Ketika iman bersemi dalam hati sesuai tuntunan syariat, niscaya hati ini rindu terbang ke jannah dan takut siksa neraka

Selasa, 06 November 2012

Menetapkan Al-Asma' Al-Husna Hanya Untuk Allah Dan Tidak Menyelewengkannya


Firman Allah Ta'ala (artinya):
"Hanya milik Allah-lah Al-Asma' Al-Husna (Nama-nama Yang Maha Indah). Maka berdo'alah kepada-Nya dengan menyebut Asma'-Nya itu, dan tinggalkanlah orang-orang yang menyelewengkan Asma'-Nya. Mereka nanti pasti akan mendapat balasan atas apa yang telah
mereka kerjakan." (Al-A'raf: 180)
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas tafsiran firman Allah:
"Menyelewengkan Asma'-Nya", yaitu: "Berbuat syirik (dalam Asma'-Nya)."
Diriwayatkan pula dari Ibnu 'Abbas tafsirannya: "Yaitu: Mereka (orang-orang musyrik) mengambil dari asma'-Nya untuk nama-nama berhala mereka, seperti memberi nama Al-Lat berasal dari Al-Ilah dan Al-'Uzza berasal dari Al-'Aziz."
Dan diriwayatkan dari Al-A'masy (Abu Muhammad: Sulaiman bin Mahran Al-Asadi, digelari Al-A'masy. Salah seorang tabi'in ahli tafsir, hadits dan ilmu fara'idh, dan banyak meriwayatkan hadits. Dilahirkan th. 61 H (681 M) dan meninggal th. 147 H (765 M) bahwa dalam menafsirkan ayat tersebut ia mengatakan: "Mereka memasukkan ke dalam Asma'-Nya apa yang bukan darinya."
Kandungan tulisan ini:
  1. Wajib menetapkan asma' (untuk Allah, sesuai dengan keagungan dan kemuliaan-Nya).
  2. Seluruh asma' Allah adalah husna (Maha Indah).
  3. Diperintahkan untuk berdo'a dengan Asma' Husna-Nya.
  4. Diperintahkan untuk meninggalkan orang-orang yang tidak tahu, yang menyelewengkan asma'-Nya.
  5. Tafsiran menyelewengkan asma'-Nya.
  6. Ancaman terhadap orang yang menyelewengkan asma' Allah dari kebenaran.
Dikutip dari buku: "Kitab Tauhid" karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab.
Penerbit: Kantor Kerjasama Da'wah dan Bimbingan Islam, Riyadh 1418 H.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar