Ketika iman bersemi dalam hati sesuai tuntunan syariat, niscaya hati ini rindu terbang ke jannah dan takut siksa neraka

Sabtu, 09 Juli 2011

Apa bedanya visioner dengan panjang angan-angan?

Masih banyak yang tidak bisa membedakan. Sebab saat saya sedang berbicara visi, ada yang menganggap itu adalah panjang angan-angan. Padahal bedanya seperti bumi dan langit. Visi membawa kepada kebaikan dan panjang angan-angan membawa kepada keburukan.
Panjang angan-angan lebih dikaitkan dengan keinginan kosong. Hanya sebuah lamunan dan anggapan keliru tentang masa depan. Orang yang percaya kepada seorang peramal dan bertindak sesuatu hasil ramalan bisa dikategorikan panjang angan-angan.
Dalam sebuah hadits, panjang angan-angan juga dikaitkan dengan kematian. Orang yang panjang angan-angan menganggap akan hidup lama. Yang dimaksud panjang angan-angan ialah meletakan harapan dan keinginan seolah akan terjadi masih jauh dan dia tidak memikirkan kapan kematian akan datang.
Dalam riwayat Bukhari, Anas ra berkata, “Nabi membuat garis seraya bersabda, ‘Ini manusia, ini angan-angannya, sedangkan ini ajalnya. Ketika dia sedang berada dalam angan-angan, tiba-tiba datanglah kepadanya garisnya yang paling dekat.’ Maksud dari ‘garisnya yang paling dekat’ adalah ajal kematiannya.”
Orang yang panjang angan-angan akan bersikap santai. Dia merasa tidak perlu bertindak segera. Dia menganggap kematiannya masih akan lama. Sementara, orang yang cerdas ialah mereka yang mengingat kematian. Dia akan bertindak segera untuk masa depannya. Ingat mati adalah suatu gambaran bahwa kita harus memperhatikan masa depan kita (hari esok). Inilah yang disebut dengan visi.
Dalam satu riwayat Ibnu Umar ra berkata:
“Pada suatu hari aku datang menjumpai Rasulullah saw sebagai orang yang kesepuluh. (Beliau sedang berada di tengah-tengah sahabat-sahabat terkemuka). Tiba-tiba salah seorang sahabat ansahr berdiri dan bertanya kepada Rasulullah saw. “ya Nabi Allah, siapakah orang yang paling pintar dan orang yang paling cerdas otaknya? Rasulullah saw menjawab: “Yang paling cerdas dan paling pintar ialah orang yang palinng banyak mengingat mati, yang paling banyak menyiapkan bekal untuk menghadapi kematian. Mereka pulang (ke akhirat) dengan ketinggian dunia dan kemuliaan akhirat.” (HR. Tahbrany dengan sanad yang hasan)
Dalam hadis lain Rasulullah bersabda: Perbanyaklah mengingati mati. (HR: At Thabrani)
Jadi orang yang visioner akan bertindak segera untuk mempersiapkan hari esok. Dia akan memperhatikan apa-apa yang dia lakukan untuk hari esok. Sungguh, sangat berbeda dengan apa yang disebut dengan panjang angan-angan.
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al Hasyr:18)
Memiliki cita-cita, harapan, tujuan, atau visi bukanlah termasuk panjang angan-angan. Mengapa Rasulullah saw hijrah? Sebab ada harapan setelah hijrah. Rasulullah saw memiliki visi Islam akan berkembang setelah hijrah. Meskipun berat, bahkan berkali-kali gagal, tetapi hijrah tetap dilakukan. Visi justru akan membuat kita bergerak. Sementara panjang angan-angan akan menjadikan kita santai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar