Firman Allah Ta'ala (artinya):
"Hanya milik Allah-lah Al-Asma' Al-Husna (Nama-nama Yang Maha Indah). Maka berdo'alah kepada-Nya dengan menyebut Asma'-Nya itu, dan tinggalkanlah orang-orang yang menyelewengkan Asma'-Nya. Mereka nanti pasti akan mendapat balasan atas apa yang telah
mereka kerjakan." (Al-A'raf: 180)
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas tafsiran firman Allah:
"Menyelewengkan Asma'-Nya", yaitu: "Berbuat syirik (dalam Asma'-Nya)."
Diriwayatkan pula dari Ibnu 'Abbas tafsirannya: "Yaitu: Mereka (orang-orang musyrik) mengambil dari asma'-Nya untuk nama-nama berhala mereka, seperti memberi nama Al-Lat berasal dari Al-Ilah dan Al-'Uzza berasal dari Al-'Aziz."
Dan diriwayatkan dari Al-A'masy (Abu Muhammad: Sulaiman bin Mahran Al-Asadi, digelari Al-A'masy. Salah seorang tabi'in ahli tafsir, hadits dan ilmu fara'idh, dan banyak meriwayatkan hadits. Dilahirkan th. 61 H (681 M) dan meninggal th. 147 H (765 M) bahwa dalam menafsirkan ayat tersebut ia mengatakan: "Mereka memasukkan ke dalam Asma'-Nya apa yang bukan darinya."
Kandungan tulisan ini:
- Wajib menetapkan asma'
(untuk Allah, sesuai dengan keagungan dan kemuliaan-Nya).
- Seluruh asma' Allah
adalah husna (Maha Indah).
- Diperintahkan untuk
berdo'a dengan Asma' Husna-Nya.
- Diperintahkan untuk
meninggalkan orang-orang yang tidak tahu, yang menyelewengkan asma'-Nya.
- Tafsiran menyelewengkan asma'-Nya.
- Ancaman terhadap orang
yang menyelewengkan asma' Allah dari kebenaran.
Dikutip dari buku: "Kitab
Tauhid" karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab.
Penerbit: Kantor Kerjasama Da'wah dan Bimbingan Islam, Riyadh 1418 H.
Penerbit: Kantor Kerjasama Da'wah dan Bimbingan Islam, Riyadh 1418 H.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar