oleh: Asy-Syaikh Muhammad bin Hadi hafizhahullah
Pertanyaan: “Seseorang
yang salah dalam satu masalah ilmiyah, kemudian dijelaskan kepadanya
kesalahannya, maka bagaimanakah cara untuk rujuk?”
Jawaban: “misalnya dia mengatakan sesuatu yang salah, maka dia mencabut kesalahannya dengan mengatakan, “Saya telah salah.”
Kalau
itu terjadi pada sekumpulan orang yang dia datangi maka dia
menyatakannya di kumpulan tersebut dengan mengatakan, “Saya telah
salah.”
Jika
kesalahan tersebut terjadi secara tertulis, maka dia harus menulis
(penjelasan kesalahan tersebut) dan menyebarkannya sebagaimana dia telah
menyebarkan kesalahannya.
Kalau
kesalahan tersebut berupa rekaman suara, maka dia harus merekam
(penjelasan kesalahan tersebut) dan menyebarkannya. Hal itu tidak akan
merugikanmu.
Aku,
orang-orang yang mengatakan kepadaku pada daurah yang lalu, tentang
ucapan Syaikhul Islam, aku telah mengatakan (sesuatu) yang berbeda
dengannya. Maka keesokan harinya, langsung aku katakan kepada mereka,
“Saya telah salah.” Karena perkataan tersebut terjadi pada daurah
tersebut. Sedangkan pada majelis inilah orang-orang yang menghadirinya
mendengar perkataan saya, (Aku katakan) “Muhammad bin Hadi telah salah.”
Alangkah
dinginnya kalimat tersebut pada hatiku, dan alangkah baiknya untuk
tanggung jawabku, dalam rangka melepaskan diri darinya (tuntutan
tanggung jawab tersebut).
Sikap semacam ini –demi Allah– akan menambah manusia semakin percaya kepada dirimu. Karena engkau tidak takut kepada mereka, engkau hanya takut kepada Allah Jalla wa ‘Ala.
Karena jika engkau membiarkan manusia membawa kesalahanmu, maka mereka
akan tersesat dengan sebab dirimu, sementara engkau sendiri –demi Allah–
juga harus memikul kesalahan-kesalahanmu sendiri, kita memohon ampunan
dan maaf kepada Allah.
Jadi
tidak akan merugikanmu wahai anakku (panggilan kecintaan dari beliau
–pent) sang penanya apabila engkau mengatakan, “Saya telah salah.”
Walhamdulillah.
Jika
engkau juga bertanya tentang bagaimana cara rujuk (mencabut kesalahan),
maka tentunya engkau mengetahui bagaimana engkau telah salah, kapan
kesalahan tersebut, dan di mana kesalahan. Maka engkau memperbaiki
kesalahan tersebut dengan yang serupa,
Dalam
hal tempatnya; Jika terjadi pada kumpulan manusia seperti ini, maka
besok engkau datang untuk mengatakan, “Saya telah salah dalam masalah
ini.”
Jika kesalahan tersebut terjadi pada sebuah pelajaran maka engkau katakan, “Saya telah salah dalam masalah ini.”
Jika kesalahan tersebut terekam, maka engkau pun harus merekam (pernyataan rujukmu).
Jika
kesalahan tersebut terjadi pada media (seperti website, whatsApp dan
lain sebagainya –pent) maka engkau juga harus menyebarkan (pernyataan
rujuk tersebut) seperti itu juga.
Dengan cara semacam inilah engkau membebaskan dirimu dari tanggung jawab dan manusia akan mengetahui kejujuranmu.
Dan
–insya Allah– engkau akan semakin bertambah mulia di sisi Allah,
kemudian setelah itu Allah akan mengangkat kedudukanmu di tengah-tengah
manusia.
Kita memohon kepada Allah agar memberikan taufik kepada kami dan kalian semuanya agar bisa bersikap demikian.
http://www.darussalaf.or.id/manhaj/bagaimana-cara-rujuk-seorang-yang-bersalah-dalam-suatu-permasalahan-ilmiah-kemudian-terbukti-kesalahannya/
http://ar.miraath.net/fatwah/7524
Tidak ada komentar:
Posting Komentar