Bismillah
ana mau tanya “apa hukumnya mendengarkan murotal Al Quran sambil tiduran
sampai tertidur rekamanya terus bersuara pendengarnya tertidur” atas
perhatian & jawaban yg diberikan ana ucapkan jazakumullahu khairan
Bismillah.
Hukum asal mendengarkan tilawah al Quran adalah boleh dgn segala
kondisi; baik sambil berdiri, duduk maupun berbaring, krn mendengarkan
tilawah al Quran adalah ibadah jika diniatkan dgn nya mencari pahala
dari Nya. Hal berdasarkan firmanNya:
(الَّذِينَ
يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ ۚ أُولَٰئِكَ
الَّذِينَ هَدَاهُمُ اللَّهُ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمْ أُولُو الْأَلْبَابِ)
“Orang²
yg mendengarkan perkataan kemudian mereka mengikuti yang terbaiknya,
mereka itulah orang² yg telah Alloh beri petunjuk, dan mereka itulah
orang² yang memiliki akal”. [Qs. Az-zumar: 18]
Dan tentulah sebaik-baik perkataan adalah
firmanNya. Maka ketika mereka mendapatkan pujian, berarti
mendengarkannya krn Alloh adalah ibadah.
Adapun org yg mendengarkan tilawah al Quran ada beberapa keadaan:
1. Orang yg mendengarkannya sambil mentadaburinya. Ini adalah sebaik² keadaan.
2. Orang yg mendengarkannya untuk menjaga hafalannya, ini pun keadaan yang baik.
3. Orang yang mendengarkannya namun hatinya lalai dari dzikir kpd Nya. Ini adalah seburuk² keadaan.
Kelompok 1&2 merupakan kelompok yang mendapatkan pujian berdasarkan firman Alloh ta’ala:
(الَّذِينَ
يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ
وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا
خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ)
“Orang²
yang mengingat Alloh sambil berdiri, duduk dan berbaring serta
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata: wahai Robb
kami, tidak lah ada pada penciptaan Engkau ini yang sia², maka lindungi
kami dari api neraka”. [Qs. Ali Imron: 191]
Sedangkan kelompok ke-3 adalah kelompok yg tercela berdasarkan firmanNya:
(مَثَلُ
الَّذِينَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ
الْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَارًا ۚ بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ
كَذَّبُوا بِآيَاتِ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ
الظَّالِمِينَ)
“Permisalan
org² yg dipikulkan kpdnya kitab taurot kemudian mrk tdk memikulnya
adalah seperti seekor keledai yg memikul lembaran². Sungguh buruk
permisalan org² yg mendustakan ayat² Alloh, dan Alloh tiada memberi
hidayah kpd org² yg zalim”. [Qs. Al-jumu'ah: 5]
Kesimpulan:
mendengarkan tilawah al Quran adalah boleh dengan posisi yang telah
disebut di atas, namun hendaknya jangan lalai dari memperhatikan
kandungan dan maknanya, dan jika kita telah merasa kantuk saat
mendengarnya maka hendaknya dia matikan suara tilawah tersebut sehingga
kita tidak mencampakkannya atau lalai darinya. Wallohu a’lam.
(Al Ustadz Muhammad Sholehudin Hafizhahullah)
Sumber : WhatsApp Salafy Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar