Transkrip dari Rekaman
Khutbah Iedul Adha 10 Dzul HIjjah 1430 H./27 November
2009
Di Lapangan Pelataran Masjid Zaadul Ma’aad Pon-Pes
Ibnul Qoyyim Balikpapan
Oleh : Al-Ustadz Abu Karimah Askari bin Jamal
Al-Bugisi
Assalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh …
إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل
فلا هادي له، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله، صلى الله عليه، وعلى آله وصحبه وسلم.
أما بعد:
Ayyuhal Muslimuuna Ibadallah,
Pada pagi yang cerah ini, Allah telah melimpahkan kepada
kita demikian banyak kenikmatan dan anugrah-Nya, sehingga pada hari ini kitapun
merasakan salah satu bentuk kenikmatan dari Allah Subhanahu wata’ala, dengan
membesarkan Asma’ullahi tabaaka wata’ala
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laailaaha Illallahu Allahu
Akbar, Allahu akbar Walillahilhamdu..
,
Kita memuji Allah dan kita mengagungkan syi’ar –syiar
Allah Subhanahu wata’ala.
وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ
“Barang siapa yang mengagungkan syia’ar-syi’ar Allah
Subhanahu wata’aala, maka itu adalah bentuk ketaqwaan hati-hati mereka”
(QS.Al-Hajj:32)
Maasyiral muslimin wal muslimat Rahimakumullah…
Pada hari ini sebagaimana yang telah kita ketahui,
pada iedul adha dimana kaum muslimin di seluruh penjuru dunia mereka merasakan
nikmat Allah Subhanahu wata’ala, dengan merayakan salah satu hari raya mereka
disetiap tahunnya dimana mereka berqurban, dimana mereka melihat kekuasaan dan
kebesaran Allah Subhanahu wata’ala, semoga Allah Jalla, wa’ala Senantiasa
memberikan kemuliaan kepada kaum muslimin dan menetapkan izzah itu kepada
mereka di dunia demikian pula di akhirat.
Maasyiral muslimin Rahimakumullah ……
Sesungguhnya ibadah qurban Iedul Idha yang kita
rayakan pada hari ini, adalah merupakan salah satu ibadah yang dengannya
seorang hamba mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wata’ala, untuk
menunjukkan apakah mereka termasuk hamba-hamba yang senantiasa ikhlas yang
senantiasa tunduk kepada perintah-perintah-Nya dan kepada
syari’at-syari’at-Nya. Oleh karena itu bukanlah darah-darah yang ditumpahkan,
dan bukan pula daging-daging yang dibagikan yang akan sampai kepada Allah
tabaaraka wata’ala, sebab Allah jalla wa’ala, tidak membutuhkan semua itu akan
tetapi yang akan sampai kepada Allah jalla wa ‘ala dan demi kemaslahatan
hamba-hamba itu sendiri adalah ketaqwaan mereka.
Disaat mereka menyembelih dan disaat mereka berqurban
maka hendaknya seorang hamba itu meyakini bahwa itu adalah ibadah yang
dengannya dia mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wata’ala, maka hendaknya
dia ikhlas, dia tidak menyembelih qurban melainkan semata-mata mendapatkan
ridho Allah Subhaanahu wata’ala,
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاء
“ Dan tidakalah mereka diperintahkan, melainkan mereka
hanya diperintahkan menyembah hanya kepada Allah dengan ikhlas yang jauh dari
perbuatan syirik”
(Q.S :Al-Bayyinah 5 )
Oleh karena itu Allah Subhanahu Wata’aala berfirman :
لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ
“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak
dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat
mencapainya.”
(QS.Al-Hajj:37)
Dan ini merupakan bekal bagi setiap hamba untuk
persiapan mereka menuju kepada perjalanan yang lebih panjang, perjalanan
akhirah, perjalanan yang menuju kekekalan, dimana seorang hamba akan meraih
keberhasilan dengan ketaqwaan kepada Allah, sebab Allah Jalla wa ‘ala, telah
memerintahakan hamba-hambanya agar hendaknya mereka berbekal dengan bekal taqwa
dan bekal taqwa menuju Akhirah adalah sebaik-baik bekal.
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى
“berbekallah kalian,sesungguhnya sebaik-baik bekal
adalah taqwa.”
(QS.Al-baqarah:197)
Dan Allah Subhanahu wata’ala, telah menjanjikan bagi
mereka yang bertaqwa kepada Allah, mereka akan meraih keberhasilan, kebahagiaan
yang mutlak disaat Allah Subhanahu wata’ala memasukkan mereka kedalam
keridhoan-Nya, disaat Allah Jalla wa’ala, memasukkan meraka kedalam Jannah-Nya
( Surga-Nya. Pen ) dan itu merupakan akhir perjalanan yang terbaik.
Sebagaimana yang kita ketahui Maasyiral muslimin wal
muslimat Rahimakumullah ……
Bahwa dunia ini adalah merupakan kehidupan sementara,
dimana mereka akan kembali kepada Allah jalla wa’ala.
Rasulullah Shallollohu ‘alaihi wasallam bersabda;
كن في الدنيا كأنك غريب أو عابر سبيل
“ Jadilah kalian di dunia ini seperti orang yang
terasingkan atau seperti orang yang hendak menyeberangi jalan( lalu kemudian
mereka akan sampai ke tempat tujuannya).
(HR.Bukhari dari Ibnu Umar radhiallahu anhuma)
Maka demikian pula kita dalam kehidupan dunia ini,
dunia adalah merupakan kehidupan yang sementara, sementara kehidupan akhirah
adalah kehidupan yang kekal dan demikian banyak dari kalangan manusia lalai
dalam kehidupan dunianya, sehingga mereka tidak lagi memperhatikan perjalanan
mereka yang masih panjang menuju kehidupan akhirah.
بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا (16) وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى (17
“kalian lebih mendahulukan kehidupan dunia padahal kehidupan
akhirat itu lebih baik dan lebih kekal “
(Q.S. Al-A’la : 16-17 )
Allah Subhaanahu wata’ala juga berfirman :
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ قُلْ أَؤُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرٍ مِنْ ذَلِكُمْ لِلَّذِينَ اتَّقَوْا عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَأَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَرِضْوَانٌ مِنَ اللَّهِ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِالْعِبَادِ
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan
kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang
banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah
ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali
yang baik (surga).Katakanlah: “Inginkah Aku kabarkan kepadamu apa yang lebih
baik dari yang demikian itu?”. untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah),
pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka
kekal didalamnya. dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta
keridhaan Allah. dan Allah Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.”
(QS.Ali Imran:14-15)
Perhatikan di dalam ayat Allah Subhanahu wata’ala ini,
setelah Allah menyebutkan sekian banyak dari kenikmatan-kenikmatan dunia lalu
kemudian Allah mengingatkan bahwa apa yang ada di sisi Allah Subhanahu wata’ala
itu jauh lebih baik dan tempat kembali yang terbaik.
Lalu Allah Subhanahu wata’ala berfirman :
قُلْ أَؤُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرٍ مِنْ ذَلِكُمْ لِلَّذِينَ اتَّقَوْا عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَأَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَرِضْوَانٌ مِنَ الله
Katakanlah: “Inginkah Aku kabarkan kepadamu apa yang
lebih baik dari yang demikian itu?”. untuk orang-orang yang bertakwa (kepada
Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya
sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri
yang disucikan serta keridhaan Allah
Maasyiral muslimin Rahimakumullah ……
Bahwa balasan yang terbaik adalah apa yang ada disisi
Allah Subhanahu wata’ala, sementara apa yang kita rasakan dari kenikmatan di
dunia ini, itu sifatnya hanya sementara apapun yang kita rasakan di atas dunia
ini itu akan hilang dan akan lenyap dalam waktu yang sementara lalu kembali
kepada Allah Subhanahu wata’ala. Apabila seseorang itu mukmin, maka kenikmatan
itu akan berganti dengan kenikmatan yang yang terbaik yang ada disisi Allah
Subhanahu wata’ala, namun bila orang tersebut kafir maka kenikmatan itu
terputus dan tidak akan bersambung di akhirat dan berganti dengan kesengsaraan
dan siksaan dari Allah Jalla wa’ala.
Oleh Karena itu, hendaknya kita senantiasa berupaya
dan berusaha untuk meraih kenikmatan yang abadi kenikmatan yang lebih besar (
Surga ) yang ada di sisi Allah Subhanahu wata’ala,
وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا قَالُوا هَذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (25)
” Berikanlah kabar gembira bagi orang-orang yang
beriman dan berbuat kebajikan, bahwa untuk mereka (disediakan) surga-surga yang
mengalir dibawahnya sungai-sungai. Setiap kali mereka mereka diberi rezqi
buah-buahan dari surga, mereka berkata “inilah rezeki yang diberikan
kepada kami dahulu. “mereka telah diberi (buah-buahan) yang serupa. Dan
mereka memperoleh pasangan-pasangan yang suci. Mereka kekal di dalamnya”
( Q.S. Al-Baqarah ; 25 )
Maasyiral muslimin wal muslimat Rahimakumullah…
Ketika kita mendengarkan sungai yang berada di dalam
surga, jangan kita mengira atau menyangka bahwa sungai tersebut sama dengan
sungai yang ada di dunia, sebab sesungguhnya sungai yang ada di dalam surga
sungguh sangat jauh berbeda dengan sungai yang ada di dunia ini.
Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, di
dalam hadits yang diriwatkan Al-Imam Bukhari dan Muslim dari Sahabat Abu
Hurairah , bahwa Nabi Shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda ; bahwa Allah Jalla
wa’ala berfirman di dalam hadits qudsi
« أَعْدَدْتُ لِعِبَادِى الصَّالِحِينَ مَا لاَ عَيْنَ رَأَتْ ، وَلاَ أُذُنَ سَمِعَتْ ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ ، فَاقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ ( فَلاَ تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِىَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ
” Aku telah persipakan bagi hambaku-hambaku yang
shalih, sesuatu yang belum perna terlihat oleh mata, tidak pernah terdengar
oleh telinga, dan tidak pernah terbetik di dalam hati seorang pun”
Lalu kemudian Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam,
mengatakan, “bacalah bila kalian ingin ;
فَلاَ تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِىَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ
“tidak satupun jiwa mengetahui apa yang disembunyikan
untuk mereka yang menyejukkan pandangan mereka.”
(QS.As-Sajadah:17)
Abdullah Ibnu Abbas Radhiyallohu ‘anhuma, mengatakan ;
« ليس في الجنة شيء يشبه ما في الدنيا إلا الأسماء »
“tidak ada satupun dalam surga yang menyerupai apa
yang ada didunia melainkan namanya saja.”
Oleh karena itu, ketika kita mendengarkan nama sungai
yang ada di dalam surga, maka sesungguhnya sungai itu adalah sungai yang sangat
indah, sungai yang sangat mengangungkan dan mengasyikkan bagi ahlinya.
Olehnya itu Allah subhanahu wata’ala berfirman ;
مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ فِيهَا أَنْهَارٌ مِنْ مَاءٍ غَيْرِ آسِنٍ وَأَنْهَارٌ مِنْ لَبَنٍ لَمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُ وَأَنْهَارٌ مِنْ خَمْرٍ لَذَّةٍ لِلشَّارِبِينَ وَأَنْهَارٌ مِنْ عَسَلٍ مُصَفًّى وَلَهُمْ فِيهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ وَمَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ
” perumpamaaan taman surga yang dijanjikan kepada
orang-orang yang bertaqwa; di sana ada sungai-sungai yang airnya tidak berubah,
dan sungai-sungai air susu yang tida berubah rasanya, dan sungai-sungai khamar
( yang tidak memabukkan) yang lezat rasanya bagi peminumnya, dan sungai-sungai
madu yang murni. Mereka di dalamnya memperoleh semua buah-buahan, dan ampunan
dari rab mereka”
( Q.S Muhammad :15 )
Demikianlah apa yang disebutkan oleh Allah subhanahu
wata’ala, demikian indahnya tentang surga yang dipersipapkan bagi orang-orang
yang senantiasa bertaqwa kepada Allah subhanahu wata’ala,
Ini hanya kita dengarkan Ma’asyiral muslimin wal
muslimat Rahimakumullah…,
Apalagi bila seseorang telah memasukinya, maka dia
akan merasakan kenikmatan yang luar biasa, tidak ada kelelahan tidak ada rasa
capek dan tidak ada kotoran di dalam surga, namun mereka akan mendapatkan
kenikmatan dari Allah Subhanahu wata’ala.
كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا قَالُوا هَذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
” Setiap mereka mendapatkan rezqi, setiap mereka
mendapatkan buah-buahan di dalam surga, lalu mereka mengatakan bahwa ” Inilah
yang pernah di berikan kepada kami dahulu”, 1
( Q.S. Al-Baqarah ; 25 )
وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا
” Mereka Diberikan serupa,” yakni ketika seseorang
memakan buah-buahan yang ada didalam surga, mereka merasakan kenikmatan yang
luar biasa. Kemudian setelah mereka menginginkan kembali, dan mereka melihat
bahwa buah ini sama dengan apa yang pernah mereka makan sebelumnya mereka
makan. Namun ketika mereka makan, rasanya berbeda, rasanya nikmat, berbeda
dengan apa yang pernah mereka makan sebelumnya.
Ma’asyiral muslimin Rahimakumullah…,
Demikian indahnya, demikian lezatnya apa yang
dirasakan oleh penghuni surga ketika mereka sudah berada di dalam surga
tersebut.
Demikianpula apa yang difirmankan oleh Allah Subhanahu
wata’ala ;
وَأَصْحَابُ الْيَمِينِ مَا أَصْحَابُ الْيَمِينِ (27) فِي سِدْرٍ مَخْضُودٍ (28) وَطَلْحٍ مَنْضُودٍ (29) وَظِلٍّ مَمْدُودٍ (30
“dan golongan kanan , alangkah mulianya golongan kanan
itu, mereka berada diantara pohon bidara yang tidak berduri, dan buah pisang
yang bersusun-susun buanhya”
(Q.S. Al-Waqi’ah : 27-30 )
Di dalam Hadits riwayat Bukhari dan Muslim dari
Sahabat Abu Hurairah Radiyallohu ‘anhu, Rasulallah Shallallohu ‘alaihi wasallam
bersabda;
« إِنَّ فِى الْجَنَّةِ لَشَجَرَةً يَسِيرُ الرَّاكِبُ فِى ظِلِّهَا مِائَةَ عَامٍ لاَ يَقْطَعُهَا »
“sesungguhnya didalam surga ada sebuah pohon yang
seseorang berjalan dibawah naungannya dalam jarak perjalanan seratus tahun
,naungan itu tidak terputus.”
Demikian besarnya dan demikian indahnya, demikian
nikmatnya apa yang dirasakan oleh penghuni surga tersebut.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman;
وَفَاكِهَةٍ كَثِيرَةٍ (32) لَا مَقْطُوعَةٍ وَلَا مَمْنُوعَةٍ (33
” Dan buah-buahan yang banyak, yang tidak berhenti
berbuah dan tidak terlarang untuk mengambilanya.
( Q.S. Al-Waqi’ah : 32-33 )
Di dalam ayat yang lain Allah berfirman ;
وَلَهُمْ فِيهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ
” Mereka akan mendapatkan semua dari buah-buahan ”
Kemudian Allah Subhanahu wata’aala, berfirman
وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
” Dan mereka memperoleh pasangan-pasangan yang suci (
bidadari-bidadari surga )dan mereka kekal di dalamnya”
( Q.S. Al-Baqarah ; 25 )
Dan Rasulullah , mengambarakan tentang kesucian
bidadari surga itu,
Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukahri
dari Hadits Abu Hurairah Radiyallohu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu
Alaihi wasallam bersabda:
« أَوَّلُ زُمْرَةٍ تَدْخُلُ الْجَنَّةَ عَلَى صُورَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ ، وَالَّذِينَ عَلَى آثَارِهِمْ كَأَحْسَنِ كَوْكَبٍ دُرِّىٍّ فِى السَّمَاءِ إِضَاءَةً ، قُلُوبُهُمْ عَلَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ ، لاَ تَبَاغُضَ بَيْنَهُمْ وَلاَ تَحَاسُدَ ، لِكُلِّ امْرِئٍ زَوْجَتَانِ مِنَ الْحُورِ الْعِينِ ، يُرَى مُخُّ سُوقِهِنَّ مِنْ وَرَاءِ الْعَظْمِ وَاللَّحْمِ »
” Kelompok yang pertama yang masuk ke dalam surga
seperti bulan purnama yang terang benderang, kelompok yang kedua yang masuk ke
dalam surga adalah seperti bintang yang terang yang paling indah yang ada di
langit, lalu mereka mengeluarkan cahaya yang terang dari tubuh-tubuh mereka.
Dimana hati-hati mereka ibarat satu hati tidak saling membeci dan tidak saling
memdengki diantara mereka, dan bagi setiap orang mereka akan mendapatkan dua
bidadari, dengan keindahan mereka para bidadari tersebut, sum-sum yang ada di
betis mereka terlihat dari balit daging dan tulang mereka.”
Dalam hadits yang lain yang diriwatkan Bukhari dari
Anas bin Malik Radiyallohu ‘anhu, Rasulullah bersabda ;
وَلَوْ أَنَّ امْرَأَةً مِنْ نِسَاءِ أَهْلِ الْجَنَّةِ اطَّلَعَتْ إِلَى الأَرْضِ ، لأَضَاءَتْ مَا بَيْنَهُمَا ، وَلَمَلأَتْ مَا بَيْنَهُمَا رِيحًا ، وَلَنَصِيفُهَا – يَعْنِى الْخِمَارَ – خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا »
” Kalaulah sekiranya seorang wanita dari penduduk
surga menengok ke bumi- yakni memperlihatkan tubuhnya ke bumi-, maka akan
terang seluruh langit dan bumi ini, dan akan tercium baunya yang harum memenuhi
langit dan bumi. Dan kerudung yang ada di kepala bidadari tersebut lebih baik
daripada bumi dan segala isinya.”
Inilah yang dipersiapkan bagi mereka.
Demikian pula para ahlul jannah dari kalangan wanita
dunia, ketika mereka masuk ke dalam surga, maka mereka akan dimuliakan oleh
Allah Subahanahu Wata’ala dan akan dipercantik dan akan diberi keindahan
oleh Allah Jalla Wa’tala apabila suami istri itu bertaqwa kepada Allah
Subhanahu Wata’ala, mereka akan dikumpulkan oleh Allah bersama dengan anak-anak
mereka.
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ
” Dan orang-orang yang beriman lalu keimanan itu
diikuti oleh keturunan mereka, maka kami akan mengumpulkan mereka ke dalam
jannah dan kami tidak akan mengurangi sedikitpun dari apa yang telah
mereka amalkan di dunia ini.”
(QS.At-Thur:21)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan dalam
hadits yang shahih :
المرأة لآخر أزواجها
” Seorang wanita akan dikumpulkan bersama dengan suami
terakhirnya di dunia.”
(HR.Abu Ali Al-Harrani dari Abu Darda’ radhiallahu
anhu,ihat Ash-Shahihah,Al-Albani:1281)
Mereka akan dikumpulkan semua ke dalam jannah dan
mereka akan merasakan kemuliaan. Seorang wanita akan diberikan kecantikan dan
keindahan yang luar biasa. Allah Subhananu Wata’ala berfirman :
إِنَّا أَنْشَأْنَاهُنَّ إِنْشَاءً فَجَعَلْنَاهُنَّ أَبْكَارًا عُرُبًا أَتْرَابًا
“Kami menciptakan mereka dalam bentuk yang baru (yang
muda),lalu kami jadikan mereka perawan,yang sangat genit kepada suaminya,dalam
usia yang sama.”
(QS.Al-waqi’ah:35-37)
Mereka juga termasuk kedalam keumuman firman Allah
Subhanahu wata’ala;
أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ
Istri-istri yang disucikan ………….
Sebagaimana yang diriwayatkan oleh At-tirmidzi dalam
Kitabnya As Syama’il Muhammadiah; ada seorang wanita datang kepada Rasulullah
Shallallohu ‘alaihi wasallam, lalu di mengatakan kepada Rasulullah,
do’akan aku agar aku masuk kedalam surga,. Namun Rasulullah mengatakan bahwa
“seorang nenek atau wanita yang sudah tua tidak akan masuk kedalam surga,
sehingga wanita ini berpaling dan menangis karena sedih disebabkan karena
seorang nenek tidak akan masuk kedalam surga. Kemudian Rasulullah Shallallohu
‘alaihi wasallam, mengatakan kepada salah seorang sahabatnya untuk menyampaikan
kepada nenek itu, bahwa sesungguhnya bila ia masuk kedalam surga dia tidak akan
seperti keadaannya di dunia ini seperti nenek, namun Allah akan mengembalikan
dia sebagai wanita yang muda dan cantik jelita dan wanita yang disucikan.
Sebagaimana yang difirmankan oleh Allah Subhanahu
wata’ala;
إِنَّا أَنْشَأْنَاهُنَّ إِنْشَاءً (35) فَجَعَلْنَاهُنَّ أَبْكَارًا (36
“Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari itu)
secara langsung, lalu kami jadikan mereka menjadikan mereka perawan-perawan
yang penuh cinta kepada suaminya, dan sebaya umurnya”
( Q.S. Al-Waqi’ah : 35-37 )
Demikianlah Allah Subhanahu wata’ala, sebutkan dari
sebagian sifat dan kenikmatan Ahlul Jannah, dan demikian pula dari ayat-ayat
Allah yang lain menjelaskan tentang sifat kenikmatan yang akan diperoleh para
Ahlul Jannah.
Olehnya itu Ma’asyiral muslimin Rahimakumullah,
carilah jalan-jalan menuju surga-Nya, demikian banyak jalan-jalan menuju surga
Allah Subhanahu wata’ala,
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
“orang-orang yang bersungguh-sunnguh berjalan diatas
jalan kami, maka kami akan berikan mereka petunjuk kepada jalan-jalan
tersebut,sesungguhnya Allah senantiasa bersama dengan orang-orang yang berbuat
baik”
(QS.Al-Ankabut: 69)
Semoga Allah Azza wajalla senantiasa menjadikan kita
sebagai Ahlul Jannah dan semoga Allah, menjadikan ibadah qurban ini,
sebagai salah satu bentuk ketaatan kita kepada Allah, semoga Allah senantiasa
menerima ibadah shalat kita, puasa kita demikian pula qurban kita,
قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ
“Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku,
ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.
Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku
adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri “.
(QS.Al-AN’am:162-163)
Wa aakhiruda’wana anil hamdulillahirobbil ‘alamin ….
Sumber : http://www.salafybpp.com/
Sumber : http://www.salafybpp.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar