Tidak terasa
kita sudah memasuki akhir bulan Ramadhan. Kalau nanti malam hilal sudah
terlihat dan dan diitsbat oleh pemerintah, maka insyaAllah besok kita akan
merayakan hari raya Idul Fithri.
Meski
demikian ucapan selamat, baik lewat SMS, email, facebook dan media lainnya
mulai
kita terima. Di antaranya ada yang menggunakan ungkapan Minal ‘Aidin wal
Faizin, mohon maaf lahir dan batin,
Ucapan minal
‘aidin wal faizin sering sekali dijadikan ungkapan selamat dalam hari raya Idul
Fitri di negeri kita. Namun, tahukah Anda apa artinya? Atau jangan-jangan Anda
mengira arti minal ‘aidin wal faizin adalah mohon maaf lahir dan batin?
Entah
darimana asal ungkapan ini, namun yang jelas ini sudah disebut-sebut dalam
syair lagu Ismail Marzuki (w. 1958),
Minal Aidin
Wal Faizin
Maafkan lahir dan batin
Selamat para pemimpin
Rakyatnya makmur terjamin
Maafkan lahir dan batin
Selamat para pemimpin
Rakyatnya makmur terjamin
Ini bukan
berarti saya mengajak anda bernyanyi. Tidak sama sekali. Saya hanya ingin
menunjukkan bahwa ungkapan ini sudah dipakai jauh sebelum Anda lahir, namun
tetap saja masih banyak orang yang belum tahu apa maknanya.
Sekarang
coba kita perhatikan. Minal ‘aidin wal faizin bila ditulis dengan tulisan arab
menjadi,
من العائدين والفائزين
Artinya
secara leterleks adalah
“Termasuk
orang yang kembali (merayakan hari raya i’ed) dan orang-orang yang menang.”.
Mungkin yang
diinginkan adalah sebuah doa bagi yang mendapat ucapan selamat,
“Semoga Anda
termasuk orang yang kembali (merayakan hari raya i’ed) dan orang-orang yang menang.”
Jadi, jangan
salah mengartikan dengan “Mohon maaf lahir dan batin” lagi.
Seperti yang
telah disebutkan di atas, ucapan ini begitu popular di Indonesia. Bagaimana di
negeri lain? Sejauh pengamatan saya, kaum muslimin di luar negeri tidaklah
mempergunakan ucapan ini untuk mengungkapkan selamat idul fitri. Mereka biasa
menggunakan, “Eid mubarak!” atau “Eid Sa’id”, bukan “Minal a’idin wal faizin,”
walaupun di Malaysia dan Singapura mereka juga mengucapkan, “Maaf zahir batin.”
Nah sekarang
dari sisi syar’inya, apakah ucapan ini diajarkan oleh Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam? Kalau tidak, bagaimanakah cara mengucapkan selamat Idul Fitri
yang benar?
Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyah salah seorang ulama besar Islam ditanya tentang ucapan
selamat pada hari raya maka beliau menjawab [Majmu Al-Fatawa 24/253] :
“Ucapan pada hari raya, di mana sebagian orang mengatakan kepada yang lain jika
bertemu setelah shalat Id:
تقبل الله منا ومنكم
Taqabbalallahu
minnaa wa minkum. (yang artinya): Semoga Allah menerima (ibadah) dari kami dan
dari kalian”
Al Hafizh
Ibnu Hajar, salah seorang ulama mazhab Asy Syafi’i juga pernah menyampaikan
bahwa para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bila bertemu pada hari
raya, maka berkata sebagian mereka kepada yang lainnya : Taqabbalallahu minnaa
wa minkum (تقبل الله منا ومنكم) (Semoga Allah menerima dari kami
dan darimu)”.
Dan didapati
pula bahwa mereka membalasnya dengan ucapan yang serupa.
Inilah yang
dicontohkan oleh generasi Islam yang tentunya lebih untuk kita ikuti.
Wallahu a’lam
bis shawab,
Oleh: Wira Mandiri Bachrun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar