Ketika iman bersemi dalam hati sesuai tuntunan syariat, niscaya hati ini rindu terbang ke jannah dan takut siksa neraka

Jumat, 23 November 2012

Tawakkal Kepada Allah


Firman Allah Ta'ala (artinya):
"Dan hanya kepada Allah hendaklah kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman." (Al-Maidah: 23)
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman (sempurna) itu adalah mereka yang apabila
disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka karenanya, serta hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal." (Al-Anfal: 2)
"Wahai Nabi, cukuplah Allah (menjadi Pelindung) bagimu dan bagi orang-orang mukmin yang mengikutimu." (Al-Anfal: 64)
"... Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya..." (At-Thalaq: 3)
Al-Bukhari dan An-Nasa'i meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas Radhiyallahu 'anhuma, katanya:
"Cukuplah Allah bagi kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung."
Kalimat ini diucapkan Ibrahim 'Alaihissalam ketika dicampakkan ke dalam api, dan diucapkan Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam ketika mereka berkata kepadanya: "Sesungguhnya orang-orang (Quraisy) telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka. Tetapi perkataan itu malah menambah keimanan mereka..." (Ali 'Imran: 173)
Kandungan tulisan ini:
  1. Tawakkal termasuk kewajiban.
  2. Tawakkal termasuk syarat-syarat iman.
  3. Tafsiran ayat dalam surah Al-Anfal. Ayat ini menunjukkan bahwa tawakkal kepada Allah merupakan sifat orang-orang yang beriman kepada Allah; dan menunjukkan bahwa iman dapat bertambah dan dapat pula berkurang.
  4. Tafsiran ayat dalam surah Al-Anfal. Dalam ayat ini, Allah memerintahkan kepada Nabi dan orang-orang yang beriman yang mengikutinya supaya bertawakkal kepada Allah, karena Allah-lah yang akan mencukupi keperluan mereka.
  5. Tafsiran ayat dalam surah At-Thalaq. Ayat ini menunjukkan kewajiban bertawakkal kepada Allah dan pahala bagi orang yang mengamalkannya.
  6. Kalimat "Hasbunallah wa Ni'mal Wakil" mempunyai kedudukan yang sangat penting, karena telah diucapkan oleh Nabi Ibrahim 'Alaihissalam dan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam ketika dalam situasi yang sulit sekali.
Dikutip dari buku: "Kitab Tauhid" karangan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab.
Penerbit: Kantor Kerjasama Da'wah dan Bimbingan Islam, Riyadh 1418 H.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar