Nampaknya
negeri ini masih terus diguyur hujan tanpa kita ketahui kapan
berakhirnya, namun kenyataan yang miris kita dapati suara-suara yang
mulai memojokkan musim hujan.
“wah hujan lagi, hujan lagi, bisa rugi saya.!”
“Nampaknya alam sudah tidak bersahabat lagi.”
dan ucapan-ucapan lain yang
bernada menyalahkan hujan.
Wahai saudaraku mari kita merenung sejenak!
Tahukah
anda sebenarnya banyak pesan yang ingin Allah sampaikan kepada kita
lewat musim hujan ini. Diantara pesan yang bisa kita singkap adalah:
1. Allah ingin menunjukan kepada manusia betapa besar dan luas kekuasaan Allah.
Sebagaimana Allah berfirman:
والله أنزل من السماء ماء فأحيا به الأرض بعد موتها إن في ذلك لآية لقوم يسمعون
“Dan
Dialah Allah yang telah menurun hujan dari awan kemudian menghidupkan
bumi setelah kematiannya sesungguhnya pada hal ini terdapat tanda-tanda
kekuasaan Allah bagi kaum yang mau mendengar(pelajaran). An Nahl: 6
Fenomena
hujan merupakan salah satu fenomena alam yang mengagumkan sebagai bukti
yang kuat untuk menunjukkan betapa agungnya Dzat yang menurunkannya,
untuk menunjukkan bahwa tidak ada yang mampu menandingi kuasa ilahi.
Sepintar apapun manusia, sehebat apapun teknologi yang mereka kuasai,
mereka tidak mampu membendung turunnya hujan yang bertubi-bertubi
mengguyur negeri mereka sehingga banjir di mana-mana tidak bisa
terelakkan
لا حول و لا قوة إلا بالله العظيم
2.Untuk menambah rasa takut kepada Allah
Hal
ini telah dicontohkan oleh junjungan kita, salawat dan salam tercurah
untuk beliau, sebagaimana diceritakan Ummul Mukminin ‘Aisyah:
“Jika
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat mendung atau angin,
maka raut wajahnya pun berbeda.” ‘Aisyah berkata, “Wahai Rasululah, jika
orang-orang melihat mendung, mereka akan begitu gembira. Mereka
mengharap-harap
agar hujan segera turun. Namun berbeda halnya dengan engkau. Jika
melihat mendung, terlihat wajahmu menunjukkan tanda tidak suka.”
Beliau pun bersabda, “Wahai ‘Aisyah, apa yang bisa membuatku merasa
aman? Siapa tahu ini adalah adzab. Dan pernah suatu kaum diberi adzab
dengan datangnya angin (setelah itu). Kaum tersebut (yaitu kaum ‘Aad)
ketika melihat adzab, mereka mengatakan, “Ini adalah awan yang akan
menurunkan hujan kepada kita.”(HR Al Bukhori 4829 dan Muslim 899)
Seorang
yg memiliki rasa takut kepada Allah akan membuat dia selalu waspada
dengan berupaya melaksanakan ketaatan dan menjahui kemaksiatan. Adapun
orang yg merasa aman dari hukuman Allah sehingga dia terus menerus dalam
kelalaian dan lumpur dosa, dia berpikir:
“Saya tidak mungkin kebanjiran karena saya tinggal di dataran tinggi.”
“Saya ndak mungkin kena sunami wong saya jauh dari pantai”
Maka kita katakan: “Wahai hamba Allah, apa anda pikir adzab Allah hanya banjir dan gempa
bumi.”
Allah maha mampu mendatangkan adzab dalam bentuk apapun, dari arah manapun tanpa melihat waktu.
Dengarkanlah ucapan Robbmu:
أفأمن أهل القرى أن يأتيهم بأسنا بياتا وهم نائمون
أو أمن أهل القرى أن يأتيهم بأسنا ضحى وهم يلعبون
أفأمنوا مكر الله فلا يأمن مكر الله إلا القوم الخاسرون
أو أمن أهل القرى أن يأتيهم بأسنا ضحى وهم يلعبون
أفأمنوا مكر الله فلا يأمن مكر الله إلا القوم الخاسرون
“Apakah
punduduk sebuah desa itu merasa aman dari adzab kami di waktu malam
saat mereka tidur terlelap. Apakah penduduk suatu desa merasa aman dari
adzab kami di waktu dhuha tatkala mereka asik bermain. Apakah mereka
merasa aman dari makar Allah, tidaklah ada yang merasa aman dari makar
Allah melainkan kaum yang merugi”. Al A’rof 97-99
3. Penghancur kesombongan dan keangkuhan bani adam
Wahai
saudaraku yang dimuliakan Allah sebenarnya ada pesan yang dalam ingin
Allah sampaikan kepada kita dengan musim hujan yang berkepanjangan
sehingga menyebabkan kebanjiran melanda dimana-mana, pesan tersebut
adalah agar manusia menghilangkan keangkuhan dan kesombongan mereka dan
menyadari akan kelemahan mereka di hadapan Al Jabbarul Mutakabbir
sehingga mereka kembali kepada Allah, tunduk dan patuh pada
ketetapan-Nya.
Saat
ini kebanyakan manusia terlalu angkuh nan sombong, dia lebih percaya
dengan kemampuan dirinya, dia lebih bersandar pada kecerdasannya
sehingga dia lupa bahwa disana ada kekuatan yang tak terbatas, dia lupa
bahwa disana ada yang Maha berilmu, Dialah Allah Jalla Robbuna Al
Qowiyul Matinul Aliim yang harus dia jadikan sandaran.
Seharusnya
kita bersyukur kepada Allah dengan musibah ini karena hal itu pertanda
Allah masih sayang dan cinta dengan kita. sebagaimana sabda junjungan
kita baginda nabi:
إذا أراد الله بعبده الخير عجل
له بالعقوبة في الدنيا، وإذا أراد الله بعبده الشر أمسك عنه بذنبه حتي
يوافي به يوم القيامة. رواه الترمذي2396 صححه الألباني في صحيح
الجامع 308
الجامع 308
“Apabila
Allah menghendaki kebaikan untuk hamba-Nya maka Allah akan segerakan
hukuman dosanya ketika di dunia, namun bila Allah menghendaki kejelekan
untuknya Allah menunda hukuman atas dosanya hingga hari kiamat nanti.” (HR At Tirmidzi2396 di shohihkan syaikh Al Albany dlm shohihul jaami’ 308)
Sehingga
sangatlah tidak pantas kalau kita menyalahkan musim hujan atas musibah
yang kita derita, sangatlah tidak pantas kita menjadikan musim hujan
sebagai kambing hitam dari kegagalan kita, hendaknya kita mawas diri,
hujan tidak pernah salah karena dia merupakan murni perbuatan Allah,
perbuatan Allah semuanya baik tidak ada yang salah sebagaimana nabi
menyatakan:
الشر ليس إليك
“Kejelekan tidaklah berasal dari-Mu.”
Mencela hujan sama saja mencela Allah sebagaimana sabda rosul dalam hadits qudsy Allah menyatakan:
يؤذيني ابن آدم يسب الدهر وأنا الدهر أقلب الليل و النهار رواه البخاري4862 مسلم2246
“Anak
adam telah menyakitiku, mereka mencela masa padahal Aku adalah Yang
mengendalikannya, Aku yg membolak balikkan malam dan siang.”
sebenarnya
yg salah adalah manusia sendiri, karena ketamakan mereka yang
menggiring mereka pada musibah ini,penebangan, pembakaran
hutan,penimbunan lahan yang terus menerus tampa memperhatikan
keseimbangan alam, mereka hanya ingin meraup keuntungan saja.
Oleh
karena itu melalui musim hujan ini kita jadikan sebagai ajang dalam
mengkoreksi pribadi-pribadi kita dan kembali kepada Allah.
apapun
yang kita rasakan dari musim hujan ini, baik keuntungan ataupun
kerugian kita sikapi dengan husnudzhan dan berpikir positif namun tetap
optimis. Itulah sikap mukmin sejati, sebagaimana sabda nabi:
عجبا
لأمر المؤمن إن أمره كله له خير و ليس ذلك لأحد إلا للمؤمن: إن أصابته
سراء شكر فكان خير له و إن أصابته ضراء صبر فكان خير له. رواه مسلم2999
“Sungguh
mengagumkan urusannya orang yang beriman, semua keadaan baik untuknya,
yang demikian tidak mungkin digapai melainkan hanya orang yang beriman,
apabila dia mendapat kesenangan dia bersyukur, maka itu merupakan
kebaikan baginya, dan bila dia mendapat kesulitan dia bersabar, maka itu
merupakan kebaikan baginya.(HR. Muslim)
Dan
kita memohon kepada Allah agar saudara-saudara kita yang di timpa
musibah diberikan ketabahan, kasabaran dan keridhoan terhadap ketetapan
Allah dan agar urusan mereka dipermudah
Allahumma amiin .
Sumber : forumsalafy.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar