Semua ingin memiliki rumah, sebagai tempat berteduh, bercengkerama dan untuk manfaat lainnya.
Semua manusia berusaha untuk membangun rumah impiannya dengan cara yang
berbeda-beda, tapi intinya bagaimana rumah itu bisa berdiri. Namun yang perlu diingat semua rumah yang dibangun manusia di muka bumi ini akan
lenyap dan sirna ditinggal penghuninya.
Rumah yang abadi adalah di tempat yang abadi pula yaitu di surga.
Sebagaimana banyak cara untuk dapat memiliki rumah di dunia; Ternyata
banyak cara pula untuk membangun rumah di surga. Allah memberikan banyak
opsi bagi manusia, karena sebagai Sang Pencipta Dia mengetahui adanya
perbedaan di antara hamba-hambanya dalam menentukan jalan dan caranya.
Di bawah ini ada beberapa amalan yang silahkan diamalkan bagi yang
ingin memiliki rumah di surga, semua sesuai dengan kemampuan
masing-masing:
1- Melaksanakan shalat sunnah
sebanyak 12 rakaat dalam sehari dan semalam, sebagaimana telah
disebutkan pada artikel sebelumnya.
2- Membangun masjid.
Kalau mungkin kita tidak bisa melakukan yang pertama, cobalah
menyisihkan rizkinya untuk membangun masjid, jangan takut miskin karena
membangun rumah Allah di muka bumi ini, karena Rizki kita itu dari
Allah, dan Dia berjanji akan memberi ganti bagi kita di dunia dan
membangunkan rumah untuk kita di surga. Rasulullah shallallahu
'alahi wa sallam bersabda, yang artinya: "Barang siapa yang membangunkan
bagi Allah sebuah masjid, niscaya Allah akan membangunkan untuknya
rumah di surga". (HR Bukhari Muslim)
Tapi kalau kita
tidak bisa membangun masjid, semua dananya dari kocek kita, maka kita
bisa berpartisipasi sesusai dengan kemampuan kita, kalau tidak bisa
dengan duit, maka cobalah sekali-sekali menyisihkan waktu dan tenaga
untuk membantu membangun rumah Allah, jangan berkata itu sudah ada
tukangnya, kita membangun bukan karena dibayar, tapi kita sedang
membangun rumah kita di surga,
Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam bersabda:
«مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ كَمَفْحَصِ قَطَاةٍ، أَوْ أَصْغَرَ، بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ»
"Barang siapa yg membangunkan sebuah masjid karena Allah, walaupun
sekecil tempat bertelurnya burung Dara pasir, atau yg lebih kecil,
niscaya Allah akan membangunkan untuknya rumah di surga". (HR Ibnu
Majah, dishahihkan oleh Albani, Shahih Jami' no: 6128)
Sesuatu yg kecil akan menjadi besar & dahsyat karena niat & tujuan yg baik & luhur.
3- Membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 10 kali.
Kalau mungkin kita tidak bisa melakukan kedua hal di atas, masih ada
amalan lain yg bisa dilakukan; Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam
bersabda:
«مَنْ قَرَأَ { قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ } عَشَرَ مَرَّاتٍ بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِيْ الجَنَّةِ» .
"Barang siapa yg membaca surat (Qul Quwallahu Ahad) sebanyak sepuluh
kali, niscaya Allah akan membangunkan untuknya rumah di surga". (HR
Ahmad, dishahikan Albani, Sohihil Jami' no: 6472)
Subhnallah, sebuah amalan yg sangat ringan dg ganjaran yg begitu indahnya, akan tetapi hal ini tetap membutuhkan keikhlasan.
4- Bersabar & memuji Allah tatkala mendapat musibah meninggalnya buah hati (anak)
Perkara yg satu ini membutuhkan perjuangan yg sangat berat, namun akan
mudah bagi org-org yg beriman dg takdir Ilahi, semua yg terjadi sudah
menjadi kehendak sang Pencipta yg Maha kuasa, semua pasti mengandung
hikmah yg agung.
Sedih boleh, tapi jangan larut dalam samudra
kesedihan, masih banyak tugas & kewajiban yg harus diselesaikan, yg
mati sudah lebih dahulu terlepaskan dari beban dunia. Sementara yg hidup
masih banyak tanggungan yg harus segera dikerjakan, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yg artinya:
"Jika anak dari seorg hamba Allah meninggal dunia, Allah berfirman
kepada para malaikat-Nya: "Kalian telah mencabut nyawa anak hamba-KU?",
maka mereka berkata: "Iya, benar".
Kemudian Allah berkata: "Kalian telah mengambil buah hatinya?", maka para malaikat berkata: "Iya, benar".
Allah bertanya lagi : "Apa yg dikatakan oleh hamba-Ku" ?
"Dia memuji-Mu & berkata "Inna lillahi wa innaa ilaihi. raji'un"
(Sesungguhnya kami milik Allah, & sesungguhnya kepadaNya kami akan
kembali", Jawab para malaikat.
Allah-pun berfriman:
"Dirikanlah sebuah rumah untuk hamba-Ku di surga, & namakan rumah
itu; "RUMAH PUJIAN". (HR Tirmidzi, dihasankan Albani, Shohihul Jami' no:
795)
Memuji & menyanjung Allah ta'ala tatkala mendapat musibah maqamnya berada di atas maqam kesabaran.
5- Membaca doa tatkala masuk pasar.
Bila kita pergi ke pasar, maka jangan lupa untuk membaca do'a masuk
pasar, karena yg membacanya dg ikhlash & mengharap ridha Allah
Ta'ala, akan dibangunkan baginya rumah di surga, Rasulullah shallallahu
'alahi wa sallam bersabda yg artinya: "Barangsiapa yg masuk ke pasar
& berkata :
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ
لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ، وَلَهُ الْحَمْدُ، يُحْيِي وَيُمِيتُ،
وَهُوَ حَيٌّ لَا يَمُوتُ، بِيَدِهِ الْخَيْرُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيرٌ.
"Tiada tuhan yg berhak disembah melaikan
hanya Allah yg esa, yg tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kerajaan,
bagi-Nya segala pujian, Dia yg menghidupkan & Dia yg mematikan,
& Dia Maha Hidup, tidak mati, di tangan-Nya segala kebaikan, &
Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu".
Maka Allah akan
menuliskan baginya seribu dikali seribu. kebaikan, dihapuskan darinya
seribu kali seribu dosa, & diangkat untuknya seribu kali seribu
derajat (yakni satu juta), & Allah akan membangunkan baginya rumah
di surga". (HR Ahmad, Tirmidzi, dihasankan oleh Albani –Shahihul Jami'
no : 6231)
Mungkin kita berfikir amalan ini mudah
& ganjarannya begitu dahsyat, tapi ingat betapa seringnya sebagian
dari kita tidak membacanya??? Karena setan-setan penjaga pasar tidak akan pernah lupa untuk membuat kita lupa melakukannya.
Dan sebagai catatan, hadits di atas bukanlah anjuran agar banyak-banyak
ke pasar, karena pasar tetap sebagai tempat yg paling dibenci oleh
Allah, namun kalau kita harus ke pasar, jangan lupa membaca do'a di
atas.!!!
6- Tinggalkan kebiasaan berdusta, walaupun hanya bergurau.
Berbohong untuk menyegarkan suasana bersama, seringkali menjadi opsi
sebagian org, padahal yg namanya berbohong tetaplah tidak boleh.
Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda, yg artinya:
“Aku menjamin sebuah rumah di tengah-tengah surga, bagi yg meninggalkan
dusta, walaupun hanya bergurau”. (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah,
Shihihah no:273)
Sudah saatnya kita berhati-hati dalam berbicara, walaupun dalam kondisi bersenda gurau.
7- Meninggalkan perdebatan walaupun merasa pendapatnya adalah yg benar.
Manusia memiliki instink untuk mempertahankan pendapatnya &
menunjukkan eksistensi dirinya, apalagi dalam kondisi-kondisi spesial,
& Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam menjaminkan sebuah rumah di
bagian pinggiran surga, bagi yg meninggalkan berbantah-bantahan walaupun
pendapatnya yg benar.
Khususnya dalam urusan-urusan
dunia, demi menjaga perasaan saudara sesama muslim, apalagi kalau itu
di antara. suami istri yg kerap kali berbantah-bantahan dalam urusan
sepele, sehingga terjadi keributan yg berkepanjangan di antara mereka.
Maka meninggalkannya walaupun pendapat kita yg benar adalah suatu
kemuliaan. Mungkin kita pernah mendengar org menyebutkan (yg waras
ngalah), ini adalah benar adanya. Sebuah rumah di surga telah
dijaminkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bagi mereka. (HR
Tirmidzi, Ibnu Majah, dihasankan oleh Albani dalam Shohih Targhim 3/6)
Disebutkan Bahwa Nabi Dawud berpesan kepada putranya, “Wahai anakku!
Jauhilah perdebatan. Sesungguhnya ia itu manfaatnya sedikit, & ia
menyulut permusuhan di antara sesama saudara”. (Faidhul Qadir, al Munawi
5/5)
8- Menutup celah di antara Shaff Shalat.
Bila kita mendapat celah di antara Shaff shalat, seperti yg banyak kita
dapati di negeri kita, seakan-akan setiap org memiliki kekuasaan
masing-masing, sehingga saling berjauhan shaffnya, maka tutuplah celah
itu, sambunglah shaff itu, Allah akan membangunkan rumah di surga bagi
yg melakukannya.
Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam bersabda:
«مَنْ سَدَّ فُرْجَةً فِي صَفٍّ رَفَعَهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً، وَبَنَى لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ»
"Barangsiapa yg menutup celah di Shaff niscaya Allah akan mengangkat
baginya satu derajat & membangunkan untuknya rumah di surga".
(HR.Thabrani, dishahikan Albani, Shohihah no: 1892)
9- Berhijrah.
Berhijrah yakni berpindah dari negeri kafir ke negeri Islam, dari
tempat yg tidak bisa ditegakkan syiar-syiar Islam ke tempat yg dapat
ditegakknya syiar-syiar Islam, & Hijrah adalah suatu kewajiban yg
berlanjut sampai hari Kiamat. Di balik kewajiban ini ada suatu keutamaan
yg Allah janjikan, Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam bersabda, yg
artinya:
"Aku menjaminkan sebuah rumah di bagian
pinggiran surga, bagi yg beriman kepadaku & masuk Islam serta
berhijrah". (HR.Nasai, Shohih Jami' no: 1465)
10- Berjihad di jalan Allah Ta'ala. Para mujahidin di jalan Allah mendapatkan tiga buah rumah:
di pinggiran surga, di tengah surga & di tempat tertinggi di surga,
sebagaimana hal itu disabdakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam dalam hadist Fudhalah bin Ubaid (HR.Nasai, Shohih Jami' no: 1465)
Tiga rumah spesial ini dikhususkan bagi mereka yg benar-benar berjuang untuk menegakkan kalimat Allah Ta'ala di muka bumi.
11- Husnul Khuluq
Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam bersabda: "Aku menjaminkan
sebuah rumah di tempat yg tertinggi di surga, bagi yg akhlaknya mulia".
(HR Abu Dawud, Tirmidzi, dihasankan Albani, Shohihul Jami' no: 1463)
Inilah beberapa opsi bagi yg ingin memiliki rumah di surga kelak, rumah
yg tiada duka, tiada susah, tiada gundah, namun waktu membangunnya
adalah tatkala kita berada di rumah yg penuh dg duka & gundah, di
dunia ini.
Semoga Allah memudahkannya untuk semua…. Amiin !oleh: Ustadz Syafiq Basalamah
Makkah 'Isha - 17th November 2024
-
*Makkah Isha *
(Surah Nazi’at: Ayaah 15-46) *Sheikh Sudais*
Download 128kbps Audio
20 jam yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar