Baik itu negara sekuler terlebih lagi negara sesama muslim.
Banyak sekali keunikan atau kelebihan yang dimiliki negara dimana
Islam berasal ini. Keunikan atau kelebihan yang tentunya akan sangat
membahagiakan bagi warganya. Berikut beberapa fakta tentang keunikan
atau kelebihan Arab Saudi yang tidak ditemui di
negara lain.
1. Tidak ada pemilu untuk memilih kepala negara
Arab Saudi adalah negara monarki absolut. Tidak ada pemilu ala negara
demokrasi seperti yang terjadi di berbagai negara. Meski berjuluk
negeri kaya raya, namun proses pergantian tampuk pimpinan di Arab Saudi
sangatlah hemat biaya, bahkan mungkin tanpa biaya sama sekali.
Pergantian tongkat kepemimpinan dari Raja Abdullah yang meninggal dunia
kepada Raja Salman hanya berlangsung beberapa menit setelah pembacaan
surat keputusan. Kemudian diiringi baiat dan saling berjabatan tangan.
Tidak ada triliunan uang yang dihambur-hamburkan hanya untuk sebuah
pesta demokrasi. Rakyat merasa aman, nyaman dan tentram. Mereka tidur di
malam hari di bawah kekuasaan seorang raja, dan mereka bangun di pagi
hari dalam keadaan kekuasaan sudah beralih ke raja berikutnya. Negara
dalam kondisi damai, tanpa gejolak dan tanpa rasa takut.
2. BBM di Arab Saudi sangat murah
BBM jenis oktan 91 hanya dihargai 0,75 riyal ( sekitar 2.700 rupiah).
Itupun setelah mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya yang hanya 0,45
riyal (sekitar 1.600 rupiah). Sedangkan BBM jenis oktan 95 hanya
seharga 0,90 riyal (3.250 rupiah) setelah sebelumnya seharga 0,60 riyal
(2.150 rupiah). Harga 1 liter bensin di Saudi setara dengan setengah
liter air minum kemasan di Indonesia.
3. Pendidikan di Arab Saudi gratis, itupun masih ditambah dengan beasiswa yang diberikan kerajaan.
Secara umum seluruh universitas negeri di Saudi memberikan beasiswa
penuh (full-scholarship). Mahasiswa sama sekali tidak dibebani biaya
kuliah dan bahkan diberi uang bulanan atau mukafaah. Mukafaah di seluruh
universitas negeri Saudi hampir sama yaitu sekitar 890 riyal per bulan
(sekitar 3 juta rupiah) baik untuk S1, S2 maupun S3. Mahasiswa S2 atau
S3 yang merangkap sebagai research assistant (RA) atau teaching
assistant (TA) akan mendapat tambahan gaji. Besar kecilnya gaji
tergantung universitas yang bersangkutan. Jika beruntung ikut proyek
penelitian dosen bisa mendapat tambahan uang saku lagi.
Biaya hidup tidak terlalu besar, karena telah disediakan asrama
gratis dan mendapat subsidi makan di kantin kampus. Dengan kondisi
seperti ini rata-rata mahasiswa masih bisa menabung dari beasiswa yang
diperoleh. Bagi mahasiswa yang membawa keluarga, maka harus menyewa
rumah di luar dan di beberapa kampus disediakan pengganti biaya sewanya.
4. Jalanan di Arab Saudi kualitas tol semua, dan gratis
Arab Saudi sangat memperhatikan masalah infrastruktur, termasuk soal
sarana jalan. Jalan tol penghubung Mekkah dan Jeddah misalnya. Selain
memiliki track lurus lempang, kondisi jalan juga mulus dan lebar. Dua
jalur yang berlawanan arah selalu disekat rapi, sehingga membuat semakin
nyamannya para driver saat mengemudi. Mengemudi berapapun jauhnya tak
begitu melelahkan bagi para driver disana. Soal kemacetan? Maaf, Anda
salah alamat, ini Arab Saudi, macet adalah hal yang sangat langka
ditemui.
5. Wajib shalat berjamaah di masjid
Arab Saudi adalah satu-satunya negara yang mengharuskan penduduknya
untuk menghentikan seluruh aktivitas perdagangan selama pelaksanaan
salat berjamaah yang mana setiap toko harus ditutup ketika telah
dikumandangkan azan tanda masuknya waktu salat wajib. Lalu bagaimana
dengan para PKL yang menggelar dagangan di pinggir jalan? Aman, tidak
ada yang berani mencuri dagangan mereka satu pun. Berbeda dengan negara
lain, yang lengah sesaat saja, sepeda motor pun lenyap.
6. Tingkat kriminalitas sangat rendah
Masih terkait dengan poin sebelumnya, mengapa PKL di Arab Saudi
dengan mudahnya meninggalkan lapaknya untuk shalat berjamaah? Ya, karena
tidak ada yang berani mencuri dagangannya. Mencuri dagangan orang,
berarti tangan bakal copot. Ketatnya penerapan syariat Islam di Arab
Saudi berimbas pada rendahnya tingkat kriminalitas. Tentu kita tidak
mengatakan bahwa Arab Saudi 100% bebas kriminalitas, namun apabila
dibandingkan dengan negara lain, bahkan negara Islam sekalipun, yang
tidak menerapkan syariat Islam, maka akan jauh sekali kondisinya.
Dan sekali pun kita mendengar berita kriminal di Arab Saudi, biasanya
tidak jauh dari kasus TKI dan berita kriminalitas di kalangan anggota
kerajaan, yang tentunya sangat tendensius. Sumber berita biasanya tidak
jauh dari media-media Syiah, kelompok radikal khawarij dan musuh-musuh
Arab Saudi lainnya.
7. Arab Saudi negara paling dermawan di dunia
Sejak tahun 1970-an, Arab Saudi telah menyumbangkan bantuan sebesar
49 miliar poundsterling yang membuatnya menjadi negara donor terbesar di
dunia. Sebagai contoh, untuk Aceh saat terjadi bencana tsunami saja,
Arab Saudi menggelontorkan US$70 (Sekitar Rp 651 Milyar). Semua bantuan
Arab Saudi yang mayoritasnya diperuntukkan ke negara-negara Islam
bersifat hibah, tanpa syarat apapun.
Mengapa Arab Saudi begitu royal menyumbangkan kekayaannya untuk negara
lain? Setidaknya ada dua hal yang berpengaruh, pertama karena memang
Arab Saudi adalah negara kaya raya. Yang kedua, sudah menjadi karakter
orang Arab yang begitu bersemangat untuk berderma. Hal ini bisa dilihat
saat musim haji atau umrah, bagaimana antusiasme warga Arab Saudi untuk
menjamu tamu-tamu Allah dari berbagai penjuru dunia.
8. Warga Arab Saudi bebas pajak penghasilan
Tidak ada pajak penghasilan yang dipungut dari warga Arab Saudi.
Bahkan bukan hanya warga Arab Saudi, warga negara-negara Teluk yang
memiliki kerjasama dengan Arab Saudi seperti Bahrain, Kuwait, Oman,
Qatar, dan Uni Emirat Arab umumnya dibebaskan dari pembayaran pajak
penghasilan, akan tetapi mereka tetap harus tunduk pada aturan
pembayaran zakat.
9. Syiar-syiar Kuffar Dilarang
Di saat negara-negara muslim masyarakatnya resah karena tingkat
kehamilan di luar nikah sangat tinggi, terutama pasca perayaan
Valentine’s Day. Atau tindak kriminal yang meningkat saat momen perayaan
Tahun Baru, warga Arab Saudi masih adem ayem. Mereka bisa tidur nyenyak
pada malam tahun baru maupun malam Valentine. Tidak ada kekhawatiran
kemana perginya anak mereka pada momen-momen penuh kemaksiatan tersebut.
Valentine, Perayaan Natal dan Tahun Baru, konser musik dan berbagai
event hura-hura adalah sesuatu yang terlarang di negeri itu. Jangankan
perayaan Valentine, ada sedikit saja yang mengarah ke sana, polisi
syariah sudah bertindak tegas. Sehingga jangan berharap bisa menemukan
toko-toko yang menjual pernak-pernik Valentine atau terompet Tahun Baru
di Arab Saudi.
10. Proteksi terhadap warga sangat tinggi
Sudah menjadi isu yang mendunia, bahwa di Arab Saudi wanita dilarang
mengemudi mobil. Meski banyak diprotes, apalagi oleh dunia barat,
kebijakan ini sebenarnya untuk melindungi kaum wanita. Dengan
diperbolehkannya wanita mengemudi, akan membuat mereka lebih sering
meninggalkan rumah melebihi kebutuhan. Tugas-tugas keluarga akan
terbengkalai. Dan para wanita akan menampakkan wajah-wajah mereka di
jalan-jalan.
Dengan diamnya para wanita di rumah dan tidak berkeliaran dengan
mobil-mobil mereka, keamanan dapat lebih ditingkatkan. Keamanan untuk
para wanita tersebut dan juga keamanan untuk pengguna jalan lainnya.
Sudah menjadi rahasia umum, bahwa wanita bukanlah pengemudi yang baik.
Tabiat wanita yang mudah panik, kurang mampu mengambil keputusan, akan
sangat berbahaya jika berada di jalan raya. Jika peraturan ini bisa
diterapkan di negara lain, maka tidak ada lagi kekhawatiran pada
pengemudi pria akan bertemu dengan ibu-ibu yang lampu sein-nya ke kanan
dan motornya justru belok ke kiri.
Wallahu a’lam. “fs”
url: http://serambiharamain.com
Makkah 'Isha - 25th December 2024
-
*Makkah Isha *
(Surah Hashr: Ayaah 18-24) *Sheikh Baleelah*
Download 128kbps Audio
4 jam yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar