Ketika iman bersemi dalam hati sesuai tuntunan syariat, niscaya hati ini rindu terbang ke jannah dan takut siksa neraka

Senin, 05 Oktober 2015

Riwayat Perselisihan Shahabat Tentang Kubur Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam



Dikatakan, salah satu dalil diperbolehkannya shalat di masjid yang ada kuburannya adalah dulu pernah ada perselisihan bahwa sebagian shahabat ada yang mengusulkan agar Nabi shallallaahu โ€˜alaihi wa sallam dikuburkan dekat mimbar di dalam Masjid Nabawi dan sebagian shahabat lain tidak ada yang mengingkarinya. Artinya, ada ijmaaโ€™ sukuti di situ. Apa itu riwayatnya ? Berikut akan dibawakan pembahasannya secara ringkas:
ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ููŠ ูŠูŽุญู’ูŠูŽู‰ุŒ ุนูŽู†ู’ ู…ูŽุงู„ููƒุŒ ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ู ุจูŽู„ูŽุบูŽู‡ูุŒ ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุชููˆููู‘ููŠูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ู’ุงุซู’ู†ูŽูŠู’ู†ูุŒ ูˆูŽุฏูููู†ูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ุซู‘ูู„ูŽุงุซูŽุงุกูุŒ ูˆูŽุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุฃูŽูู’ุฐูŽุงุฐู‹ุง ู„ูŽุง ูŠูŽุคูู…ู‘ูู‡ูู…ู’ ุฃูŽุญูŽุฏูŒุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ู†ูŽุงุณูŒ: ูŠูุฏู’ููŽู†ู ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู’ู…ูู†ู’ุจูŽุฑูุŒ ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุขุฎูŽุฑููˆู†ูŽ: ูŠูุฏู’ููŽู†ู ุจูุงู„ู’ุจูŽู‚ููŠุนูุŒ ููŽุฌูŽุงุกูŽ ุฃูŽุจููˆ ุจูŽูƒู’ุฑู ุงู„ุตู‘ูุฏู‘ููŠู‚ูุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ: ุณูŽู…ูุนู’ุชู ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูŠูŽู‚ููˆู„ู: " ู…ูŽุง ุฏูููู†ูŽ ู†ูŽุจููŠู‘ูŒ ู‚ูŽุทู‘ู ุฅูู„ู‘ูŽุง ูููŠ ู…ูŽูƒูŽุงู†ูู‡ู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ุชููˆููู‘ููŠูŽ ูููŠู‡ู ููŽุญูููุฑูŽ ู„ูŽู‡ู ูููŠู‡ู.....
Telah menceritakan kepadaku Yahyaa, dari Maalik, bahwasannya telah sampai kepadanya bahwa Rasulullah shallallaahu โ€˜alaihi wa sallam wafat pada hari Senin, dikuburkan pada hari Selasa, dan orang-orang menyalatkan beliau sendiri-sendiri, tidak diimami oleh satu orang. Orang-orang berkata : โ€œKuburkan (nabi) di mimbar (masjid Nabawi)โ€. Yang lain berkata: โ€œKuburkan di pemakaman Baqiโ€™โ€. Kemudian Abu Bakr datang dan berkata : โ€œAku pernah mendengar Rasulullah shallallaahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda : โ€˜Tidak ada nabi yang meninggal dunia kecuali ia dikuburkan di tempat dimana ia wafatโ€. Kemudian di gali lah di dalam kamar Nabi tersebutโ€ฆ. [Al-Muwaththaโ€™ 2/203 no. 597].
Diriwayatkan juga oleh Ibnu Saโ€™d[1] dalam Ath-Thabaqaat 2/395 dari jalan Maalik. Sanad riwayat ini lemah karena muโ€™dlal.
Diriwayatkan juga oleh Ibnu Maajah[2] no. 1628 dan Abu Yaโ€™laa[3] no. 22; semuanya dari jalan Muhammad bin Ishaaq : Telah menceritakan kepadaku Husain bin โ€˜Abdillah, dari โ€˜Ikrimah, dari Ibnu โ€˜Abbaas,โ€ฆโ€ฆ dari Abu Bakr radliyallaahu โ€˜anhumaa.
Sanadnya lemah karena Husain bin โ€˜Abdillah seorang yang lemah.
Husain bin โ€˜Abdillah mempunyai mutabaโ€™ah dari Ibnu Saโ€™d[4] dalam Ath-Thabaqaat 2/395.
Sanadnya sangat lemah karena faktor Al-Waaqidiy, seorang yang matruuk; dan Ibraahiim bin Ismaaโ€™iil bin Abi Habiibah, seorang yang dlaโ€™iif.
Diriwayatkan juga oleh Ibnu Saโ€™d[5] dalam Ath-Thabaqaat 2/395 : Telah mengkhabarkan kepada kami Muhammad bin โ€˜Abdillah Al-Anshaariy : Telah mengkhabarkan kepada kami Muhammad bin โ€˜Amru, dari Abu Salamah bin โ€˜Abdirrahmaan dan Yahyaa bin โ€˜Abdirrahmaan bin Haathib, ia berkata : Abu Bakr berkata : โ€ฆโ€ฆโ€ฆ
Sanadnya dlaโ€™iif karena mursal.
Maka dapat kita lihat riwayat yang menyebutkan usul sebagian shahabat untuk menguburkan Nabi shallallaahu โ€˜alaihi wa sallam  di mimbar atau masjid Nabawi tidak lepas dari kelemahan.
Seandainya shahih, maka tetap saja di dalamnya tidak ada dalil diperbolehkannya menguburkan seseorang di dalam masjid dengan alasan:
1.     Usul sebagian shahabat agar Nabi shallallaahu โ€˜alaihi wa sallam dikuburkan di mimbar atau di dalam masjid kemungkinan karena ketidaktahuannya akan nash larangannya.
2.     Usul sebagian shahabat tersebut bertentangan dengan sabda Nabi shallallaahu โ€˜alaihi wa sallam yang melarang menjadikan kubur beliau sebagai masjid:
ุนูŽู†ู’ ุนูŽุงุฆูุดูŽุฉูŽุŒ ูˆูŽุนูŽุจู’ุฏ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุจู’ู†ูŽ ุนูŽุจูŽู‘ุงุณูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽุง: ู„ูŽู…ูŽู‘ุง ู†ูŽุฒูŽู„ูŽ ุจูุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ุทูŽููู‚ูŽ ูŠูŽุทู’ุฑูŽุญู ุฎูŽู…ููŠุตูŽุฉู‹ ู„ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ูˆูŽุฌู’ู‡ูู‡ูุŒ ููŽุฅูุฐูŽุง ุงุบู’ุชูŽู…ูŽู‘ ุจูู‡ูŽุง ูƒูŽุดูŽููŽู‡ูŽุง ุนูŽู†ู’ ูˆูŽุฌู’ู‡ูู‡ูุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ: " ูˆูŽู‡ููˆูŽ ูƒูŽุฐูŽู„ููƒูŽุŒ ู„ูŽุนู’ู†ูŽุฉู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ูŠูŽู‡ููˆุฏู ูˆูŽุงู„ู†ูŽู‘ุตูŽุงุฑูŽู‰ ุงุชูŽู‘ุฎูŽุฐููˆุง ู‚ูุจููˆุฑูŽ ุฃูŽู†ู’ุจููŠูŽุงุฆูู‡ูู…ู’ ู…ูŽุณูŽุงุฌูุฏูŽ ูŠูุญูŽุฐูู‘ุฑู ู…ูŽุง ุตูŽู†ูŽุนููˆุง
Dari โ€˜Aisyah dan Ibnu โ€˜Abbas, mereka berdua berkata : Ketika Rasulullah shallallaahu โ€˜alaihi wa sallam kesehatannya menurun pada saat-saat akhir hidupnya, beliau menutupkan kain khamishah-nya (selimut wolnya) pada wajahnya, namun beliau melepas kain tersebut dari wajahnya ketika napasnya semakin terganggu seraya bersabda : โ€œLaknat Allah atas orang-orang Yahudi dan Nashara yang telah menjadikan kubur para nabi mereka sebagai masjidโ€. Aisyah berkata : โ€œBeliau memperingatkan agar tidak melakukan seperti apa yang mereka lakukanโ€ [Diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 435 & 436 dan Muslim no. 531].
ุนูŽู†ู’ ุนูŽุงุฆูุดูŽุฉูŽุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽุชู’: ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูููŠ ู…ูŽุฑูŽุถูู‡ู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽู‚ูู…ู’ ู…ูู†ู’ู‡ู: " ู„ูŽุนูŽู†ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุงู„ู’ูŠูŽู‡ููˆุฏูŽ ูˆูŽุงู„ู†ู‘ูŽุตูŽุงุฑูŽู‰ุŒ ุงุชู‘ูŽุฎูŽุฐููˆุง ู‚ูุจููˆุฑูŽ ุฃูŽู†ู’ุจููŠูŽุงุฆูู‡ูู…ู’ ู…ูŽุณูŽุงุฌูุฏูŽ "ุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽุชู’: ููŽู„ูŽูˆู’ู„ูŽุง ุฐูŽุงูƒูŽ ุฃูุจู’ุฑูุฒูŽ ู‚ูŽุจู’ุฑูู‡ูุŒ ุบูŽูŠู’ุฑูŽ ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ู ุฎูุดููŠูŽ ุฃูŽู†ู’ ูŠูุชู‘ูŽุฎูŽุฐูŽ ู…ูŽุณู’ุฌูุฏู‹ุง
Dari โ€˜Aaisyah, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu โ€˜alaihi wa sallam ketika beliau sakit dan dalam keadaan berbaring : โ€œAllah telah melaknat Yahudi dan Nashrani yang telah menjadikan kuburan para nabi mereka sebagai masjidโ€. Aku โ€˜Aaisyah berkata : โ€œKalau bukan karena takut (laknat) itu, niscaya kuburan beliau ditempatkan di tempat terbuka. Hanya saja beliau takut kuburannya itu akan dijadikan sebagai masjidโ€ [Diriwayatkan oleh Muslim no. 529].
โ€˜Illat beliau shallallaahu โ€˜alaihi wa sallam tidak dikuburkan di Baqiiโ€™ adalah karena khawatir kubur beliau akan dijadikan masjid oleh kaum muslimin sehingga mereka tertimpa laknat Allah sebagaimana laknat telah menimpa orang Yahudi dan Nashrani. Beliau shallallaahu โ€˜alaihi wa sallam memperingatkan dan melarang kaum muslimin agar tidak meniru jalan mereka. Lantas, bagaimana bisa seseorang berpikir mengambil perkataan salah seorang shahabat โ€“ apabila shahih perkataan ini โ€“ tentang kebolehan menguburkan beliau di dalam masjid ?.
Jaabir bin โ€˜Abdillah radliyallaahu โ€˜anhu berkata :
ู†ูŽู‡ูŽู‰ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ุฃูŽู†ู’ ูŠูุฌูŽุตูŽู‘ุตูŽ ุงู„ู’ู‚ูŽุจู’ุฑูุŒ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ูŠูู‚ู’ุนูŽุฏูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูุŒ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ูŠูุจู’ู†ูŽู‰ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู
โ€œRasulullah shallallaahu โ€˜alaihi wa sallam telah melarang kubur untuk dikapur, diduduki, dan dibangun sesuatu di atasnyaโ€ [Diriwayatkan oleh Muslim no. 970].
ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ุงู„ู’ู‡ูŽูŠูŽู‘ุงุฌู ุงู„ู’ุฃูŽุณูŽุฏููŠูู‘ุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ููŠ ุนูŽู„ููŠูู‘ ุจู’ู†ู ุฃูŽุจููŠ ุทูŽุงู„ูุจู: ุฃูŽู„ูŽุง ุฃูŽุจู’ุนูŽุซููƒูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูŽุง ุจูŽุนูŽุซูŽู†ููŠ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ุชูŽุฏูŽุนูŽ ุชูู…ู’ุซูŽุงู„ู‹ุง ุฅูู„ูŽู‘ุง ุทูŽู…ูŽุณู’ุชูŽู‡ูุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ู‚ูŽุจู’ุฑู‹ุง ู…ูุดู’ุฑููู‹ุง ุฅูู„ูŽู‘ุง ุณูŽูˆูŽู‘ูŠู’ุชูŽู‡ู
Dari Abul-Hayyaaj Al-Asadiy, ia berkata : โ€˜Aliy bin Abi Thaalib pernah berkata kepadaku : โ€œMaukah engkau aku utus sebagaimana Rasulullah shallallaahu โ€˜alaihi wa sallam telah mengutusku ? Hendaklah engkau tidak meninggalkan gambar-gambar kecuali engkau hapus dan jangan pula kamu meninggalkan kuburan yang ditinggikan kecuali kamu ratakanโ€ [Diriwayatkan oleh Muslim no. 969, Abu Daawud no. 3218, At-Tirmidziy no. 1049, An-Nasaaโ€™iy no. 2031, dan yang lainnya].
Apakah menurut kita โ€“ orang yang berakal โ€“ Nabi shallallaahu โ€˜alaihi wa sallam melarang membangun bangunan di atas kubur, namun malah memperbolehkan membangun masjid di atasnya atau meletakkan kubur beliau di dalam masjid yang secara fisik jelas lebih megah daripada sekedar mengapur dan menyemen kubur ?.
3.     Riwayat-riwayat yang menyebutkan adanya sebagian shahabat yang mengusulkan agar Nabi shallallaahu โ€˜alaihi wa sallam dikuburkan di mimbar atau di dalam masjid, hanyalah menyebutkan macam perselisihan yang ada di waktu tersebut. Tidak ada qarinah sama sekali bahwa para shahabat tidak mengingkari usul tersebut.
Begitu juga Abu Bakr yang datang setelah adanya perselisihan tersebut dan kemudian mengatakan Nabi shallallaahu โ€˜alaihi wa sallam dikuburkan di tempat beliau wafat; mengindikasikan adanya kemungkinan bahwa ia tidak mengetahui usul penguburan di masjid tersebut. Seandainya mengetahui, niscaya akan ia ingkari. Asy-Syaikh Al-Albaaniy dalam Tahdziirus-Saajid menyebutkan riwayat:
ุนู† ุฃู…ู‡ุงุช ุงู„ู…ุคู…ู†ูŠู† ุฃู† ุฃุตุญุงุจ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู‚ุงู„ูˆุง : ูƒูŠู ู†ุจู†ูŠ ู‚ุจุฑ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุŸ ุฃู†ุฌุนู„ู‡ ู…ุณุฌุฏุง ุŸ ูู‚ุงู„ ุฃุจูˆ ุจูƒุฑ ุงู„ุตุฏูŠู‚ : ุณู…ุนุช ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูŠู‚ูˆู„ : ู„ุนู† ุงู„ู„ู‡ ุงู„ูŠู‡ูˆุฏ ูˆุงู„ู†ุตุงุฑู‰ ุงุชุฎุฐูˆุง ู‚ุจูˆุฑ ุฃู†ุจูŠุงุฆู‡ู… ู…ุณุงุฌุฏ
Dari Ummahatul-Mukminiin : Bahwasannya para shahabat Rasulullah shallallaahu โ€˜alaihi wa sallam pernah bertanya : โ€œBagaimana kami harus membangun kubur Rasulullah shallallaahu โ€˜alaihi wa sallam, apakah kami boleh menjadikannya sebagai masjid ?โ€. Maka Abu Bakar menjawab : โ€œAku pernah mendengar Rasulullah shallallaahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda : โ€œAllah melaknat orang-orang Yahudi dan Nashrani yang telah menjadikan kubur para Nabi mereka sebagai masjidโ€ [HR. Ibnu Zanjawaih dalam kitab Fadlaailush-Shiddiiq sebagaimana disebutkan dalam Al-Jamiiโ€™ul-Kabiir 3/147/1].
4.     Ibnu Hajar Al-Haitami rahimahullah berkata:
ูˆุงุชุฎุงุฐ ุงู„ู‚ุจุฑ ู…ุณุฌุฏุงู ู…ุนู†ุงู‡ ุงู„ุตู„ุงุฉ ุนู„ูŠู‡ ุŒ ุฃูˆ ุฅู„ูŠู‡
โ€œMenjadikan kubur sebagai masjid berarti shalat di atasnya atau dengan menghadap ke arahnyaโ€ [Az-Zawaajir, 1/121].
Maksudnya, larangan menjadikan kubur sebagai masjid itu mencakup larangan untuk shalat di atasnya atau shalat menghadap ke arahnya.
An-Nawawiy rahimahullah berkata:
ูˆูŽุงุชูŽู‘ููŽู‚ูŽุชู’ ู†ูุตููˆุตู ุงู„ุดูŽู‘ุงููุนููŠูู‘ ูˆูŽุงู„ู’ุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจู ุนูŽู„ูŽู‰ ูƒูŽุฑูŽุงู‡ูŽุฉู ุจูู†ูŽุงุกู ู…ูŽุณู’ุฌูุฏู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู‚ูŽุจู’ุฑู ุณูŽูˆูŽุงุกูŒ ูƒูŽุงู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽูŠูู‘ุชู ู…ูŽุดู’ู‡ููˆุฑู‹ุง ุจูุงู„ุตูŽู‘ู„ูŽุงุญู ุฃูŽูˆู’ ุบูŽูŠู’ุฑูู‡ู ู„ูุนูู…ููˆู…ู ุงู„ู’ุฃูŽุญูŽุงุฏููŠุซู
โ€œNash-nash dari Asy-Syaafiโ€™iy dan para shahabatnya telah sepakat tentang dibencinya membangun masjid di atas kubur. Sama saja, apakah si mayit masyhur dengan keshalihannya ataupun tidak berdasarkan keumuman hadits-haditsnyaโ€ [Al-Majmuuโ€™, 5/316].
Al-Qurthubiy rahimahullah berkata :
ูุงุชุฎุงุฐ ุงู„ู…ุณุงุฌุฏ ุนู„ู‰ ุงู„ู‚ุจูˆุฑ ูˆุงู„ุตู„ุงุฉ ููŠู‡ุง ูˆุงู„ุจู†ุงุก ุนู„ูŠู‡ุงุŒ ุฅู„ู‰ ุบูŠุฑ ุฐู„ูƒ ู…ู…ุง ุชุถู…ู†ุชู‡ ุงู„ุณู†ุฉ ู…ู† ุงู„ู†ู‡ูŠ ุนู†ู‡ ู…ู…ู†ูˆุน ู„ุง ูŠุฌูˆุฒ
โ€œMembangun masjid-masjid di atas kubur, shalat di atasnya, membangun bangunan di atasnya, dan yang lainnya termasuk larangan dari sunnah, tidak diperbolehkanโ€ [Tafsiir Al-Qurthubiy, 10-379].
Jika membangun masjid di atas kubur (atau sebaliknya : meletakkan kubur di dalam masjid) tidak diperbolehkan, lantas bagaimana dapat dipahami shalat di dalam masjid yang ada kuburnya diperbolehkan seperti kata โ€˜merekaโ€™ ?.
Al-Munawi rahimahullah berkata :
ุฃูŠ ุงุชุฎุฐูˆู‡ุง ุฌู‡ุฉ ู‚ุจู„ุชู‡ู… ุŒ ู…ุน ุงุนุชู‚ุงุฏู‡ู… ุงู„ุจุงุทู„ ุŒ ูˆุฅู† ุงุชุฎุงุฐู‡ุง ู…ุณุงุฌุฏ ุŒ ู„ุงุฒู… ู„ุงุชุฎุงุฐ ุงู„ู…ุณุงุฌุฏ ุนู„ูŠู‡ุง ูƒุนูƒุณู‡ ุŒ ูˆู‡ุฐุง ุจูŠู† ุจู‡ ุณุจุจ ู„ุนู†ู‡ู… ู„ู…ุง ููŠู‡ ู…ู† ุงู„ู…ุบุงู„ุงุฉ ููŠ ุงู„ุชุนุธูŠู… . ู‚ุงู„ ุงู„ู‚ุงุถูŠ ( ูŠุนู†ูŠ ุงู„ุจูŠุถุงูˆูŠ ) : ู„ู…ุง ูƒุงู†ุช ุงู„ูŠู‡ูˆุฏ ูŠุณุฌุฏูˆู† ู„ู‚ุจูˆุฑ ุฃู†ุจูŠุงุฆู‡ู… ุชุนุธูŠู…ุงู‹ ู„ุดุฃู†ู‡ู… ุŒ ูˆูŠุฌุนู„ูˆู†ู‡ุง ู‚ุจู„ุฉ ุŒ ูˆูŠุชูˆุฌู‡ูˆู† ููŠ ุงู„ุตู„ุงุฉ ู†ุญูˆู‡ุง ุŒ ูุงุชุฎุฐูˆู‡ุง ุฃูˆุซุงู†ุงู‹ ู„ุนู†ู‡ู… ุงู„ู„ู‡ ุŒ ูˆู…ู†ุน ุงู„ู…ุณู„ู…ูŠู† ุนู† ู…ุซู„ ุฐู„ูƒ ูˆู†ู‡ุงู‡ู… ุนู†ู‡
โ€œArtinya,.. mereka menjadikan kubur para nabi itu sebagai arah kiblat mereka akibat keyakinan mereka yang salah. Dan menjadikan kubur itu sebagai masjid menuntut konsekuensi pembangunan masjid di atasnya, dan juga sebaliknya. Hal demikian itu menjelaskan sebab dilaknatnya mereka, yaitu karena tindakan tersebut mengandung sikap berlebihan dalam pengagungan. Al-Qadli (yaitu Al-Baidlaawiy) mengatakan : โ€˜Orang-orang Yahudi bersujud kepada kubur para Nabi sebagai pengagungan terhadap mereka dan menjadikannya sebagai kiblat. Mereka juga menghadap ke kubur itu dalam mengerjakan shalat dan ibadah lainnya. Sehingga dengan demikian, mereka telah menjadikannya sebagai berhala yang dilaknat oleh Allah. Dan Allah telah melarang kaum muslimin melakukan hal tersebutโ€ [Faidlul-Qadiir Syarh Al-Jamiiโ€™ Ash-Shaghiir โ€“ melalui perantara Tahdziirus-Saajid hal. 35].
Ibnu โ€˜Abdil-Barr rahimahullah berkata :
ู‚ูŠู„ ู…ุนู†ุงู‡ ุงู„ู†ู‡ูŠ ุนู† ุงู„ุณุฌูˆุฏ ุนู„ู‰ ู‚ุจูˆุฑ ุงู„ุฃู†ุจูŠุงุก ูˆู‚ูŠู„ ุงู„ู†ู‡ูŠ ุนู† ุงุชุฎุงุฐู‡ุง ู‚ุจู„ุฉ ูŠุตู„ู‰ ุฅู„ูŠู‡ุง
โ€œDikatakan maknanya adalah larangan terhadap sujud di atas kubur para Nabi. Dan juga dikatakan bahwa maknanya adalah larangan untuk menjadikannya sebagai kiblat dimana ia shalat menghadapnyaโ€ [Tanwiirul-Hawaalik Syarh Muwaththaโ€™ Malik no. 414, 1/143].
Nabi shallallaahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda:
ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู…ูŽุฑู’ุซูŽุฏู ุงู„ู’ุบูŽู†ูŽูˆููŠู‘ูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ: " ู„ูŽุง ุชูŽุฌู’ู„ูุณููˆุง ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู‚ูุจููˆุฑูุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ุชูุตูŽู„ู‘ููˆุง ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง "
Dari Abu Martsad Al-Ghanawiy, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu โ€˜alaihi wa sallam : โ€œJanganlah kalian duduk di atas kubur dan jangan pula shalat menghadap ke arahnyaโ€ [Diriwayatkan oleh Muslim no. 972, Abu Daawud no. 3229, Ahmad 4/135, An-Nasaaโ€™iy no. 761, At-Tirmidzi no. 1050; dan yang lainnya].
Wallaahu aโ€™lam bish-shawwaab.
Semoga yang sedikit ini ada manfaatnya.
[abul-jauzaaโ€™ โ€“ perumahan ciomas permai โ€“ 04 Ramadlaan 1436 โ€“ 21062015 โ€“ 16:13].




[1]      Riwayatnya adalah:
ุฃูŽุฎู’ุจูŽุฑูŽู†ูŽุง ู…ูŽุนู’ู†ู ุจู’ู†ู ุนููŠุณูŽู‰ุŒ ุฃูŽุฎู’ุจูŽุฑูŽู†ูŽุง ู…ูŽุงู„ููƒู ุจู’ู†ู ุฃูŽู†ูŽุณูุŒ ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ู ุจูŽู„ูŽุบูŽู‡ู ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู„ูŽู…ู‘ูŽุง ุชููˆููู‘ููŠูŽุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู†ูŽุงุณูŒ: ูŠูุฏู’ููŽู†ู ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู’ู…ูู†ู’ุจูŽุฑูุŒ ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุขุฎูŽุฑููˆู†ูŽ: ูŠูุฏู’ููŽู†ู ุจูุงู„ู’ุจูŽู‚ููŠุนูุŒ ููŽุฌูŽุงุกูŽ ุฃูŽุจููˆ ุจูŽูƒู’ุฑูุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ: ุณูŽู…ูุนู’ุชู ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูŠูŽู‚ููˆู„ู: " ู…ูŽุง ุฏูููู†ูŽ ู†ูŽุจููŠู‘ูŒ ุฅูู„ุง ูููŠ ู…ูŽูƒูŽุงู†ูู‡ู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ู‚ูŽุจูŽุถูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูููŠู‡ู ู†ูŽูู’ุณูŽู‡ู "ุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ููŽุฃูุฎู‘ูุฑูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุนูŽู†ู ุงู„ู’ู…ูŽูƒูŽุงู†ู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ุชููˆููู‘ููŠูŽ ูููŠู‡ู ููŽุญูููุฑูŽ ู„ูŽู‡ู ูููŠู‡ู
[2]      Riwayatnya adalah:
ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ูŽุง ู†ูŽุตู’ุฑู ุจู’ู†ู ุนูŽู„ููŠู‘ู ุงู„ู’ุฌูŽู‡ู’ุถูŽู…ููŠู‘ูุŒ ุฃูŽู†ู’ุจูŽุฃูŽู†ูŽุง ูˆูŽู‡ู’ุจู ุจู’ู†ู ุฌูŽุฑููŠุฑูุŒ ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ูŽุง ุฃูŽุจููŠุŒ ุนูŽู†ู’  ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุจู’ู†ู ุฅูุณู’ุญูŽุงู‚ุŒ ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ููŠ ุญูุณูŽูŠู’ู†ู ุจู’ู†ู ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูุŒ ุนูŽู†ู’ ุนููƒู’ุฑูู…ูŽุฉูŽุŒ ุนูŽู†ู ุงุจู’ู†ู ุนูŽุจู‘ูŽุงุณูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ู„ูŽู…ู‘ูŽุง ุฃูŽุฑูŽุงุฏููˆุง ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุญู’ููุฑููˆุง ู„ูุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุจูŽุนูŽุซููˆุง ุฅูู„ูŽู‰ ุฃูŽุจููŠ ุนูุจูŽูŠู’ุฏูŽุฉูŽ ุจู’ู†ู ุงู„ู’ุฌูŽุฑู‘ูŽุงุญู ูˆูŽูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูŽุถู’ุฑูŽุญู ูƒูŽุถูŽุฑููŠุญู ุฃูŽู‡ู’ู„ู ู…ูŽูƒู‘ูŽุฉูŽุŒ ูˆูŽุจูŽุนูŽุซููˆุง ุฅูู„ูŽู‰ ุฃูŽุจููŠ ุทูŽู„ู’ุญูŽุฉูŽ ูˆูŽูƒูŽุงู†ูŽ ู‡ููˆูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ูŠูŽุญู’ููุฑู ู„ูุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ู’ู…ูŽุฏููŠู†ูŽุฉู ูˆูŽูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูŽู„ู’ุญูŽุฏูุŒ ููŽุจูŽุนูŽุซููˆุง ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽูŠู’ู†ูุŒ ูˆูŽู‚ูŽุงู„ููˆุง: ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฎูุฑู’ ู„ูุฑูŽุณููˆู„ููƒูŽุŒ ููŽูˆูŽุฌูŽุฏููˆุง ุฃูŽุจูŽุง ุทูŽู„ู’ุญูŽุฉูŽุŒ ููŽุฌููŠุกูŽ ุจูู‡ู ูˆูŽู„ูŽู…ู’ ูŠููˆุฌูŽุฏู’ ุฃูŽุจููˆ ุนูุจูŽูŠู’ุฏูŽุฉูŽ ููŽู„ูŽุญูŽุฏูŽ ู„ูุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ููŽู„ูŽู…ู‘ูŽุง ููŽุฑูŽุบููˆุง ู…ูู†ู’ ุฌูู‡ูŽุงุฒูู‡ู ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ุซู‘ูู„ูŽุงุซูŽุงุกู ูˆูุถูุนูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽุฑููŠุฑูู‡ู ูููŠ ุจูŽูŠู’ุชูู‡ูุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ุฏูŽุฎูŽู„ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุนูŽู„ูŽู‰ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุฃูŽุฑู’ุณูŽุงู„ู‹ุง ูŠูุตูŽู„ู‘ููˆู†ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูุŒ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ุฅูุฐูŽุง ููŽุฑูŽุบููˆุง ุฃูŽุฏู’ุฎูŽู„ููˆุง ุงู„ู†ู‘ูุณูŽุงุกูŽุŒ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ุฅูุฐูŽุง ููŽุฑูŽุบููˆุง ุฃูŽุฏู’ุฎูŽู„ููˆุง ุงู„ุตู‘ูุจู’ูŠูŽุงู†ูŽุŒ ูˆูŽู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุคูู…ู‘ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุฃูŽุญูŽุฏูŒุŒ ู„ูŽู‚ูŽุฏู ุงุฎู’ุชูŽู„ูŽููŽ ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููˆู†ูŽ ูููŠ ุงู„ู’ู…ูŽูƒูŽุงู†ู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ูŠูุญู’ููŽุฑู ู„ูŽู‡ูุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงุฆูู„ููˆู†ูŽ: ูŠูุฏู’ููŽู†ู ูููŠ ู…ูŽุณู’ุฌูุฏูู‡ูุŒ ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงุฆูู„ููˆู†ูŽ: ูŠูุฏู’ููŽู†ู ู…ูŽุนูŽ ุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจูู‡ูุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽุจููˆ ุจูŽูƒู’ุฑู: ุฅูู†ู‘ููŠ ุณูŽู…ูุนู’ุชู ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูŠูŽู‚ููˆู„ู: " ู…ูŽุง ู‚ูุจูุถูŽ ู†ูŽุจููŠู‘ูŒ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุฏูููู†ูŽ ุญูŽูŠู’ุซู ูŠูู‚ู’ุจูŽุถู "
[3]      Riwayatnya adalah:
ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ูŽุง ุฌูŽุนู’ููŽุฑู ุจู’ู†ู ู…ูู‡ู’ุฑูŽุงู†ูŽ ุงู„ุณู‘ูŽุจู‘ูŽุงูƒูุŒ ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ูŽุง ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ุฃูŽุนู’ู„ูŽู‰ ุจู’ู†ู ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ุฃูŽุนู’ู„ูŽู‰ ุงู„ุณู‘ูŽุงู…ููŠู‘ูุŒ ุนูŽู†ู’ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุจู’ู†ู ุฅูุณู’ุญูŽุงู‚ูŽุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ููŠ ุญูุณูŽูŠู’ู†ู ุจู’ู†ู ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูุŒ ุนูŽู†ู’ ุนููƒู’ุฑูู…ูŽุฉูŽุŒ ุนูŽู†ู ุงุจู’ู†ู ุนูŽุจู‘ูŽุงุณูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ู„ูŽู…ู‘ูŽุง ุฃูŽุฑูŽุงุฏููˆุง ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุญู’ููุฑููˆุง ู„ูุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูˆูŽูƒูŽุงู†ูŽ ุฃูŽุจููˆ ุนูุจูŽูŠู’ุฏูŽุฉูŽ ุจู’ู†ู ุงู„ู’ุฌูŽุฑู‘ูŽุงุญู ูŠูŽุถู’ุฑูŽุญูุŒ ูŠูŽุญู’ููุฑูุŒ ู„ุฃูŽู‡ู’ู„ู ู…ูŽูƒู‘ูŽุฉูŽุŒ ูˆูŽูƒูŽุงู†ูŽ ุฃูŽุจููˆ ุทูŽู„ู’ุญูŽุฉูŽ ุฒูŽูŠู’ุฏู ุจู’ู†ู ุณูŽู‡ู’ู„ู ู‡ููˆูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูŽุญู’ููุฑู ู„ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ู’ู…ูŽุฏููŠู†ูŽุฉูุŒ ูˆูŽูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูŽู„ู’ุญูŽุฏูุŒ ููŽุฏูŽุนูŽุง ุงู„ู’ุนูŽุจู‘ูŽุงุณู ุฑูŽุฌูู„ูŽูŠู’ู†ูุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ุฃูŽุญูŽุฏูู‡ูู…ูŽุง: ุงุฐู’ู‡ูŽุจู’ ุฅูู„ูŽู‰ ุฃูŽุจููŠ ุนูุจูŽูŠู’ุฏูŽุฉูŽุŒ ูˆูŽู„ูู„ุขุฎูŽุฑู: ุงุฐู’ู‡ูŽุจู’ ุฅูู„ูŽู‰ ุฃูŽุจููŠ ุทูŽู„ู’ุญูŽุฉูŽุŒ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฎูุฑู’ ู„ูุฑูŽุณููˆู„ููƒูŽุŒ ููŽูˆูŽุฌูŽุฏูŽ ุตูŽุงุญูุจู ุฃูŽุจููŠ ุทูŽู„ู’ุญูŽุฉูŽ ุฃูŽุจูŽุง ุทูŽู„ู’ุญูŽุฉูŽ ููŽุฌูŽุงุกูŽ ุจูู‡ู ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ุซู‘ูู„ุงุซูŽุงุกูุŒ ูˆูุถูุนูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽุฑููŠุฑูู‡ูุŒ ูˆูŽู‚ูŽุฏู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููˆู†ูŽ ุงุฎู’ุชูŽู„ูŽูููˆุง ูููŠ ุฏูŽูู’ู†ูู‡ูุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงุฆูู„ูŒ: ู†ูŽุฏู’ููู†ูู‡ู ูููŠ ู…ูŽุณู’ุฌูุฏูู‡ูุŒ ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงุฆูู„ูŒ: ุจูŽู„ู’ ูŠูุฏู’ููŽู†ู ู…ูŽุนูŽ ุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจูู‡ูุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽุจููˆ ุจูŽูƒู’ุฑู: ุฅูู†ู‘ููŠ ุณูŽู…ูุนู’ุชู ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูŠูŽู‚ููˆู„ู: " ู…ูŽุง ู‚ูุจูุถูŽ ู†ูŽุจููŠู‘ูŒ ุฅูู„ุง ุฏูููู†ูŽ ุญูŽูŠู’ุซู ู‚ูุจูุถูŽ
[4]      Riwayatnya adalah:
ุฃูŽุฎู’ุจูŽุฑูŽู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุจู’ู†ู ุนูู…ูŽุฑูŽุŒ ุฃูŽุฎู’ุจูŽุฑูŽู†ูŽุง ุฅูุจู’ุฑูŽุงู‡ููŠู…ู ุจู’ู†ู ุฅูุณู’ู…ูŽุงุนููŠู„ูŽ ุจู’ู†ู ุฃูŽุจููŠ ุญูŽุจููŠุจูŽุฉูŽุŒ ุนูŽู†ู’ ุฏูŽุงูˆูุฏูŽ ุจู’ู†ู ุงู„ู’ุญูุตูŽูŠู’ู†ูุŒ ุนูŽู†ู’ ุนููƒู’ุฑูู…ูŽุฉูŽุŒ ุนูŽู†ู ุงุจู’ู†ู ุนูŽุจู‘ูŽุงุณูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ู„ูŽู…ู‘ูŽุง ููุฑูุบูŽ ู…ูู†ู’ ุฌูู‡ูŽุงุฒู ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ุซู‘ูู„ุงุซูŽุงุกู ูˆูุถูุนูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽุฑููŠุฑู ูููŠ ุจูŽูŠู’ุชูู‡ู ูˆูŽูƒูŽุงู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููˆู†ูŽ ู‚ูŽุฏู ุงุฎู’ุชูŽู„ูŽูููˆุง ูููŠ ุฏูŽูู’ู†ูู‡ูุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงุฆูู„ูŒ: ุงุฏู’ููู†ููˆู‡ู ูููŠ ู…ูŽุณู’ุฌูุฏูู‡ูุŒ ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงุฆูู„ูŒ: ุงุฏู’ููู†ููˆู‡ู ู…ูŽุนูŽ ุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจูู‡ู ุจูุงู„ู’ุจูŽู‚ููŠุนูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽุจููˆ ุจูŽูƒู’ุฑู: ุณูŽู…ูุนู’ุชู ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูŠูŽู‚ููˆู„ู: " ู…ูŽุง ู…ูŽุงุชูŽ ู†ูŽุจููŠู‘ูŒ ุฅูู„ุง ุฏูููู†ูŽ ุญูŽูŠู’ุซู ูŠูู‚ู’ุจูŽุถู "ุŒ ููŽุฑูููุนูŽ ููุฑูŽุงุดู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ุชููˆููู‘ููŠูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุซูู…ู‘ูŽ ุญูููุฑูŽ ู„ูŽู‡ู ุชูŽุญู’ุชูŽู‡ู
[5]      Riwayatnya adalah:
ุฃูŽุฎู’ุจูŽุฑูŽู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุจู’ู†ู ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุงู„ุฃูŽู†ู’ุตูŽุงุฑููŠู‘ูุŒ ุฃูŽุฎู’ุจูŽุฑูŽู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุจู’ู†ู ุนูŽู…ู’ุฑููˆุŒ ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ุณูŽู„ูŽู…ูŽุฉูŽ ุจู’ู†ู ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ูุŒ ูˆูŽูŠูŽุญู’ูŠูŽู‰ ุจู’ู†ู ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ุจู’ู†ู ุญูŽุงุทูุจูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽุจููˆ ุจูŽูƒู’ุฑู: " ุฃูŽูŠู’ู†ูŽ ูŠูุฏู’ููŽู†ู ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงุฆูู„ูŒ ู…ูู†ู’ู‡ูู…ู’: ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู’ู…ูู†ู’ุจูŽุฑูุŒ ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงุฆูู„ูŒ ู…ูู†ู’ู‡ูู…ู’: ุญูŽูŠู’ุซู ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูุตูŽู„ู‘ููŠ ูŠูŽุคูู…ู‘ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณูŽุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽุจููˆ ุจูŽูƒู’ุฑู: ุจูŽู„ู’ ูŠูุฏู’ููŽู†ู ุญูŽูŠู’ุซู ุชูŽูˆูŽูู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู†ูŽูู’ุณูŽู‡ูุŒ ููŽุฃูุฎู‘ูุฑูŽ ุงู„ู’ููุฑูŽุงุดู ุซูู…ู‘ูŽ ุญูููุฑูŽ ู„ูŽู‡ู ุชูŽุญู’ุชูŽู‡ู 

sumber : http://abul-jauzaa.blogspot.co.id/2015/06/riwayat-perselisihan-shahabat-tentang.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar