عن علي بن أبي طالب وعبد الله بن مسعود أن النبي قال : « الْعِدَةُ دَيْنٌ »
Dari ‘Ali bin Abi Thalib dan ‘Abdullah bin Mas’ud , bahwa Rasulullah bersabda: “Janji adalah utang”.Hadits ini dikeluarkan oleh Imam ath-Thabrani dalam “al-Mu’jamul ausath” (no. 3513 dan 3514) dan “al-Mu’jamush shagiir” (no. 419), Imam Abu Nu’aim al-Ashbahani dalam “Akhbar
Ashbahan (no. 1527), Ibnu ‘Asa-kir dalam “Tarikh Dimasyq” (52/293) dan Imam al-Qudha-‘i dalam “Musnad asy-Syihab” (1/40, no. 7), semuanya dari jalur Sa’id bin Malik bin ‘Isa, dari ‘Abdullah bin Muhammad bin Abil Asy’ats, dari al-A’masy, dari Ibrahim an-Nakha’i, dari ‘Alqamah dan al-Aswad, dari ‘Ali bin Abi Thalib dan ‘Abdullah bin Mas’ud , dari Rasulullah .
Hadits ini adalah hadits yang lemah, dalam sanadnya ada rawi yang bernama ‘Abdullah bin Muhammad bin Abil Asy’ats, Imam adz-Dzahabi berkata tentangnya: “Dia meriwayatkan hadits yang mungkar, aku tidak mengenalnya”[1]. Ucapan beliau ini dibenarkan oleh Imam Ibnu Hajar[2].
Imam al-‘Iraqi dan Imam Ibnu Rajab mengisyaratkan kelemahan hadits ini, beliau berkata: “Di dalam sanadnya ada rawi yang tidak dikenal”[3].
Hadits ini juga dinyatakan lemah oleh Imam al-Haitsami[4], al-Munawi[5] dan Syaikh al-Albani[6].
Hadits yang semakna juga diriwatkan dari ‘Ali bin Abi Thalib dari Rasulullah dengan lafazh: “Janji seorang mukmin adalah utang”. Hadits ini dikeluarkan oleh Imam ad-Dailami dalam “Musnadul Firdaus”[7].
Hadits ini diisyaratkan kelemahannya oleh Imam al-Munawi, beliau berkata: “Dalam sanadnya ada (rawi yang bernama) Darim bin Qubaishah, (Imam) adz-Dzahabi berkata (tentangnya): Dia tidak dikenal”[8].
Kesimpulannya, hadits ini adalah hadits lemah sehingga tidak boleh dinisbatkan kepada Rasulullah dan tidak boleh dijadikan sebagai argumentasi untuk menetapkan bahwa janji kedudukannya dalam Islam seperti utang.
Cukuplah ayat-ayat al-Qur-an dan hadits-hadits yang shahih dari Rasulullah menjadi sandaran dan argumentasi tentang kewajiban menepati janji dan haramnya mengingkarinya.
Seperti firman Allah U:
{وَأَوْفُوا بِالْعَهْدِ إِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْئُولاً}
“Dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya” (QS al-Israa’: 34).Juga sabda Rasulullah : “Tanda-tanda orang munafik ada tiga; kalau berbicara dia berdusta, kalau berjanji dia ingkar, dan kalau diberi amanah (kepercayaan) dia berkhianat”[9].
وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين
url: http://manisnyaiman.com/hadits-lemah-tentang-janji-adalah-utang/
[1] Kitab “Miizaanul i’tidaal” (2/490).
[2] Dalam kitab “LIsaanul miizaan” (3/337).
[3] Kitab “Takhriiju aha-diitsi ihya-I ‘uluumid diin” (2/154) dan “Jaami’ul ‘uluumi wal hikam” (1/431).
[4] Dalam kitab “Majma’uz zawa-id” (4/295).
[5] Dalam kitab “Faidhul Qadiir” (4/377).
[6] Dalam kitab “Dha’iiful jaami’ish shagiir” (no. 3853 dan 3854).
[7] Dinukil oleh Imam al-Munawi dalam kitab “Faidhul Qadiir” (4/308).
[8] Ibid.
[9] HSR al-Bukhari (no. 33) dan Muslim (no. 59).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar