Ketika iman bersemi dalam hati sesuai tuntunan syariat, niscaya hati ini rindu terbang ke jannah dan takut siksa neraka

Minggu, 11 November 2012

Merasa Aman Dari Siksa Allah Dan Berputus Asa Dari Rahmatnya


Firman Allah Ta'ala (artinya):
"Maka apakah mereka merasa aman dari adzab Allah (yang tiada terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dari adzab Allah kecuali orang-orang yang merugi." (Al-A'raf: 99)
"Dan tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang
sesat." (Al-Hijr: 56)
Diriwayatkan dari Ibnu 'Abbas Radhiyallahu 'anhuma bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam ketika ditanya tentang dosa-dosa besar, beliau menjawab:
"Yaitu: syirik kepada Allah, putus asa dari rahmat Allah, dan merasa aman dari makar Allah." (HR Al-Bazzar dan Ibnu Abi Hatim, isnadnya hasan)
'Abdurrazzaq meriwayatkan dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'anhu, ia berkata:
"Dosa-dosa besar yang paling besar ialah syirik kepada Allah, merasa aman dari siksa Allah, berputus harapan dari rahmat Allah dan berputus asa dari pertolongan Allah."
Kandungan tulisan ini:
  1. Tafsiran ayat dalam surah Al-A'raf. Ayat ini menunjukkan bahwa merasa aman dari siksa adalah dosa besar, yang harus dijauhi oleh orang mukmin.
  2. Tafsiran ayat dalam surah Al-Hijr. Ayat ini menunjukkan bahwa bersikap putus asa dari rahmat Allah termasuk pula dosa besar yang harus dijauhi. Dari kedua ayat dapat disimpulkan bahwa seorang mukmin harus memadukan antara dua sikap: harap dan khawatir, harap akan rahmat Allah dan khawatir terhadap siksa-Nya.
  3. Ancaman keras terhadap orang yang merasa aman dari siksa Allah.
  4. Ancaman keras terhadap orang yang berputus asa dari rahmat Allah.
Dikutip dari buku: "Kitab Tauhid" karangan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab.
Penerbit: Kantor Kerjasama Da'wah dan Bimbingan Islam, Riyadh 1418 H.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar