyah bin Abi Sufyan, bahwasanya ia (Mu'awiyah) pernah berdiri di hadapan kami, lalu ia berkata : Ketahuilah, sesungguhnya Rasulullah SAW pernah berdiri di hadapan kami, kemudian beliau bersabda : Ketahuilah sesungguhnya orang-orang sebelum kami dari ahli kitab (Yahudi dan Nashrani) terpecah menjadi 72 (tujuh puluh dua) golongan, dan sesungguhnya umat ini akan terpecah menjadi 73 (tujuh puluh tiga) golongan. Adapun yang tujuh puluh dua akan masuk neraka dan satu golongan akan masuk surga, yaitu "Al-Jama'ah".
Keterangan :
Hadits ini diriwayatkan oleh :
- Abu Dawud : Kitabus
Sunnah, bab Syarhus Sunnah 4 : 198 nomor 4597. Dan hadits di atas adalah
lafadz Abu Dawud.
- Darimi 2 : 241 bab Fii
Iftiraaqi Hadzihil Ummah.
- Imam Ahmad dalam Musnadnya
4 : 102
- Hakim dalam kitab
Al-Mustadrak 1: 128.
- Al-Aajurriy dalam kitab
"Asy-Syari'ah" hal : 18
- Ibnu Abi'Ashim dalam kitab
As-Sunnah 1 : 7 nomor 1 dan 2.
- Ibnu Baththah Fil Ibanati
Kubra 1 : 221, 223 nomor 245 dan 247.
- Al-Laalikai dalam kitab
'Syarhu Ushuulil i'tiqad Ahlis Sunnah wal Jama'ah 1 : 101-102 nomor 150
tahqiq Dr Ahmad Sa'ad Hamdan.
- Ashbahaani dalam kitab
"Al-Hujjah Fi Bayaanil Mahajjah" fasal Fidzikril Ahwa' al
Madzmumah al Qismul Awwal hal 177 nomor 107.
Semua
Ahli Hadits tersebut di atas meriwayatkan dari jalan :
Shafwah bin 'Amr, ia berkata : Telah memberitakan kepadaku Azhar bin Abdullah Al-Hauzani dari Abu 'Amr Abdullah bin Luhai dari Mu'awiyah.
RAWI
HADITS
Shafwah bin 'Amr, ia berkata : Telah memberitakan kepadaku Azhar bin Abdullah Al-Hauzani dari Abu 'Amr Abdullah bin Luhai dari Mu'awiyah.
- Shafwah bin 'Amir bin
Haram as-Saksakiy : Ia dikatakan Tsiqah oleh Al-'Ijliy, Abu Hatim, Nasa'i,
Ibnu Sa'ad, ibnul Mubarak dan lain-lain.
- Dzahabi berkata : Mereka
para ahli hadits mengatakan ia orang Tsiqah.
- Ibnu Hajar berkata : Ia
orang Tsiqah.
(Lihat
: Tahdzibut Tahdzib IV : 376. Al-Jarhu wat Ta'dil IV : 422. Taribut Tahdzib I :
368, Al-Kasyif II : 27).
- Azhar bin Abdullah Al-Haraazi.
Ia dikatakan Tsiqah oleh Al-I'jiliy dan Ibnu Hibban. Imam Dzahabi berkata
: Ia seorang tabi'in dan haditsnya hasan. Ibnu Hajar berkata : Ia Shaduq
(orang yang benar) dan ia dibicarakan tentang nashb.
(Lihat : Mizanul I'tidal I:173. Taqribut Tahdzib I:52. Ats-Tsiqat oleh Al-'Ijily hal.59 dan ASt-Tsiqat oleh Ibnu hibban IV : 38). - Abu 'Amir Al-Hauzani ialah
Abu Amir Abdullah bin Luhai.
- Abu Zur'ah dan Daraquthni
berkata : ia tidak apa-apa yakni boleh dipakai.
- Al'Ijily dan Ibnu Hibban
mengatakan dia orang Tsiqah.
- Dzahabi dan Ibnu Hajar
berkata : Ia orang Tsiqah.
(Lihat
: Al-Jarhu wa Ta'dil V : 145. Tahdzibut Tahdzib V : 327. Taqribut-Tahdzib 1 :
444 dan Al-kasyif II : 109).
DERAJAT
HADITS
Derajat
hadits ini : HASAN, karena ada rawi Azhar bin Abdullah, tetapi hadits ini
menjadi SHAHIH dengan SYAWAHIDNYA. Hakim berkata : Sanad-sanad hadits (yang banyak) ini harus dijadikan hujjah untuk menshahihkan hadits ini. Dan Imam Dzahabi menyetujuinya. (lihat : Al-Mustadrak I : 128).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata : Hadits ini Shahih Masyhur (lihat : Silsilah Hadits Shahih I : 359 oleh Syaikh Al-Albani).
Artinya :
"Dari Auf bin Malik ia berkata : Telah bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam : Sesungguhnya umatku akan terpecah menjadi 73 (tujuh puluh tiga) golongan, satu golongan masuk surga, dan tujuh puluh dua golongan masuk neraka". Beliau ditanya : "Ya Rasulullah, Siapakah satu golongan itu ?". Beliau menjawab ; "Al-Jama'ah".
Keterangan.
Hadits ini diriwayatkan oleh :
- Ibnu Majjah : Kitabul
Fitan, bab Iftiraaqil Umam II:1322 nomor 3992.
- Ibnu Abi 'Ashim 1:32 nomor
63
- Al-Laaikaaiy Syarah Ushul
I'tiqaad Ahlis Sunnah Wal Jama'ah 1:101.
Semuanya
meriwayatkan dari jalan 'Amr bin 'Utsman, telah menceritakan kepada kami 'Abbad
bin Yusuf, telah menceritakan kepadaku Sahfwan bin 'Amr dari Rasyid bin Sa'ad
dari 'Auf bin Malik.
RAWI
HADITS
- 'Amr bin 'Utsman bin Sa'id
bin Katsir Dinar Al-Himshi. Nasa'i dan Ibnu Hibban mengatakan : Ia orang
Tsiqah (lihat : Tahdzibut Tahdzib VIII:66-67).
- 'Abbad bin Yusuf Al-Kindi
Al-Himshi. Ibnu 'Adiy berkata : Ia meriwayatkan dari Shafwan dan lainnya
hadits-hadits yang ia menyendiri dalam meriwayatkannya. Ibnu Hajar berkata
: Ia maqbul (yakni bisa diterima haditsnya bila ada mutabi'nya). (Lihat
Mizanul I'tidal II:380. tahdzibut Tahdzib V:96-97. Taqribut Tahdzib
I:395).
- Shafwan bin 'Amr : Tsiqah
(Taqribut Tahdzib I:368).
- Rasyid bin Sa'ad : Tsiqah
(Tahdzib III:225. Taqribut tahdzib I:240).
DERAJAT
HADITS
Derajat
hadits ini : HASAN karena ada 'Abbad bin Yusuf, tetapi harus mejadi SHAHIH
dengan beberapa SYAWAHIDNYA. Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani mengatakan hadits ini SHAHIH dalam Shahih Ibnu Majah II:36 nomor 3226 cetakan Maktabul Tarbiyah Al'Arabiy Liduwalil Khalij cet: III tahun 1408H.
Hadits tentang terpecahnya umat menjadi 73 golongan diriwayatkan juga oleh Anas bin Malik dengan mempunyai 8 (delapan) jalan (sanad) di antaranya dari jalan Qatadah diriwayatkan oleh Ibnu Majah No. 3993. Imam Bushiriy berkata : Isnadnya Shahih dan rawi-rawinya tsiqah. Hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Ibnu Majah No. 3227. (Lihat : 7 sanad yang lain dalam Silsilah Hadits Shahih 1:360-361.
Imam Tirmidzi meriwayatkan dalam kitabul Iman, bab Maaja' Fiftiraaqi Hadzihi Ummah No. 2779 dari shahabat Abdullah bin 'Amr bin Al-Ash dan Imam Al-Lalikaiy juga meriwayatkan dalam kitabnya Syarah Ushulil I'tiqad Ahlis Sunnah wal Jama'ah I:99 No. 147 dari shahabat dan dari jalan yang sama, dengan ada tambahan pertanyaan, yaitu : Siapakah golongan yang selamat itu ?. Beliau SAW menjawab :
"MAA ANAA 'ALAIYHI WA-ASH-HAABII"
"Ialah golongan yang mengikuti jejak-Ku dan jejak para shahabat-Ku".
RAWI HADITS
Dalam sanad hadits ini ada rawi yang lemah yaitu : Abdur Rahman bin Ziyad bin An'um Al-ifriqy. Ia dilemahkan oleh Yahya bin Ma'in, Imam Ahmad, Nasa'i dan selain mereka. Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata : Ia lemah hapalannya.(Tahdzib VI:157-160. Taqribut Tahdzib I:480).
DERAJAT HADITS
Imam Tirmidzi mengatakan hadist ini HASAN, karena banyak syawahidnya. Bukan beliau menguatkan rawi ini, karena dalam bab Adzan beliau melemahkan rawi ini. (Lihat : Silsilah Al-Hadits Shahihah No. 1348 dan Shahih Tirmidzi No. 2129).
KESIMPULAN
Kedudukan hadits-hadits di atas setelah diadakan penelitian oleh para Ahli Hadits, maka mereka berkesimpulan bahwa hadits-hadits tentang terpecahnya umat ini menjadi 73 (tujuh puluh tiga) golongan, 72 (tujuh puluh dua) golongan masuk neraka dan satu golongan masuk surga adalah HADITS SHAHIH yang memang datangnya dari Rasulullah SAW, dan tidak boleh seorangpun meragukan tentang keshahihan hadits-hadits tersebut, kecuali kalau dia dapat membuktikan secara ilmu hadits tentang kelemahan hadits-hadits tersebut.
SEBAGIAN YANG MELEMAHKAN
Ada sebagian orang yang melemahkan hadits-hadits tersebut, karena melihat jumlah yang berbeda-beda, yakni; di suatu hadits tersebut 70, di hadits lain disebut 71, di hadits lain lagi disebutkan 72 terpecahnya dan satu masuk surga. Oleh karena itu saya akan terangkan tahqiqnya, berapa jumlah firqah yang binasa itu ?
- Di hadits 'Auf bin Malik
dari jalan Nu'aim bin Hammad, yang diriwayatkan oleh Bazzar I:98 No. 172
dan Hakim IV:130 disebut 70 lebih dengan tidak menentukan jumlahnya yang
pasti. Tetapi sanad hadits ini LEMAH karena ada Nu'aim bin Hammad. Ibnu
Hajar berkata : Ia banyak salahnya. Nasa'i berkata :Ia orang yang lemah.
(Lihat : Mizanul I'tidal IV:267-270. Taqribut Tahdzib II:305 dan Silsilah
Hadits Dha'ifah dan Maudhu'ah oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani).
- Di hadits Sa'ad bin Abi
Waqqash dari jalan Musa bin "Ubaidah ar-Rabazi yang diriwayatkan oleh
Al-Ajurriy Fisy-"Syari'ah", Bazzar fi "Kasyfil Atsar"
No.284 dan Ibnu Baththah Fil "Ibanatil Kubra" No. 42,245,246,
disebut 71 golongan sebagaimana Bani Israil. Tetapi sanad hadits ini LEMAH
karena Musa bin 'Ubaidah adalah rawi LEMAH. (lihat : Taqribut-Tahdzib II :
286).
- Di hadits 'Amr bin Auf
dari jalan Katsir bin Abdillah, dan dari Anas dari jalan Al-Walid bin
Muslim yang diriwayatkan oleh Hakim I:129 dan Imam Ahmad, disebut 72
golongan. Tetapi sanad ada dua rawi di atas (Taqribut Tahdzib II:132,
Mizanul I'tidal IV:347-348 dan Taqribut Tahdzib II:336).
- Di hadits Abu Hurairah,
Mu'awiyah 'Auf bin Malik, Abdullah bin 'Amr bin 'Ash, Ali bin Abi Thalib
dan sebagian dari jalan Anas bin Malik yang diriwayatkan oleh para Imam
ahli hadits disebut 73 golongan, yaitu ; 72 golongan masuk neraka dan 1
(satu) golongan masuk surga, dan derajat hadits-hadits ini adalah shahih
sebagaimana sudah dijelaskan di atas.
TARJIH
Hadits-hadist
yang menerangkan tentang terpecahnya ummat menjadi 73 (tujuh puluh tiga)
golongan adalah lebih banyak sanadnya dan lebih kuat dibanding hadits-hadits
yang menyebut 70, 71 atau 72. MAKNA HADITS
Sebagian orang menolak hadits-hadits yang shahih karena mereka lebih mendahulukan akal ketimbang wahyu, padahal yang benar adalah wahyu yang berupa nash Al-Qur'an dan Sunnah yang shahih lebih tinggi dan lebih utama dibanding dengan akal manusia, karena manusia ini adalah lemah, jahil (bodoh), zhalim, sedikit ilmunya, sering berkeluh kesah, sedangkan wahyu tidak ada kebathilan di dalamnya (41:42).
Adapun soal makna hadits masih musykil (sulit dipahami) maka janganlah cepat-cepat kita menolak hadits-hadits shahih, karena betapa banyaknya hadits-hadits shahih yang belum kita pahami makna dan maksudnya .!!
Yang harus digarisbawahi adalah bahwa Allah dan Rasul-Nya lebih tahu daripada kita. Rasulullah SAW menerangkan bahwa umatnya akan mengalami perpecahan dan perselisihan dan akan menjadi 73 (tujuh puluh tiga) firqah,semuanya ini telah terbukti. Yang terpenting bagi kita sekarang ini ialah berusaha mengetahui tentang kelompok-kelompok yang binasa dan golongan yang selamat serta ciri-ciri mereka berdasarkan Al-Qur'an, As-Sunnah As-Shahihah dan penjelasan para shahabat dan para Ulama Salaf, agar kita menjadi golongan yang selamat dan menjauhkan diri dari kelompok-kelompok sesat yang kian hari kian berkembang.
Wallahu 'alam.
Sumber:
assunnah.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar