Ketika iman bersemi dalam hati sesuai tuntunan syariat, niscaya hati ini rindu terbang ke jannah dan takut siksa neraka

Kamis, 09 April 2015

Mengapa Engkau Mengganti Kebaikan dengan Kerendahan?

Allah ‘Azza Wa Jalla berfirman,
قَالَ أَتَسْتَبْدِلُونَ الَّذِي هُوَ أَدْنَى بِالَّذِي هُوَ خَيْرٌ.
“Musa berkata, ‘Maukah kalian mengambil yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik?’. [Al-Baqarah: 61]
Penggalan ayat di atas adalah pernyataan Nabi Musa ‘alaihis salâm kepada Bani Israil. Bani Israil telah diberi anugerah oleh Allah berupa manna ‘makanan manis seperti madu’ dan salwa ‘sebangsa burung puyuh yang dagingnya sangat lezat’, tetapi mereka meminta
untuk diberi hasil bumi berupa sayur-mayur, ketimun, bawang putih, kacang adas, dan bawang merah.
Mereka mengganti nikmat Allah berupa makanan yang lebih bernilai dan lezat dengan makanan yang lebih rendah daripada itu. Akhirnya, mereka menuai kenistaan, kefaqiran, dan kemurkaan dari Allah.
Sangatlah disayangkan bahwa akhlak orang Yahudi ini, mengganti hal yang baik dengan hal yang rendah, telah dicontoh oleh banyak manusia.
Di antara mereka, ada yang lebih mencintai akhlak orang-orang kafir daripada akhlak kaum muslimin.
Ada yang lebih berkiblat ke barat atau ke timur daripada berkiblat kepada umat Islam.
Sebagiannya lagi, lebih senang berpakaian “buka-bukaan” daripada hijab yang menjaga kehormatan.
Juga, lebih mementingkan ilmu dunia daripada ilmu agama yang penuh cahaya dan keindahan.
Mereka pun lebih termotivasi dengan keberhasilan orang-orang kafir daripada ukiran sejarah dan kemercelangan Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam, para shahabat, dan orang-orang shalih.
Lebih pula mencintai kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat.
Banyak lagi bentuk lain dari akhlak hina dan tercela ini.
Pada ayat tersebut, juga terdapat anjuran untuk berjiwa besar, memiliki semangat yang tinggi, dan menghargai hal yang lebih bernilai.
Selalulah berfikir positif dan jadikanlah setiap lembaran hidup lebih baik daripada hari-hari sebelumnya.
Semoga Allah memberi taufik dan keteguhan.

url: http://dzulqarnain.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar