Ketika iman bersemi dalam hati sesuai tuntunan syariat, niscaya hati ini rindu terbang ke jannah dan takut siksa neraka

Kamis, 29 November 2012

Termasuk Iman Kepada Allah: Sabar Atas Segala Takdirnya


Firman Allah Ta'ala (artinya):
"Tiada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (At-Taghabun: 11)

'Alqamah ('Alqamah bin Qais bin 'Abdullah bin Malik An-Nakha'i. Salah seorang tokoh dari ulama tabi'in. Dilahirkan pada masa hidup Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam. Meninggal th. 62 H / 681M) menafsirkan iman yang tersebut dalam ayat ini dengan mengatakan:
"Yaitu: orang ketika ditimpa musibah ia meyakini bahwa itu semua dari Allah, maka ia pun ridha dan pasrah (atas takdir-Nya)."
Diriwayatkan dalam Shahih Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Ada dua perkara masih dilakukan orang, padahal kedua-duanya adalah kufur, yaitu: mencela keturunan dan meratapi orang mati."
Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadits marfu' dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'anhu:
"Tidak termasuk golongan kami orang yang memukul-mukul pipi, merobek-robek pakaian dan menyeru dengan seruan jahiliyah."
Diriwayatkan dari Anas Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Apabila Allah menghendaki kebaikan pada seorang hamba-Nya maka Dia menyegerakan hukuman baginya di dunia; sedang apabila Allah menghendaki keburukan pada seorang hamba-Nya maka Dia menangguhkan dosanya sampai Dia penuhi balasannya nanti di hari Kiamat." (HR At-Tirmidzi dan Al-Hakim)
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Sungguh, besarnya pahala setimpal dengan besarnya cobaan; dan sungguh, Allah Ta'ala apabila mencintai suatu kaum, diuji-Nya mereka dengan cobaan. Untuk itu, barangsiapa yang ridha maka baginya keridhaan dari Allah, sedang barangsiapa yang marah maka baginya kemarahan dari Allah." (Hadits hasan, menurut At-Tirmidzi)
Kandungan tulisan ini:
  1. Tafsiran ayat dalam surah At-Taghabun. Ayat ini menunjukkan keutamaan sabar atas segala takdir Allah yang pahit, seperti musibah; dan menunjukkan pula bahwa amal termasuk dalam pengertian iman.
  2. Sabar terhadap segala cobaan termasuk iman kepada Allah.
  3. Disebutkan hukum tentang perbuatan mencela keturunan.
  4. Ancaman keras terhadap orang yang memukul-mukul pipi, merobek-robek pakaian dan menyeru dengan seruan jahiliyah (karena meratapi orang mati).
  5. Tanda apabila Allah menghendaki kebaikan kepada hamba-Nya.
  6. Tanda apabila Allah menghendaki keburukan kepada hamba-Nya.
  7. Tanda kecintaan Allah kepada hamba-Nya.
  8. Dilarang bersikap marah dan tidak sabar atas cobaan yang diujikan Allah.
  9. Pahala bagi orang yang ridha atas cobaannya.
Dikutip dari buku: "Kitab Tauhid" karangan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab.
Penerbit: Kantor Kerjasama Da'wah dan Bimbingan Islam, Riyadh 1418 H.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar