Sebagai makhluk
kecil yang baru terlahir ke dunia, anak-anak masih dalam kondisi yang
sangat lemah. Mereka membutuhkan pertolongan, perlindungan, dan kasih
sayang dari orang-orang di sekitarnya. Inilah salah satu tugas orang tua
terhadap mereka. Dengan hikmah-Nya, Allah menumbuhkan rasa kasih sayang
dalam hati orang tua terhadap anak-anaknya. Dengan senang hati orang
tua senantiasa berusaha memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani mereka,
tanpa perasaan berat sedikit pun.
Hal ini terus berlangsung
seiring dengan pertumbuhan mereka. Mereka terus membutuhkan orang tua
dalam menjalani kehidupan. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui
hal-hal yang bermanfaat kemudian memberikannya kepada mereka, dan
hal-hal yang bermudarat kemudian menghindarkannya dari mereka.
Pembaca
Qonitah, semoga Allah senantiasa menjaga kita semua, sebagaimana telah
disebutkan di atas, kebutuhan anak tidak terbatas pada jasmani saja,
tetapi juga mencakup sisi rohani. Bahkan, kebutuhan rohani ini lebih
besar daripada kebutuhan jasmani mereka. Jadi, selain menjaga agar perut
mereka selalu kenyang, badan mereka selalu hangat dan terlindung dari
panas ataupun hujan, kita sangat perlu menjaga kalbu mereka agar
senantiasa lurus sesuai dengan fitrahnya. Kita perlu menanamkan aqidah
yang benar dalam diri mereka sehingga mereka menjadi manusia yang
berpegang teguh pada agama ini.
Hal terpenting lainnya adalah
melindungi anak-anak dari pengaruh-pengaruh buruk yang ada di sekitar
mereka. Pengaruh buruk tersebut bisa berasal dari sesuatu yang tampak
atau bisa dirasakan, seperti udara yang sangat dingin atau sangat panas,
gangguan orang jahat, musik, dan sebagainya. Kebanyakan orang tua telah
mengetahui hal semacam ini dan berusaha melindungi anak-anak darinya.
Namun,
ada pula gangguan yang terkadang tidak disadari oleh orang tua. Inilah
yang akan menjadi bahasan kita sekarang, yaitu melindungi anak-anak dari
gangguan makhluk-makhluk halus yang tidak tampak oleh kita.
Pembaca
yang mulia, tidak diragukan lagi bahwa setan adalah musuh terbesar
manusia. Mereka akan selalu berusaha mengganggu manusia selama hidupnya,
semenjak terlahir ke dunia sampai menjelang wafatnya. Sekuat apa pun
manusia, tetap harus menghindari gangguan setan ini dengan meminta
perlindungan kepada Allah darinya.
Dalam firman-Nya yang agung, Allah subhanahu wa ta’ala memerintah kita,
وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ ٱلشَّيۡطَٰنِ نَزۡغٞ فَٱسۡتَعِذۡ بِٱللَّهِۚ إِنَّهُۥ سَمِيعٌ عَلِيمٌ ٢٠٠
“Dan
apabila setan mengganggumu, mintalah perlindungan kepada Allah.
Sesungguhnya Dia Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.” (al-A’raf: 200)
Dalam ayat yang lain Allah juga berfirman,
Dalam ayat yang lain Allah juga berfirman,
وَقُل رَّبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنۡ هَمَزَٰتِ ٱلشَّيَٰطِينِ ٩٧ وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَن يَحۡضُرُونِ ٩٨
“Dan
katakanlah, ‘Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari
bisikan-bisikan setan, dan aku berlindung kepada-Mu, wahai Rabbku, dari
kedatangan mereka kepadaku’.” (al-Mu’minun: 97—98)
Apabila demikian perintah Allah subhanahu wa ta’ala pada manusia yang sudah berakal, bagaimana halnya si kecil kita, yang masih sangat lemah? Tentu saja tugas kita, sebagai orang tua, adalah melindungi dan menjaga mereka.
Apabila demikian perintah Allah subhanahu wa ta’ala pada manusia yang sudah berakal, bagaimana halnya si kecil kita, yang masih sangat lemah? Tentu saja tugas kita, sebagai orang tua, adalah melindungi dan menjaga mereka.
Bagaimana Melindungi Anak dari Setan
Melindungi anak dari setan bisa dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan tuntunan Rasulullah, yaitu:
1. Mendoakan mereka dengan doa,
أُعِيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
“Aku
memintakan perlindungan bagi kalian berdua dengan kalimat-kalimat Allah
yang sempurna, dari setiap setan, sengatan binatang, dan dari pandangan
mata yang berbahaya.” (Hadits ini dinyatakan shahih oleh asy-Syaikh
al-Albani dalam Misykatul Mashabih no. 1535)
Beliau mendoakan
kedua cucu beliau, Hasan dan Husain, dengan doa ini. Beliau juga
mengatakan bahwa Nabi Ibrahim pun mendoakan kedua putra beliau, Ismail
dan Ishaq, dengan doa ini. Oleh karena itu, sebagai orang tua, kita
mesti mengamalkannya. Kita lindungi buah hati kita dengan membacakan doa
ini pada waktu pagi dan petang.
2. Menjaga rumah dengan senantiasa berzikir kepada Allah.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah mengabarkan,
إِذَا
دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ فَذَكَرَ اللهَ عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ
طَعَامِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ: لَا مَبِيتَ لَكُمْ وَلَا عَشَاءَ. وَإِذَا
دَخَلَ فَلَمْ يَذْكُرِ اللهَ عِنْدَ دُخُولِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ:
أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ. وَإِذَا لَمْ يَذْكُرِ اللهَ عِنْدَ طَعَامِهِ،
قَالَ: أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ
“Apabila seseorang
masuk ke rumahnya dengan berzikir kepada Allah subhanahu wa ta’ala
ketika masuk dan ketika hendak makan, berkatalah setan (kepada
teman-temannya, -ed.), ‘Tidak ada tempat bermalam dan makan malam bagi
kalian.’ Apabila dia masuk tanpa menyebut nama Allah, setan berkata,
‘Kalian mendapat tempat bermalam.’ Apabila dia juga tidak berzikir
ketika hendak makan, setan berkata, ‘Kalian mendapatkan tempat bermalam
dan makan malam’.” (HR. Muslim no. 3762)
3. Menjaga mereka di awal malam.
Rasulullah juga memberi kita tuntunan untuk menjaga diri, anak, dan rumah kita dari setan. Beliau bersabda,
إِذَا
كَانَ جُنْحُ اللَّيْلِ أَوْ أَمْسَيْتُمْ فَكُفُّوا صِبْيَانَكُمْ،
فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْتَشِرُ حِينَئِذٍ، فَإِذَا ذَهَبَ سَاعَةٌ مِنَ
اللَّيْلِ فَخَلُّوهُمْ وَأَغْلِقُوا الْأَبْوَابَ وَاذْكُرُوا اسْمَ
اللهِ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَفْتَحُ بَابًا مُغْلَقًا، وَأَوْكُوا
قِرَبَكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللهِ، وَخَمِّرُوا آنِيَتَكُمْ وَاذْكُرُوا
اسْمَ اللهِ، وَلَوْ أَنْ تَعْرُضُوا عَلَيْهَا شَيْئًا، وَأَطْفِئُوا
مَصَابِيحَكُمْ
“Apabila malam telah datang atau pada waktu sore,
tahanlah anak-anak kalian karena setan sedang berkeliaran ketika itu.
Apabila telah berlalu sesaat dari awal malam, biarkanlah mereka.
Tutuplah pintu-pintu dan sebutlah nama Allah (membaca basmalah) karena
setan tidak bisa membuka pintu yang ditutup (dengan menyebut nama
Allah). Tutuplah tempat minum kalian dan sebutlah nama Allah. Tutuplah
bejana-bejana kalian dengan menyebut nama Allah, walaupun dengan
membentangkan sesuatu di atasnya, dan padamkanlah lampu-lampu kalian.”
(Muttafaqun ‘alaihi)
Mungkin kebanyakan kaum muslimin masih asing
dengan adab-adab ini. Tidak sedikit dari mereka yang belum hafal, bahkan
belum pernah tahu tentang doa memintakan perlindungan bagi anak-anak
tersebut. Banyak pula dari mereka yang keluar masuk rumah pada malam
hari dengan ringan tanpa membaca basmalah. Bahkan, terkadang mereka
biarkan pintu dan jendela terbuka lebar. Mereka biarkan pula anak-anak
bermain, berkeliaran di luar rumah setelah matahari terbenam.
Lebih-lebih masalah menutup tempat minum dan bejana dengan menyebut nama
Allah. Sungguh, adab-adab ini masih jarang diamalkan oleh kaum
muslimin. Allahul musta’an.
Semua ini tidak lain disebabkan
kurangnya ilmu mereka tentang teladan-teladan Rasulullah dalam
kehidupan. Oleh karena itu, kita berharap agar Allah senantiasa
memberikan petunjuk kepada kita semua untuk selalu mengamalkan Sunnah
Rasulullah dalam segala sisi kehidupan, termasuk dalam hal perlindungan
terhadap buah hati kita. Mudah-mudahan mereka tumbuh dengan aman, tanpa
tersentuh oleh godaan dan gangguan setan.
Semoga, dengan
penjelasan singkat ini, kaum muslimin semakin tahu arti penting
perlindungan terhadap anak-anak, lalu mengamalkannya dalam keseharian
mereka. Hanya Allahlah yang memberikan petunjuk.
oleh: Al-Ustadzah Ummu Umar Asma
Sumber : qonitah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar