الحمد
لله الذي أرسل رسوله بالهدى والدين الحق ليظهره على الدين كله وكفى بالله
شهيدا. وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له إقرارا به وتوحيدا. وأشهد
أن محمدا عبده ورسوله صلى الله عليه وعلى آله وسلم تسليما مزيدا. أما بعد:
Ikhwani
fillah -hafidhokumulloh- kita mendengar saudara-saudara kita kaum
muslimin berkata:" Orang yang keadaan seperti ini tidak mungkin akan
hidup tenang, bahagia, masa depan pun suram dan tidak mungkin akan hidup
maju ." Yaitu orang yang tidak memiliki ijazah sekolah,titel yang
tinggi atau pengalaman sekolah (umum). Hal ini menunjukkan lemahnya
keimanan dan keyakinan bahwa Allah Maha Memberi rezeki, Dan bahwa rezeki
setiap insan telah ditentukan dan ditulis.
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
ومامن دابة في الأرض إلا علىالله رزقها ويعلم مستقرهاومستودعها كل في كتاب مبين
“Dan
tidak ada makhluk melatapun (bernyawa) di muka bumi melainkan Allahlah
yang menjamin rezeki mereka. Dan Dia mengetahui tempat kediamannya dan
tempat penyimpanannya. Semua tertulis dalam kitab yang nyata (lauh
mahfuzh)” .(Hud: 6)
Allah ta'ala juga berfirman:
الله يبسط الرزق لمن يشاء من عباده ويقدر له إن الله بكل شيء عليم
“Allah
melapangkan rezeki bagi orang yang Dia kehendaki di antara
hamba-hamba-Nya dan Dia pula yang membatasi baginya. Sungguh Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu.” (al 'Ankabut: 62)
Dan
Rasulullah bersabda sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan
Imam Muslim dari sahabat Abdullah bin mas'ud, tentang fase penciptaan
manusia didalam rahim ibunya :
“...kemudian
Allah mengutus malaikat dan memerintahkan 4 perkara: untuk menuliskan
rezekinya,ajalnya, amalannya, akan bahagia atau sengsara.”
Rezeki
setiap insan telah ditentukan dan ditulis. Seseorang tidak akan mati
sampai mendapatkan rezeki yang telah ditentukan-Nya. Tinggal kita
berusaha untuk mencari dan mengerjakan sebab-sebab yang halal untuk
menggapainya.
Akhi
fillah, sebab untuk mendapatkan rezeki ada yang dhohir langsung diakui
oleh akal dan tidak ada yang mengingkarinya yaitu berprofesi (bekerja).
Syariat islam juga menghimbau dan mendorong kita untuk bekerja. Allah
Ta'ala berfirman:
فإذا قضيت الصلاة فانتشروا في الأرض وابتغوا من فضل الله واذكروا الله كثيرا لعلكم تفلحون
“Apabila
sholat telah dilaksanakan,maka bertebaranlah kamu di muka bumi; carilah
karunia Allah dan ingatlah Allah banyak- banyak agar kamu beruntung.”(Al Jumu'ah: 10)
Berkata Syaikh Abdurrohman As Sa'di:"...bertebaranlah di muka bumi untuk mencari usaha-usaha dan perdagangan."
Rasulullah
pernah ditanya, usaha apa yang paling utama? Maka beliau menjawab:"
Usaha seseorang yang ia kerjakan sendiri dan perniagaan yang jujur."
Dari sahabat Az Zubair ibnul Awwam bahwa Rasulullah bersabda:"sungguh
seorang dari kalian pergi ke gunung dengan membawa seutas tali kemudian
pulang membawa seikat kayu bakar dipunggungnya lalu menjualnya sehingga
bisa mencegah dirinya (dari minta-minta) lebih baik dari pada
minta-minta dikasih atau tidak." (HR. Imam Bukhori)
Dari sahabat Al Miqdam bin ma'dikarib bahwa Rasulullah bersabda:"tidak
ada seorangpun yang makan suatu makanan yang lebih baik dari pada makan
dari hasil usahanya sendiri, dan Nabi Allah dawud makan dari hasil
usahanya sendiri." (HR. Imam Bukhori)
Dan dari sahabat Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda:"Nabi Zakariya adalah tukang kayu." (HR. Imam Muslim.)
Tapi
ingat -akhi fillah- bahwa usaha itu hanya sebagai sebab saja, adapun
yang menentukan hasilnya adalah Allah ta'ala. Jangan sampai engkau
bergantung dengan sebab (usaha) tanpa meyakini bahwa Allahlah yang
menentukannya.
Disana
ada sebab-sebab yang kebanyakan orang tidak tahu atau lalai darinya.
Apabila seorang hamba melakukan sebab (amalan) tersebut pasti Allah
Ta'ala menolong, membantu dan memberi rezeki kepadanya. Sebagaimana
Allah Ta'ala sebutkan didalam alqur'an dan juga RasulNya dalam
sunnahnya. Kami akan menyebutkan sebagiannya -insya Allah- pada
kesempatan yang lain.
نسأل الله السلام و العافية.
Dikirim oleh Al-akh Abu Umar Saidan (salah satu thulab di Darul hadist Fuyus,Yaman)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar