Pembaca
yang budiman, pasti anda sudah mengenal "SMS" yang kita kenal di HP (short
message service). Sepintas jika membaca judul di atas " Bahaya SMS ",
mungkin pikiran anda akan lari kepada SMS yang ada di dunia telekomunikasi.
Tapi SMS yang dimaksud dalam judul adalah singkatan dari "Syirik Menghancurkan Segalanya".
Silahkan baca dan nikmati tulisan ini !!
Apa itu syirik?
Syaikh Muhammad bin Ali Al-Wushobiy-hafizhahullah-
berkata, "Syirik
itu adalah seorang meyakini bahwa selain Allah ada yang mencipta, memberi
rezqi, menghidupkan, mematikan, mengetahui perkara gaib, mengatur alam, atau
seorang mengarahkan sejenis diantara jenis-jenis ibadah kepada selain Allah,
seperti ruku’, sujud, menyembelih, bernadzar, berdo’a, dan lainnya. Syirik
seperti ini mengeluarkan pelakunya dari agama". [Lihat Al-Qoul Al-Mufid
(hal. 95), cet. Dar Ibnu Hazm]
Intinya,
syirik adalah
engkau menjadikan sesuatu tandingan bagi Allah baik dalam perkara uluhiyyah, rububiyyah, nama, dan
sifat-sifat-Nya.
Adapun
syirik dalam perkara rububiyyah, seperti
engkau meyakini bahwa ada pencipta, pemberi rizki, yang menurunkan hujan,
menghidupkan dan mematikan selain Allah, mempercayai dukun alias paranormal. Syirik dalam perkara uluhiyyah (ibadah),
seperti berdo’a kepada selain Allah, takut, cinta, berharap, bertawakkal kepada
selain Allah, bernadzar, menyembelih untuk selain Allah baik itu malaikat,
nabi, orang shalih, jin, bintang, pepohonan, bebatuan dan, pesta laut, meminta
kesembuhan, berkah, keselamatan kepada wali-wali, lain-lain. Dari sini kita
mengetahui kesalahan sebagian orang yang mendefenisikan syirik terbatas hanya
pada menyembah kepada berhala saja. Syirik
dalam nama dan sifat-sifat-Nya, seperti engkau meyakini bahwa
ada selain Allah yang memiliki nama atau sifat-sifat yang khusus bagi Allah.
Maka engkau telah berbuat syirik dalam nama dan sifat-sifat Allah.
Sebagian
masyarakat kita juga tersebar kesalahan dalam mendefenisikan syirik. Mereka
menyatakan bahwa syirik adalah orang yang dengki dan iri. Iri dan dengki bukan
syirik, tapi dosa besar !!
Bahaya-bahaya Syirik
- Syirik akan
Menhancurkan Segala Amalan
Banyak
diantara kaum muslimin, karena jauhnya mereka dari ilmu dan agama mereka,
sehingga mereka melakukan perbuatan kesyirikan yang mereka anggap sepeleh,
bahkan memandangnya sebagai suatu perbuatan yang baik. Mereka tidak sadar bahwa
syirik dapat menghapuskan
segala amalan mereka. Allah -Subhanahu
wa Ta’ala- berfirman mengancam para nabi -Shollallahu ‘alaihim wasallam-
andai ia berbuat syirik,
"Itulah
petunjuk Allah yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang
dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka menyekutukan Allah
niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan." (QS.Al-An’am : 88).
Al-Allamah Abu Sa’id Abdullah bin Umar Al-Baidhowiy-rahimahullah- berkata
dalam memaknai ayat ini,"Andaikan
para nabi -alaihish sholatu was salam- berbuat syirik, sekalipun mereka
memiliki keutamaan dan kedudukan mereka tinggi, maka amalan mereka akan hancur,
mereka akan sama dengan yang lainnya dalam kehancuran amalan-amalan mereka
disebabkan gugurnya pahala amalan itu".[Lihat Anwar At-Tanzil (hal.
427)]
Adakah
orang yang sanggup beramal seperti amalannya para nabi dan rasul? Tentu saja
tidak ada. Karena mereka adalah orang-orang yang paling bertakwa kepada Allah
dan orang-orang yang paling tahu tentang Allah
Rasulullah
-Shollallahu ‘alaihi
wasallam- bersabda,
"Sesungguhnya
yang paling bertaqwa dan paling mengetahui Allah di antara kalian adalah
aku". [HR.Al-Bukhariy dalam Shohih-nya
(20)].
Oleh
karena itu, tidak seorang pun dari umat ini yang mampu menandingi Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam-
dalam beribadah kepada Allah. Bahkan begitu tekun, ikhlash dan lamanya beliau
dalam melaksanakan shalat malam, sehingga sepasang kaki beliau pecah-pecah
akibat lamanya berdiri sebagaimana yang dituturkan oleh A’isyah -radhiyallahu
‘anha-,
"Sesungguhnya
Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- biasa melakukan shalat malam sehingga
telapak kakinya pecah-pecah". A’isyah bertanya: "kenapa anda
melakukan hal ini wahai Rasulullah? Bukankah Allah telah memberikan ampunan
kepadamu atas dosa-dosa anda yang telah lalu dan yang akan datang?" beliau
menjawab "apakah aku tidak senang menjadi seorang hamba yang banyak
bersyukur". [HR. Al-Bukhariy (4837) dan Muslim (2820)].
Inilah
sebagian amalan yang dilakukan oleh Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- . Kendati pun
demikian Allah -Subhanahu
wa Ta’la- mengancam beliau -Shollallahu
‘alaihi wasallam- dan para nabi dan rasul sebelumnya,
"Dan
sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi) sebelummu jika kamu
baerbuat syirik niscaya akan terhapuslah amalanmu dan tentulah kamu termasuk
orang-orang yang merugi". (QS.Az-Zumar :65 )
Jika
Nabi -Shollallahu ‘alaihi
wasallam- saja, makhluk yang paling tinggi kedudukannya di sisi
Allah, itu pun
diancam dengan ancaman seperti ini, lalu bagaimana dengan kita ?
- Pelakunya Semakin
Jauh dari Allah
Para
Pembaca yang budiman, ketahuilah bahwa syirik akan membuat seseorang jauh
dari Allah dengan sejauh-jauhnya. Bacalah firman Allah -Ta’ala-,
"Dan
barang siapa yang menyekutukan Allah maka seolah-olah ia jatuh dari langit
kemudian ia disambar oleh burung atau diterbangkan oleh angin ke tempat yang
jauh". (QS. Al-Hajj:31
)
Ahli Tafsir Jazirah Arab, Syaikh Abdur Rahman As-Sa’diy-rahimahullah- berkata, "Barang siapa yang meninggalkan
keimanan, maka ia ibarat sesuatu yang jatuh dari langit, besar kemungkinan ia
mendapatkan penyakit, dan bala’; entah ia disambar burung, lalu ia
tercabik-cabik berantakan. Demikian seorang yang berbuat kesyirikan, jika ia
tak mau berpegang dengan keimanan, maka ia akan disambar oleh setan dari segala
sisi, setan akan mencabik-cabiknya, dan akan menghilangkan agama dan
dunianya".[Lihat Taisir
Al-Karim Ar-Rahman (hal.538)]
Orang
yang berbuat syirik akan semakin tersesat hidupnya di dunia ini. Adakah kesesatan yang lebih besar
daripada kesesatan seseorang yang menganggap dirinya sedang melakukan
pendekatan kepada Allah, namun pada hakikatnya ia semakin terlempar jauh dari
Allah. Dia mengharapkan derajatnya naik ke surga, padahal
hakikatnya ia tengah turun ke jurang neraka yang paling bawa sebagai tempat
kembali yang paling buruk? Mereka ini laksana kaum yang dikabarkan oleh Allah,
"Ingatlah
hanya kepunyaan Allah lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang
mengambil pelindung selain Allah (berkata), "Kami tidak menyembah mereka, melainkan
supaya mereka (sesembahan) itu mendekatkan kami kepada Allah sedekat-dekatnya".
Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka
perselisihkan. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan
sangat ingkar". (QS. Az-Zumar
: 3 ).
Oleh
karena itu, kesyirikan telah menutup mata mereka dari al-haq. Mereka memandang
perbuatan-perbuatan syirik
sebagai perbuatan yang baik. Mereka berusaha melestarikan syirik dengan alasan
budaya sehingga muncullah istilah "Cagar
Budaya". Padahal amalan yang disertai syirik –walau
dianggap baik- akan dibinasakan oleh Allah; tak berguna bagi pelakunya, bahkan
merugikan pelakunya.
Allah-Subhanahu wa Ta’la-
telah kabarkan,
"Katakanlah
(wahai Muhammad) apakah akan kami kabarkan kepadamu tentang orang-orang yang
paling merugi amalannya? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya
dalam kehidupan dunia ini. Sedangkan mereka menyangka bahwa mereka telah
perbuat sebaik-baiknya mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Rob
mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan (dengan Dia) maka terhapuslah
amalan-amalan mereka dan kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan)
mereka pada hari kiamat". (QS. Al-Kahfi: 103-104).
Begitulah
kalau seseorang sudah melampaui batas dirinya sebagai makhluk. Ia akan hidup di
dalam kegelapan-kegelapan. Perhatikanlah firman Allah -Subhanahu wa Ta’la-,
Allah
-Subhanahu wa Ta’la-
juga berfirman,
"Dan
apakah orang yang sudah mati kemudian kami hidupkan dan kami berikan kepadanya
cahaya yang terang yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah
manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang
sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya? Demikianlah
kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang
telah mereka kerjakan". (QS. Al-An’am:122 ).
Kita
berlindung kepada Allah dari kebutaan hati, karena hati yang buta akan melihat
tauhid sebagai syirik, sunnah sebagai bid’ah, sesuatu yang ma’ruf sebagai kemungkaran.
- Dosa yang Tidak
Terampuni
Saudaraku,
takutlah kalian kepada syirik
! Sebab syirik adalah
dosa yang paling besar di sisi Allah, tidak
dimaafkan di hari kiamat, jika pelakunya tidak bertaubat
darinya sebelum ajal tiba. Karena Allah -Ta’ala-
telah menyatakan di dalam kitabnya yang mulia,
"Sesungguhnya
Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni selain dari dosa
syirik itu bagi siapa yang dikehendakinya". QS.An-Nisa : 48 &
116)
Ahli Tafsir Negeri Yaman, Muhammad bin Ali Asy-Syaukaniy-rahimahullah- berkata Fathul Qodir (1/717),
"Tak ada khilaf di
antara kaum muslimin bahwa seorang yang berbuat syirik, jika ia mati di atas
kesyirikan, maka ia bukanlah termasuk orang berhak mendapatkan ampunan yang
Allah anugrahkan kepada orang yang tidak berbuat syirik sebagaimana yang
dituntut oleh kehendak-Nya".
Ayat
ini menunjukkan betapa besarnya dosa syirik
ini, hingga Allah -Ta’ala-
tidak mau mengampuninya. Padahal Allah -Ta’ala-
memiliki ampunan yang sangat luas, rahmat dan kasih sayang yang
paling sempurna; amat mencintai hamba-hamba-Nya, melebihi cintanya seorang
hamba kepada dirinya sendir!! Sekalipun demikian, Allah -Ta’ala- tidak akan
mengampuni dosa pelaku kesyirikan. Kenapa? Karena mereka telah berbuat zholim
kepada Allah. Mereka tinggal di bumi Allah,mereka makan dari rizki Allah;
mereka hidup dengan nikmat-nikmat Allah; Semua fasilitas-fasilitas yang mereka
butuhkan, semua itu datangnya dari sisi Allah. Namun mereka tidak mau beribadah
hanya kepada Allah -Ta’ala-
semata. Mereka justru beribadah, bersyukur dan meminta kepada mahluk yang tidak
memiliki apapun, walaupun hanya seekor lalat.
Oleh
karena itu, Luqman berwasiat kepada anak-anaknyaagar menjauhi kesyirikan karena
syirik merupakan kezholiman yang terbesar.sebagaimana firman Allah -Ta’ala-,
"Dan
(ingatlah)ketika Luqman berkata kepada anaknya diwaktu ia memberi pelajaran
kepadanya,"Hai anakku janganlah kamu menyekutukan Allah,sesungguhnya
menyukutukan (Allah)adalah benar-benar kezholiman yang besar" (QS. Luqman:13 ).
Sahabat
Abdullah bin Mas’ud -radhiyallahu
‘anhu- berkata,
"Aku
bertanya kepada Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- dosa apakah yang paling
besar di sisi Allah? Beliau menjawab: "Kamu
menjadikan sekutu bagi Allah, padahal Dia yang
telah mencipatakan kamu". Aku berkata: "Itu memang dosa yang sangat
besar lalu apa lagi? Beliau pun menjawab: "Kamu membunuh anakmu karena
takut ia akan makan bersamamu". Aku bertanya: "Lalu apa lagi?"
beliau menjawab: "Kamu berzina dengan istri tetanggamu".
[HR.Al-Bukhariy (7560) dan Muslim (86)].
Nash-nash ini
menunjukkan kepada kita bahwa tidak ada dosa yang lebih besar daripada syirik (menyekutukan
Allah)
- Diharamkan Surga bagi
Pelaku Kesyirikan
Masuk
ke dalam surga adalah harapan bagi setiap orang. Tidak ada satu hati pun, kecuali
pasti merindukan masuk ke dalamnya. Tiada satu telingan pun yang bosan
mendengar kabar-kabarnya. Karenanya, betapa celakanya jika ada orang yang
diharamkan untuk merasakan kenikmatan dan keindahan surga. Itulah pelaku
kesyirikan; Allah haramkan surga bagi mereka sebagai azab yang paling
menghinakan disebabkan ke-syirik-an
mereka. Allah berfirman,
"Sesungguhnya
orang yang mempersekutukan Allah, maka pasti Allah akan mengharamkan baginya
surga dan tempat kembalinya ialah neraka tidalah ada bagi orang-orang yang
dholim itu seorang penolong pun". (QS.Al-Maidah :72 ).
Al-Allamah Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah-rahimahullah- berkata
dalam Al-Jawab Al-Kafiy
(hal.89), "Tatkala
kesyirikan kepada Allah meniadakan maksud (penciptaan) ini, maka syirik menjadi
dosa besar yang paling besar secara mutlak. Allah telah mengharamkan surga bagi
setiap pelaku syirik; Dia halalkan darah, harta, dan keluarganya bagi orang
yang bertauhid; Allah halalkan orang bertauhid menjadikan mereka sebagai
budaknya, karena mereka tidak melaksanakan tugas peribadahan kepada Allah.
Allah –Subhanahu- enggan untuk menerima amalan seorang yang berbuat syirik;
enggan menerima syafa’at atau menerima do’a mereka di akhirat; enggan menerima
ma’af mereka".
Allah
-Ta’ala- telah
menghikayatkan di dalam Al-Qur’an tentang orang-orang yang diharamkan untuk
merasakan kenikmatan di dalam surga "Dan
penduduk neraka memanggil penduduk surga, tuangkanlah air kepada kami atau dari
apa-apa yang Allah telah rezkikan kepada kalian. Penduduk surga berkata:
"Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya bagi orang-orang yang
kafir" .((QS.Al-A’raf
:50 ).
Mengingat
sedemikian gawatnya masalah syirik, maka kita berharap mudah-mudahan Allah
berkenan melindungi kita dari perbuatan syirik, baik yang nampak maupun yang
tersembunyi, dan mematikan kita di atas tauhid.
Sumber : Buletin Jum’at
Al-Atsariyyah edisi 41 Tahun I. Penerbit : Pustaka Ibnu Abbas.
http://almakassari.com/?p=189
Tidak ada komentar:
Posting Komentar