(Bagian ketiga dari silsilah “Untaian Nasihat untuk Kebahagiaan Keluarga Salafy”)
Pembaca rahimakumullah,
Maraknya perbuatan zina saat ini, mendorong penulis untuk terus memperingatkan umat dari bahaya dosa ini.
Dosa yang sangat besar ini –menduduki peringkat ketiga setelah syirik dan pembunuhan–, tampaknya sudah menjadi hal yang biasa dan sudah tidak asing lagi.
Bahkan zina telah menjadi fenomena yang marak terjadi pada
kawula muda bahkan tua. Terlebih dengan semakin majunya teknologi dari
kuffar yang sengaja ingin merusak generasi muda Islam, pintu untuk
menuju ke zina sangatlah terbuka lebar.
Nasalullah as-salamah wal ‘afiyah.
Semoga Allah melindungi putra-putri kaum muslimin dari dosa keji ini.
Pembaca rahimakumullah,
Zina adalah perbuatan yang sangat keji.
Siapapun kita –yang masih lurus fitrahnya– akan menganggapnya demikian.
Zina adalah perbuatan yang sangat keji.
Siapapun kita –yang masih lurus fitrahnya– akan menganggapnya demikian.
Kekejian zina ternyata bukan hanya manusia yang menganggap demikian. Zina, ternyata dianggap keji oleh kebanyakan hewan.
Hal ini sebagaimana disebutkan oleh al-Imam al-Bukhari dalam kitab sahihnya dari ‘Amr bin Maimun al-Audi, ia berkata:
“Pada masa jahiliyah, aku melihat seekor kera jantan
berzina dengan kera betina. Sontak, kera-kera yang lain berkumpul
mengitari kedua kera yang berzina itu. Lalu, mereka beramai-ramai
melempari kedua kera itu dengan batu sampai mati.”
Lihatlah para pembaca,
Apa yang engkau pikirkan setelah membaca kisah di atas?
Apa yang engkau pikirkan setelah membaca kisah di atas?
Saudaraku, satu pertanyaan ana kepadamu,
“Bukankah engkau lebih baik dari seekor kera?”
“Bukankah engkau lebih baik dari seekor kera?”
Saudaraku,
Ambillah pelajaran dari kisah kera yang berzina itu, serta akibat buruk yang menimpa keduanya.
Sungguh mengerikan, bukan?
Ambillah pelajaran dari kisah kera yang berzina itu, serta akibat buruk yang menimpa keduanya.
Sungguh mengerikan, bukan?
Saudaraku fillah,
Walaupun zina menduduki peringkat setelah pembunuhan, namun jika seseorang mendapati kabar bahwa istrinya terbunuh atau mahramnya terbunuh, hal itu masih lebih ringan baginya daripada ia mendengar istrinya atau mahramnya telah berzina.
Walaupun zina menduduki peringkat setelah pembunuhan, namun jika seseorang mendapati kabar bahwa istrinya terbunuh atau mahramnya terbunuh, hal itu masih lebih ringan baginya daripada ia mendengar istrinya atau mahramnya telah berzina.
Wallahu a’lam bish shawab.
Dari akhukum fillah,
Hamba yang merindukan ar-Rahman, dan sangat butuh kepada ampunan-Nya,
Hamba yang merindukan ar-Rahman, dan sangat butuh kepada ampunan-Nya,
Abu Umar Ibrahim
Markaz Daril Hadits bil Fiyusy
‘Adn Yaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar