بسم الله الرحن الر حيم
الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على سيد المرسلين نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم إلى يوم الدين، أما بعد:
Segala puji bagi a yang menganugrahi manusia pasangan hidup yang
menenangkan hati , sebuah mahligai kehidupan nan indah tanda
kebesarannya , adalah rajutan kasih antara dua insan yang di satukan
dalam sebuah keluarga yang harmonis dan bahagia ,sebuah pernikahan akan
terwujud dengan indah apabila didasari dengan sebuah kecintaan dan rasa
kasih sayang diantara sepasang suami istri , dimana dengan keduanya akan
menyemai ketentraman dan ketenangan hidup , dimana tanggung jawab
sebuah mahligai rumah tangga ada pada pundak kedua belah pihak suami
maupun istri .
Seorang
istri memiliki posisi yang sangat besar dalam tanggung jawab yang mulia
ini , seorang istri adalah penolong bagi sang suami dalam kebaikan dan
dia juga sebagai seorang ibu yang penyayang dan penasehat bagi
anak-anaknya . bahkan keberhasilan seorang suami dilihat bagaimana sang
istri dalam menjaga peranannya sebagai pendorong semangat sang suami
dalam usaha dan upayanya . begitupun sebaliknya tak jarang kebinasaan
suami tak lepas dari peran seorang istri .
Didalam
kelembutannya itu seorang wanita mempunyai daya tarik dan pengaruh yang
dahsyat bagi laki-laki yang mampu memperbudaknya dan memerintahnya
sesuai kehendaknya .
Baik
dan buruknya sifat wanita akan membawa dampak dalam sebuah keluarga
maka dari itu nabipun menasehatkan umatnya untuk mencari wanita yang
memiliki agama yang baik sebelum sifat yang lainnya .
Oleh
karena agungnya perkara ini maka wajib bagi kita untuk saling tolong
menolong untuk memberikan nasehat dan bimbingan untuk mewujudkan
cita-cita yang mulia ini .
Kita
sampaikan beberapa perkara dibawah ini khusus untuk para gadis yang
akan melenggang dalam mahligai pernikahan untuk bekal mereka kelak
sebelum menghadapi tugas barunya pengurus , pelayan sekaligus pengasuh
suami dan anak-anaknya .
Perkara yang selayaknya menjadi perhatian bagi mereka :
- 1. Mempelajari ilmu bagaimana mencari pasangan hidup yang dianjurkan dalam syari’at .
Perkara
ini sangat penting sekali dalam membina sebuah rumah tangga yang
sholihah , dimana suami itu kelak akan menjadi pemimpinnya dan
kesholihan seorang pemimpin itu mempengaruhi rakyatnya .
Disamping
seorang wanita itu belajar tentang urusan agamanya seperti sholat ,
zakat , puasa haji dan lain-lainya hal inipun tidak kalah pentingnya
bagi para gadis , dimana sebagian mereka kita dapati keluar dari
pondok-pondok tidak tahu apaun bagaimana ilmu dalam rumah tangga .
Bahkan sangat disayangkan sebagian mereka tidak bisa memasak dan mengurus keluarganya .
Dan
juga sangat disayangkan ada yang dengan bekal ilmu yang dia dapatkan
ditempat belajarnya menjadikan dia sombong pada suaminya serta
menyusahkannya .
Dan
perkara inilah yang kita risaukan pada anak-anak kita dikala pendidikan
sudah tidak memperhatikan perkara-perkara ini , serta meningkatnya
angka perceraian dikalangan anak-anak kaum muslimin yang disebabkan
karena suami yang dholim atau karena sang istri yang tidak pandai dan
cakap dalam mengurus rumah suaminya .
Maka hendaklah dia bertanya tentang keadaan seorang pria yang meminangnya cocok baginya dari sisi :
- agama
- akhlaq
- pendidikan
- lingkungan masyarakat
- keadaan ekonominya .
Dari sisi agama
untuk menjaga istri dan keluarga dari bahaya dosa dan terjatuhnya pada
kema’shiatan dan mengetahui tanggung jawab moral dan material secara
syar’i .
Disebutkan
dari salah seorang ulama : “ tanyakan dulu kecantikannya baru agamanya
,jika engkau tanyakan agamanya lalu kecantikannya kemudian kau tolak
maka engkau telah menolak agamanya “.
Yang
ma’nanya : “ apabila engkau bertanya tentang sifat seseorang yang
engkau hendak menikahinya tanyakan terlebih dulu apa yang mendorongmu
untuk menikahinya baru kemudian agamanya jika engkau tidak melanjutkan
engkau menolak karena dunianya bukan agamanya . apabila engkau tanyakan
agamanya dahulu ternyata dia seorang yang dzul khuluq wa diin lalu
engkau tanya kecantikan dia tidak cantik lalu engkau tolak maka engkau
telah menolak agamanya .
Demikian juga seorang wanita juga demikian dalam berprinsip dalam memilih pasangannya.
Dari sisi akhlaq
agar seorang istri mendapat perlakuan yang baik dari suami dan bisa
mengambil faedah darinya serta dapat mendidik anak-anaknya dengan
kemuliaan akhlaq .
عن
أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا أتاكم
من ترضون خلقه ودينه فأنكحوه الا تفعلوا تكن فتنة في الأرض وفساد عريض.
Dari
abi huroiroh telah berkata rosul : “ apabila datang untuk melamar
kepada kalian seorang yang kalian meridhoi akhlaqnya dan agamanya maka
nikahkanlah kalau tidak maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan
kerusakan yang luas “ . ( shohih disebutkan dalam mustadrok ‘ala
shohihain ).
Dari sisi pendidikan untuk menopang perkembangan ilmu pada keluarga karena tentu beda antara orang yang berpendidikan dan orang yang bodoh .
Dari sisi lingkungan
hendaknya dari masyarakat yang baik, dimana lingkungan itu mempengarui
prilaku dan watak seseorang bahkan membentuk tabi’at seseorang ,
seseorang akan tumbuh baik apabila lingkungannya baik dan begitu pula
sebaliknya .
Dari sisi ekonomi juga penting untuk menjaga keluarga dari perbuatan yang tidak terpuji yaitu meminta-minta pada manusia .
Adapun
yang kita sebutkan ini adalah dari bab afdholiyah saja apabila
terkumpul semua maka itu adalah keutamaan kalau tidak maka cari yang
terpokok yaitu agama sebagaimana petunjuk nabi kita
فاظفر بذات الدين ، تربت يداك ‘ . “
“ pilihlah yang memiliki agama (kalau tidak) akan merepotkan kedua tanganmu “.
عن
سهل بن سعد أنه قال : مر رجلٌ على رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال
لرجل عنده جالس : ‘ ما رأيك في هذا ؟ ‘ فقال : رجلٌ من أشراف الناس ، هذا
والله حري إن خطب أن ينكح ، وإن شفع أن يشفع . قال : فسكت رسول الله صلى
الله عليه وسلم . ثم مر رجل ، فقال له رسول الله صلى الله عليه وسلم : ‘ ما
رأيك في هذا ؟ ‘ فقال : يا رسول الله ، هذا رجلٌ من فقراء المسلمين ، هذا
حريٌّ إنه خطب ألا ينكح ، وإن شفع ألا يشفع ، وإن قال ألا يسمع لقوله .
فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ‘ هذا خيرٌ من ملء الأرض مثل هذا ‘
ذكره أبو مسعود في المتفق عليه .
Dari sahl bin sa’ad berkata : “ ada seorang laki-laki lewat dihadapan nabi maka nabipun bertanya pada seseorang yang duduk disampingnya : “ bagaimana menurutmu tentang orang yang lewat tadi ? “ .
Dia menjawab : “
seorang yang mulia dari manusia , laki-laki ini demi alloh kalau
melamar pasti diterima , kalau minta syafa’at pasti disyafa’ati “.
Lantas terdiamlah sejenak nabi , lalu datanglah laki-laki yang yang lain lewat dihadapannya maka beliaupun bertanya kembali : “ bagaimana menurutmu laki-laki yang lewat barusan ? “ .
Dia menjawab : “
wahai rosululloh ini lelaki yang faqir dari kalangan kaum muslimin
kalau melamar pasti ditolak kalau minta syafaat tidak akan diberi kalau
berbicara tidak akan didengar ucapannya “ .
Maka nabipun berkata : “ demi alloh orang yang terakhir ini lebih baik dari yang pertama tadi walaupun sepenuh bumi ini “ .( muttafaqun ‘alaih ).
Dan
tentunya tidak terlupakan memilih seorang laki-laki yang sudah memiliki
kedewasaan dan kematangan fikiran yang dengannya dia mampu memikul
beban tanggung jawab rumah tangganya .
Dan
tidak boleh terlupakan tentunya seorang wanita yang menginginkan itu
semua untuk segera berbenah dan memperbaiki diri jangan hanya
menginginkan suami yang baik sementara dia melalaikan diri dari
keadaannya .
Janganlah
kalian berharap suami seperti nabi kalau kalian tidak mampu seperti
ummahatul mu’minin . wanita yang menginginkan suami saperti nabi tetapi
tidak memperhatikan kebaikan diri akan binasa bagaikan istri nabi ayyub
yang berkhianat kepada suaminya tatkala kurang sabar
Kalau
seorang perempuan menginginkan pendamping yang bisa melindungi dan
membelanya maka diapun harus menjadi istri yang baik dan setia pada
suaminya bagaimanapun keadaannya mengetahui hak-haknya dalam keluarga .
- 2. Belajar masak memasak .
Seorang wanita itu tak terlepas dari tiga tempat : dapur , sumur , kasur
maka ketika sang gadis mempelajari tiga perkara ini sebelum dia
menempatinya akan dirasakan betapa indah sebuah keluarga, seorang ibu
yang mengetahui kuwajiban dan tanggung jawabnya .
Tempat pertama yaitu dapur
ini tenyunya tidak terlepas dari ilmu masak memasak dan sekitar
keperluan dapur pemasukan dan pengeluaraanya karena dari sisi inilah
ekonomi keluarga akan tersusun dengan baik dan teratur .
Disamping
dapat menghemat pengeluaran keuangan keluarga maka sang istri mampu
membahagiakan suami dengan kelezatan hidangan makananya tanpa biaya yang
mahal .
” إن الله يحب إذا عمل أحدكم عملا أن يتقنه ” .
“ sesungguhnya alloh mencintai seseorang diantara kalian apabila beramal dengan suatu amalan membaguskannyan” .
( Hadits hasan dishohihkan albaniy dalam shohihahnya dari hadits a’isyah ) .
Bagaimanapun
kesibukan seorang gadis lajang , belajar atau pekerjaan maka jangan
sampai dia melupakan fitrohnya sebagai wanita dan akan menjadi seorang
ibu rumah tangga yang akan mengurusi rumahnya serta anak-anaknya, maka
hendaklah disela-sela kesibukannya dia belajar cara masak-memasak dengan
baik ,dan cara mengatur dan menata dengan rapi perabotan rumahnya ,
yang menjadikan indahnya pemandangan rumah sehingga menyenangkan dan
menyejukkan hati suami .
Betapa
bahagianya hati sang suami setelah dia menghabiskan waktunya diluar
rumah untuk mencari ma’isyah keluarga kemudian pulang kerumah dalam
keadaan badan letih dan penat tersedia makanannya yang lezat terhidang
serta pemandangan yang begitu rapi dan tertib yang semakin menambah rasa
cintanya pada sang istri adapun sebaliknya maka bisa anda bayangkan .
Tempat yang kedua :
sumur maksudnya mengetahui cara mengurus keluarga terutama anak-anak
suaminya , memandikan dan merawat mereka dengan baik dan tentunya masuk
disana pakaian suaminya mencuci dan menyiapkannya .
- 3. Belajar cara berdandan .
- 4. Belajar bagaimana mengurus ekonomi keluarga .
Tidak
bersifat boros dan mendahulukan hal-hal yang penting-penting karena dia
akan menjadi bendahara keluarga yang mengurusi keluar masuknya uang
suami maka jadilah bendahara yang handal .
Melihat siklus antara pemasukan dan pengeluaran , jangan seperti pepatah “besar pasak dari pada tiang besar pengeluaran dari pada pemasukan “. Karena kurang pandainya dalam mengatur belanja dan keperluan rumah tangganya .
maka
ini juga merupakan perkara yang harus dipelajari sehingga tidak
bersifat boros dan membelanjakan uang tidak pada tempatnya .
ولا تبذر تبذيرا إن المبذرين كانوا إخوان الشياطين وكان الشيطان لربه كفورا
“
jaganlah kamu bersifat boros sesungguhnya orang-orang yang boros itu
adalah teman-temannya syaiton dan syaithon itu kufur dengan robnya “ .
- 5. Belajar tidak banyak menuntut .
Seorang
gadis apabila sudah ridho’ dengan seorang pemuda yang melamarnya dan
menjadi pendamping hidupnya , tentunya dengan sifat-sifat yang diatas
(di no 1 ) maka jangan banyak membebani dengan sesuatu yang memberatkan
pasangannya , bersifat qona’ah ( merasa cukup ) dan tidak banyak
menuntut . Dimana hal itu akan menyebabkan awal sebuah keburukan dalam
rumah tangganya .
Apabila seorang istri memiliki penghasilan maka hendaklah membantu suami dalam ekonomi rumah tangganya .
Bersifatlah qona’ah wahai para istri temani suamimu dalam keadaan susah maupun senang .
Ketahuilah
wahai para wanita dia adalah seorang anak yang telah dibesarkan oleh
seorang ibu yang sangat mencintainya lantas ketika dia tumbuh besar
meninggalkan ibunya dan hidup bersamamu mengurusi dirimu dan meniggalkan
ibunya demi dirimu jangan kau sakiti dia dengan sikap burukmu padanya .
” لا تؤذي امرأة زوجها في الدنيا إلا قالت زوجته من الحور العين : لا تؤذيه
قاتلك الله ، فإنما هو عندك دخيل ، يوشك أن يفارقك إلينا ” .
“
tidaklah ada seorang istri yang menyakiti suaminya didunia ini
melainkan istri dari bidadari akan berkata : “ jangan engkau sakiti dia
semoga alloh memerangimu ! sesungguhnya dia hanyalah tamu disisimu yang
akan segera berpisah denganmu dan akan bersama kita “ . (dikeluarkan oleh tirmidzi , ibnu majah dan ahmad dari mu’ad dan hadits ini di shohihkan oleh sheikh albany )
- 6. Jadilah penenang suamimu .
Renungkanlah ayat yang agung ini :
{وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجاً لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَات لِقَوْمٍ يتَفَكَّرُونَ} [الروم:21].
“ dan dari tanda-tanda kekuasaan alloh adalah dia menciptakan bagi kalian dari diri kalian pasangan kalian agar kalian merasa tenang
kepadanya , dan menjadikan diantara kalian rasa cinta , kasih sayang ,
sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda bagi kaum yang
berfikir “ .
عن
أَنَسِ بن مَالِكٍ رضي الله عنه قال * كان بن لِأَبِي طَلْحَةَ يَشْتَكِي
فَخَرَجَ أبو طَلْحَةَ فَقُبِضَ الصَّبِيُّ فلما رَجَعَ أبو طَلْحَةَ قال
ما فَعَلَ ابْنِي قالت أُمُّ سُلَيْمٍ هو أَسْكَنُ ما كان فَقَرَّبَتْ إليه
الْعَشَاءَ فَتَعَشَّى ثُمَّ أَصَابَ منها فلما فَرَغَ قالت وار
الصَّبِيَّ فلما أَصْبَحَ أبو طَلْحَةَ أتى رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه
وسلم فَأَخْبَرَهُ فقال أَعْرَسْتُمْ اللَّيْلَةَ قال نعم قال اللهم
بَارِكْ لَهُمَا فَوَلَدَتْ غُلَامًا قال لي أبو طَلْحَةَ احْفَظْهُ حتى
تَأْتِيَ بِهِ النبي صلى الله عليه وسلم فَأَتَى بِهِ النبي صلى الله عليه
وسلم وَأَرْسَلَتْ معه بِتَمَرَاتٍ فَأَخَذَهُ النبي صلى الله عليه وسلم
فقال أَمَعَهُ شَيْءٌ قالوا نعم تَمَرَاتٌ فَأَخَذَهَا النبي صلى الله عليه
وسلم فَمَضَغَهَا ثُمَّ أَخَذَ
من فيه فَجَعَلَهَا في في الصَّبِيِّ وَحَنَّكَهُ بِهِ وَسَمَّاهُ عَبْدَ اللَّهِ
Dari
anas : “ dahulu anak laki-laki dari abu tholhah menangis karena sakit
maka keluarlah abu tholhah ditengah safarnya anak itu meninggal ,
tatkala dia sampai kerumahnya bertanyalah pada istrinya : “ bagaimana
keadaan anakku ? .
Maka berkatalah istrinya umu sulaim : “ dia lebih tenang dari sebelumnya “ .
Lalu istrinya menghidangkan makanan untuknya kemudian dia makan setelah malam dia pun jima’ dengan istrinya .
Ketika selesai dan tenang berkatalah istrinya : “ kuburkan anakmu “ .
Keesokan harinya abu tholhah mendatangi rosul dan mengabarkan kejadian yang dia alami dengan istrinya .
Nabipun bertanya : “ apakah kalian telah melakukan urs ( jima’ ) dimalam kalian ? “ .
Dia menjawab : “ iya
“ .
Beliau mendo’akan : “ ya alloh semoga engkau memberkahi malam keduanya “ .
Maka
lahirlah seorang anak untuk abu tholhah maka abu tholhah berkata
kepadaku ( anas ) jagalah sampai engkau bawa menemui rosululloh dia
membawakan beberapa korma .
Maka nabipun mengambiil sang bayi tersebut dan bertanya : “ apakahdia dibawakan sesuatu ?” .
Aku jawab : “ korma ya rosululloh “ .
Lalu
nabipun mengambil korma tersebut lalu mengunyahnya dan mengambil
ludahnya dan mengoleskan kelangit-langit mulut bayi dan menamakannya
abdulloh .
menjadi
penenang suami bukan menjadi pengusik ketenangannya , sebagaimana kisah
ummu sulaim yang sangat mena’jubkan apabila setiap wanita mengetahui
hal yang penting ini maka akan menjadi awal dalam kebahagiaan rumah
tangga idaman .
Seorang
wanita hendaklah berlatih menumbuhkan kekuatan dan ketenangan dalam
menghadapi ujian hidup tatkala dirundung petaka kesedihan atau masa
bahagia, sebagaimana istri-istri nabipun mengalaminya dalam kehidupan
bersama manusia terbaik nabiyyulloh .
Tentunya lebih utama hidup dengan manusia lainnya yang penuh dengan kekurangan akan banyak mendapati kekurangan dan masalah .
Memahami hal ini semua memang tidak semudah kata-kata tapi terus di coba dan terus .
Menjalani berbagai keadaan pahit manisnya kehidupan apalagi berumah tangga .
“التمس لأخيك سبعين عذراً، فإن لم تجد فقل لعل له عذراً أو لعله نسي”.
“
carilah untuk saudaramu 70 udzur , kalau tidak kau temukan padanya maka
katakan “ mungkin saja punya udzur yang tidak aku tahu” atau mungkin
saja dia lupa ketika melakukannya “.
Kesucian
dan keberlangsungan kehidupan keluarga seorang muslim dan muslimah
menuntut untuk saling menutup mata dari segala bentuk perkara yang dapat
meretakkan mahligai yang suci ini .
Menutupi
aib-aib dan memaafkan kesalahan-kesalahan pasangannya. Dan mengambil
nasehat-nasehat yang mulia didalam menyelesaikannya
لَيْسَ الْغَبِيُّ بِسَيِّدٍ فِي قَوْمِهِ لَكِنَّ سَيِّدَ قَوْمِهِ الْمُتَغَابِي
“ bukanlah seorang yang dungu pemimpin bagi kaumnya….
Tetapi pemimpin suatu kaum orang yang pura-pura dungu…”.
Ucapan
ini bermakna : “orang bodoh tidak akan mampu memimpin kaumnya , adapun
menampakkan ketidak tahuan terhadap aib sementara dia mengetahuinya ,
saling menutup aib seakan –akan tidak melihatnya dialah seorang pemimpin
karena tidaklah dia melakukan itu melainkan karena pengetahuannya
dengan kemashlahatan .
عن
سَهْلِ بن سَعْدٍ قال * جاء رسول اللَّهِ صلى الله عليه وسلم بَيْتَ
فَاطِمَةَ فلم يَجِدْ عَلِيًّا في الْبَيْتِ فقال أَيْنَ بن عَمِّكِ قالت
كان بَيْنِي وَبَيْنَهُ شَيْءٌ فَغَاضَبَنِي فَخَرَجَ فلم يَقِلْ عِنْدِي
فقال رسول اللَّهِ صلى الله عليه وسلم لِإِنْسَانٍ انْظُرْ أَيْنَ هو
فَجَاءَ فقال يا رَسُولَ اللَّهِ هو في الْمَسْجِدِ رَاقِدٌ فَجَاءَ رسول
اللَّهِ صلى الله عليه وسلم وهو مُضْطَجِعٌ قد سَقَطَ رِدَاؤُهُ عن شِقِّهِ
وَأَصَابَهُ تُرَابٌ فَجَعَلَ رسول اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَمْسَحُهُ
عنه وَيَقُولُ قُمْ أَبَا تُرَابٍ قُمْ أَبَا تُرَابٍ
Dari
sahl bin sa’ad berkata : “ rosul mendatangi rumahnya fathimah beliau
tidak menjumpai ali dirumah beliau bertanya : “ dimana anak pamanmu ? .
Dia menjawab : “ diantaraku ada perselisihan maka kami saling marah diapun keluar tidak istirahat disisiku
Pemaaf adalah sifat yang sangat terpuji yang wajib untuk dimiliki setiap suami istri .
- 7. Berusaha memahami watak suami .
Bagi
pasangan suami istri hendaknya berusaha memahami watak , kebiasaan ,
kesenangan , dan apa yang tidak disukai oleh pasangan hidupnya sehingga
bisa menghindari sebab-sebab perselisihan .
Merubah
watak tidak semudah menghilangkan watuk ( batuk ), maka saling memahami
watak masing masing dan merubak sedikit demi sedikit untuk mencocoki
pasangannya pada perkara yang baik .
Sifat
yang mengumpulkan diantara mereka yang terpenting adalah jujur , terus
terang dan tidak menyembunyikan aib masing-masing sebelum terjadinya
sebuah pernikahan .
- 8. Mu’amalah dengan baik terhadap suami .
Diantara
hal tersebut adalah menjauhi sifat egois (mementingkan pribadi sendiri
), sabar terhadap tabi’at yang kurang baik dari suami , mencurahkan daya
dan upaya untuk hal itu dengan kelemah-lembutan , dan tenang demi
kehidupan keluarga yang baik.
mantap artikelnya. sangat bermanfaat. terima kasih.
BalasHapusbisnis tiket pesawat terpercaya www.kiostiket.com